Selasa, 15 Juni 2010

Sayap-Sayap Patah (Belajar Nge-Post Syair)

Bulan purnama takkan selamanya nampak dimata kita,
dari 30 hari peredarannya hanya satu malam kita bisa menikmati keindahannya.
begitu pula dengan rasa.. takkan selamanya rasa itu sama
sayur asam pun terasa lezat tatkala kita menginginkannya
puding coklat terasa hampa ketika setiap hari kita memakannya

Kebosananpun melanda anda...
tapi bukan bagi saya...




Sebuah rasa...
bagi pribadiku adalah kesyukuran
mensyukuri apa yang kita miliki
mensyukuri apa yang baru saja kita dapatkan
dan tak ada satupun kata untuk mengabaikannya

Aku sadar bahwa inilah akhir dari sebuah cerita
cerita singkat dengan aneka warna yang pekat
dengan aktornya dua insan yang mencoba hidup bak malaikat
yang berusaha menyatukan mindset berpikir dengan diferrensiasinya sifat
ibarat tangga syariat yang ditengahnya terdapat celah menuju lorong hakikat

(bukan pantun lho ya... hehe LANJUT )


Kukenal kau di layar PC-ku,
keluhuran Quotients-mu menghanyutkanku
lewat syair indahmu, lewat tutur lembutmu
bak awan strato yang bergelombang dan berwarna merah
yang menghias langit diwaktu senja

Kita bertemu disudut hati,
tapi sebidang hati sudah terisi
namun disisi lain tampak kosong tanpa arti
kucinta kau agar berarti hidup ini

Semakin kudekatimu
semakin berat kutarik langkahku
ingin rasanya muksa dari maya
namun silaturrahmi yang buatku maju
untuk selalu terjaga ditiap waktumu

andai kau buang jauh-jauh rasamu terhadapku diwaktu dulu
mungkin detik ini kita masih bercanda..
tertawa.. walau itu hanya di dunia maya
karena di buku sudahlah tercatat
bahwa kita adalah sahabat..

iya...
sahabat yang begitu akrab
yang saling memotivasi setiap saat
yang kuat menghadang rintang
walau gelombang badai menghantam menerjang

Tapi Tuhan berkehendak lain..
Dia pautkan hati kita untuk saling mencintai, mengasihi dan menjalani hari
tentunya dengan kasih yang lekat dengan irama hati, yaitu kejujuran, kepercayaan dan tepat janji

Aku mensyukuri apa-apa yang Tuhan berikan untukku
aku bahagia karena diberikan kesempatan yang indah
mencintai bidadari di duniaku,
walau kini rimbanya ku tak tau

Aku sadar kehancuran ini akan terjadi..
karena kadar cintamu melebihi kepada ilahi

Aku sadar bahwa aku adalah cinta sesaatmu
tapi penyesalan takkan ada dalam kamus badanku
karena semua itu adalah rahasia Tuhanku
syairmu mengelabui gerak fakta motorik-ku
hingga ku terlena dalam asmara
yang entah darimana datangnya

Aku mencintaimu...
mencintai keanggunanmu
mencintai kepribadianmu
menghargai privasimu
dan semua yang ada pada dirimu
bahkan diriku sendiri

karena ku tau kau menyayangiku (saat itu)
hingga tiada alasan untuk tak mengindahkanmu

Mungkin terlalu ceroboh bagiku
meluruskan watak kerasmu
hingga ku tak tau
apakah masih bisa untukku
melanjutkan asa yang kita ucap dulu

Bidadariku..
walau ku membencimu
namun hatiku selalu untukmu
karena kebencianku bukan pada dirimu
tapi terletak di angkaramu
 
Bersamamu mengarungi samudera ini tidaklah mungkin
karena komitmen yang begitu tipis
dan juga tidak mungkin kita menuntaskannya hingga hari tua
karena hanya aku yang merasa (Ngarep.RED)

Bidadariku..
terima kasih telah memberikan aku waktu untuk singgah dihatimu
terima kasih pula karena sempat menyambut cintaku
walau kini rasamu tlah layu

Bidadariku..
walau kita tak pernah bertemu
namun bayangmu selalu ada disetiap langkahku


By. Wild Grass
Special thanks to Bidadarikecci selalu percaya