Senin, 20 Oktober 2008

Perbedaan Antara Kalor Dan Panas



Pengertian Kalor


EDUKATIF | Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.Teori Kalor Dasar :

1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas : Azas/asas Black
- Penemu adalah Joseph Black (1720 - 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan
- Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 - 1814) dari Amerika Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi
- Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 - 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.
- Digagas oleh James Prescott (1818 - 1889)

Pengertian Panas

Panas adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas adalah Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi-dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya. Energi-dalam ini directly proportional terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk menyamakan panas dan energi internal. Perbedaanya adalah panas dihubungkan dengan pertukaran energi internal dan kerja yang dilakukan oleh sistem. Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum pertama termodinamika Radiasi inframerah sering dihubungkan dengan panas, karena objek dalam suhu ruangan atau di atasnya akan memancarkan radiasi kebanyakan terkonstentrasi dalam "band" inframerah-tengah. (lihat badan hitam).

Minggu, 19 Oktober 2008

Mengubah Selulosa Menjadi Gas Hidrogen






EDUKATIF | Dua peneliti dari Amerika Serikat, Profesor Bruce Logan dan Shaoan Cheng telah berhasil mengubah selulosa dan bahan organik yang biodegradable menjadi gas hidrogen. Dalam penelitian ini kedua peneliti tersebut memanfaatkan bakteri yang berasal dari sel elektrolisis mikroba dengan bantuan asam asetat, yang merupakan hasil utama dari fermentasi glukosa atau selulosa.Reaksi elektrolisis berlangsung dalam sebuah sel elektrolisis, dimana anodanya berbahan butiran-butiran grafit sedangkan katodanya berbahan dasar karbon dengan katalis palladium, yang dilengkapi dengan sebuah membran penukar ion.Selanjutnya bakteri akan mengkonsumsi asam asetat, dimana pada saat yang bersamaan mengeluarkan elektron dan proton yang dapat menghasilkan tegangan sebesar 0.3 volt. Bila sebuah sumber listrik luar dengan tegangan lebih dari 0.2 volt dimasukkan ke dalam sel elektrolisis, maka larutan elektrolit di dalamnya akan mengeluarkan gas hidrogen.

Lewat percobaan ini energi yang dihasilkan sebesar 288% lebih besar daripada energi yang dimasukkan ke dalam sel elektrolisis ini. Energi sebesar ini dihasilkan dalam bentuk produksi gas hidrogen, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak.


"Berbagi yang bermanfaat, Meringankan beban Sahabat"
Ary Anshorie | EDUKATIF BLOG

Formalin, Zat Kimia Berbahaya Yang Kaya Manfaat

Formalin, Zat Kimia Berbahaya Yang Kaya Manfaat

EDUKATIF | Heboh kasus ditemukannya formalin belakangan ini dalam bahan makanan membuat status formalin sebagai zat kimia berbahaya makin melekat saja dalam benak sebahagian besar masyakat kita. Formalin atau formaldehyde yang memiliki rumus kimia CH2O, merupakan senyawa organik yang diproduksi dari reaksi oksidasi methanol dengan bantuan katalis tertentu. Tapi benarkah formalin yang juga dikenal sebagai pengawet mayat cuma berbahaya dan tidak memiliki manfaat sama sekali bagi kita?

Ternyata banyak kemudahan dan kemajuan dalam kehidupan kita sekarang yang tidak lepas dari manfaat yang begitu besar dari formalin. Formalin dikenal sebagai bahan baku pembuatan perekat (glue) yang memiliki daya rekat sangat kuat, sehingga banyak digunakan pada bahan bangunan seperti multiplek.

Di bidang kesehatan, formalin dalam konsentrasi rendah banyak digunakan sebagai disinfektan dan pengawet dalam vaksinasi. Selain itu formalin juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan berbagai jenis tinta dan pengikat warna pada bahan tekstil sehingga warna pada pakaian menjadi tahan lama. Ternyata dibalik keberbahayaannya, formalin memegang peranan penting juga dalam kehidupan kita. Makanya, cari tahu semua ada ilmunya…

Formalin, Zat Kimia Berbahaya Yang Kaya Manfaat

Private Album - Air Terjun Senoni 18 Okt 2008







Selasa, 14 Oktober 2008

Asmaul Husna

ALLAH memiliki nama-nama yang baik yang disebut dengan Asmaul Husna.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa al
-Asma al-Husna ini jumlahnya ada 99, karena ALLAH menyukai bilangan yang ganjil.
Sesungguhnya ALLAH mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus kurang satu. Barangsiapa menghitungnya, niscaya ia masuk surga. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sembilan puluh sembilan nama tsb menggambarkan betapa baiknya ALLAH. Nama-nama dalam Asmaul Husna ini, ALLAH sendirilah yang menciptakannya.
Dia-lah ALLAH yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk Rupa, yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr: 24)

Sebutlah nama-nama ALLAH, dalam setiap dzikir dan doa kita. Jika kita memohon diberi petunjuk, sebutlah nama Al-Hâdi (Maha Pemberi Petunjuk). Jika kita mohon diberi sifat kasih sayang, sebutlah nama Ar-Rahmân (Maha Pengasih). Semoga doa kita akan semakin makbul.

Anjuran untuk menggunakan Asmaul Husna dalam berzikir dan berdoa, diterangkan oleh ALLAH SWT dalam Al-Quran.

Hanya milik ALLAH asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A'râf: 180)
Asmaul Husna hanya milik ALLAH SWT. Manusia sebagai makhluk-Nya hanya dapat memahami, mempelajari, dan meniru kandungan makna dari nama yang baik tsb dalam kehidupan sehari-hari.
NoNamaArtiAntara lain
terdapat dalam
1 ar-Rahmaan Yang Maha Pemurah Al-Faatihah: 3
2 ar-Rahiim Yang Maha Pengasih Al-Faatihah: 3
3 al-Malik Maha Raja Al-Mu'minuun: 11
4 al-Qudduus Maha Suci Al-Jumu'ah: 1
5 as-Salaam Maha Sejahtera Al-Hasyr: 23
6 al-Mu'min Yang Maha Terpercaya Al-Hasyr: 23
7 al-Muhaimin Yang Maha Memelihara Al-Hasyr: 23
8 al-'Aziiz Yang Maha Perkasa Aali 'Imran: 62
9 al-Jabbaar Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari Al-Hasyr: 23
10 al-Mutakabbir Yang Memiliki Kebesaran Al-Hasyr: 23
11 al-Khaaliq Yang Maha Pencipta Ar-Ra'd: 16
12 al-Baari' Yang Mengadakan dari Tiada Al-Hasyr: 24
13 al-Mushawwir Yang Membuat Bentuk Al-Hasyr: 24
14 al-Ghaffaar Yang Maha Pengampun Al-Baqarah: 235
15 al-Qahhaar Yang Maha Perkasa Ar-Ra'd: 16
16 al-Wahhaab Yang Maha Pemberi Aali 'Imran: 8
17 ar-Razzaq Yang Maha Pemberi Rezki Adz-Dzaariyaat: 58
18 al-Fattaah Yang Maha Membuka (Hati) Sabaa': 26
19 al-'Aliim Yang Maha Mengetahui Al-Baqarah: 29
20 al-Qaabidh Yang Maha Pengendali Al-Baqarah: 245
21 al-Baasith Yang Maha Melapangkan Ar-Ra'd: 26
22 al-Khaafidh Yang Merendahkan Hadits at-Tirmizi
23 ar-Raafi' Yang Meninggikan Al-An'aam: 83
24 al-Mu'izz Yang Maha Terhormat Aali 'Imran: 26
25 al-Mudzdzill Yang Maha Menghinakan Aali 'Imran: 26
26 as-Samii' Yang Maha Mendengar Al-Israa': 1
27 al-Bashiir Yang Maha Melihat Al-Hadiid: 4
28 al-Hakam Yang Memutuskan Hukum Al-Mu'min: 48
29 al-'Adl Yang Maha Adil Al-An'aam: 115
30 al-Lathiif Yang Maha Lembut Al-Mulk: 14
31 al-Khabiir Yang Maha Mengetahui Al-An'aam: 18
32 al-Haliim Yang Maha Penyantun Al-Baqarah: 235
33 al-'Azhiim Yang Maha Agung Asy-Syuura: 4
34 al-Ghafuur Yang Maha Pengampun Aali 'Imran: 89
35 asy-Syakuur Yang Menerima Syukur Faathir: 30
36 al-'Aliyy Yang Maha Tinggi An-Nisaa': 34
37 al-Kabiir Yang Maha Besar Ar-Ra'd: 9
38 al-Hafiizh Yang Maha Penjaga Huud: 57
39 al-Muqiit Yang Maha Pemelihara An-Nisaa': 85
40 al-Hasiib Yang Maha Pembuat Perhitungan An-Nisaa': 6
41 al-Jaliil Yang Maha Luhur Ar-Rahmaan: 27
42 al-Kariim Yang Maha Mulia An-Naml: 40
43 ar-Raqiib Yang Maha Mengawasi Al-Ahzaab: 52
44 al-Mujiib Yang Maha Mengabulkan Huud: 61
45 al-Waasi' Yang Maha Luas Al-Baqarah: 268
46 al-Hakiim Yang Maha Bijaksana Al-An'aam: 18
47 al-Waduud Yang Maha Mengasihi Al-Buruuj: 14
48 al-Majiid Yang Maha Mulia Al-Buruuj: 15
49 al-Baa'its Yang Membangkitkan Yaasiin: 52
50 asy-Syahiid Yang Maha Menyaksikan Al-Maaidah: 117
51 al-Haqq Yang Maha Benar Thaahaa: 114
52 al-Wakiil Yang Maha Pemelihara Al-An'aam: 102
53 al-Qawiyy Yang Maha Kuat Al-Anfaal: 52
54 al-Matiin Yang Maha Kokoh Adz-Dzaariyaat: 58
55 al-Waliyy Yang Maha Melindungi An-Nisaa': 45
56 al-Hamiid Yang Maha Terpuji An-Nisaa': 131
57 al-Muhshi Yang Maha Menghitung Maryam: 94
58 al-Mubdi' Yang Maha Memulai Al-Buruuj: 13
59 al-Mu'id Yang Maha Mengembalikan Ar-Ruum: 27
60 al-Muhyi Yang Maha Menghidupkan Ar-Ruum: 50
61 al-Mumiit Yang Maha Mematikan Al-Mu'min: 68
62 al-Hayy Yang Maha Hidup Thaahaa: 111
63 al-Qayyuum Yang Maha Mandiri Thaahaa: 11
64 al-Waajid Yang Maha Menemukan Adh-Dhuhaa: 6-8
65 al-Maajid Yang Maha Mulia Huud: 73
66 al-Waahid Yang Maha Tunggal Al-Baqarah: 133
67 al-Ahad Yang Maha Esa Al-Ikhlaas: 1
68 ash-Shamad Yang Maha Dibutuhkan Al-Ikhlaas: 2
69 al-Qaadir Yang Maha Kuat Al-Baqarah: 20
70 al-Muqtadir Yang Maha Berkuasa Al-Qamar: 42
71 al-Muqqadim Yang Maha Mendahulukan Qaaf: 28
72 al-Mu'akhkhir Yang Maha Mengakhirkan Ibraahiim: 42
73 al-Awwal Yang Maha Permulaan Al-Hadiid: 3
74 al-Aakhir Yang Maha Akhir Al-Hadiid: 3
75 azh-Zhaahir Yang Maha Nyata Al-Hadiid: 3
76 al-Baathin Yang Maha Gaib Al-Hadiid: 3
77 al-Waalii Yang Maha Memerintah Ar-Ra'd: 11
78 al-Muta'aalii Yang Maha Tinggi Ar-Ra'd: 9
79 al-Barr Yang Maha Dermawan Ath-Thuur: 28
80 at-Tawwaab Yang Maha Penerima Taubat An-Nisaa': 16
81 al-Muntaqim Yang Maha Penyiksa As-Sajdah: 22
82 al-'Afuww Yang Maha Pemaaf An-Nisaa': 99
83 ar-Ra'uuf Yang Maha Pengasih Al-Baqarah: 207
84 Maalik al-Mulk Yang Mempunyai Kerajaan Aali 'Imran: 26
85 Zuljalaal wa al-'Ikraam Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan Ar-Rahmaan: 27
86 al-Muqsith Yang Maha Adil An-Nuur: 47
87 al-Jaami' Yang Maha Pengumpul Sabaa': 26
88 al-Ghaniyy Yang Maha Kaya Al-Baqarah: 267
89 al-Mughnii Yang Maha Mencukupi An-Najm: 48
90 al-Maani' Yang Maha Mencegah Hadits at-Tirmizi
91 adh-Dhaarr Yang Maha Pemberi Derita Al-An'aam: 17
92 an-Naafi' Yang Maha Pemberi Manfaat Al-Fath: 11
93 an-Nuur Yang Maha Bercahaya An-Nuur: 35
94 al-Haadii Yang Maha Pemberi Petunjuk Al-Hajj: 54
95 al-Badii' Yang Maha Pencipta Al-Baqarah: 117
96 al-Baaqii Yang Maha Kekal Thaahaa: 73
97 al-Waarits Yang Maha Mewarisi Al-Hijr: 23
98 ar-Rasyiid Yang Maha Pandai Al-Jin: 10
99 ash-Shabuur Yang Maha Sabar Hadits at-Tirmizi

Asmaul Husna
99 Nama Allah SWT

Senin, 13 Oktober 2008

Suara Hati


  1. Suara hati manusia pada dasarnya bersifat universal, dengan catatan manusia tersebut telah mencapai titik zero (kosong) dan terbebas dari paradigma dan belenggu
  2. Apabila mencermati Surat As Sajadah ayat 9 dimana Allah telah meniupkan ruh ciptaan-Nya yang bersifat mulia kepada manusia, maka sebenarnya Allah telah meniupkan pula keinginan-Nya kedalam hati manusia. Ini terbuktikan oleh teori anggukan universal yang juga didasari oleh Surat Al`raf ayat 172, yaitu : Ketika jiwa manusia mengakui dan mengangguk kepada Allah bahwa Allah-lah Tuhannya. Anggukan yang membenarkan suara hati itu masih terus berjalan dan masih bisa dirasakan hingga saat ini, kecuali jika hati dalam keadaan tertutup.
  3. Suara hati manusia adalah kunci spritual, karena ia adalah pancaran sifat-sifat Ilahi (surat Al Hasyr ayat 22-24). Contoh : ingin diperlakukan adil, keinginan hidup sejahtera, keinginan untuk mengasihi dan dikasihi, semuanya adalah sifat-sifat Allah. Bandingkan dengan literatur-literatur Barat yang menjelaskan tentang kecerdasan emosi, namun tak mampu mengindentifikasikan darimana sumber mata air seluruh sifat idaman tersebut.

Saya ingin berbagi sedikit pengalaman dalam hidup saya. Dulu saya juga sangat susah dalam menerima ilmu-ilmu agama dan hidayah dari Allah, setiap saya membaca tulisan-tulisan tentang agama atau ketika saya mendengar lantunan Ayat Suci Al Quran hati saya tidak merasakan apa-apa, kosong dan biasa saja yang saya rasakan, hal itu terjadi karena hati saya telah terkotori oleh paradigma dan belenggu-belenggu sehingga ilmu Allah sulit untuk masuk kedalam hati saya.

Berikut cara untuk membersihkan hati kita dari belenggu-belenggu yang menghitamkan hati :

  1. Ambillah wudhu, bersihkan semua tubuh kita dari dosa-dosa yang telah kita perbuat.
  2. Lakukan Sholat Tobat dan akui semua kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan selama ini, minta ampun pada Allah, biarkan air matamu mengalir karena sesungguhnya air mata itu dapat memadamkan api neraka jahannam. (Al Hadist)
  3. Mintalah kepada Allah untuk dibukakan hati dan pikiran kita agar hidayah Allah bisa masuk kedalam hati kita.
  4. Ucapkan Istigfar berulang kali. Ucapkan dari hatimu yang paling dalam, jangan hanya dibibir saja, tapi resapi setiap ucapan itu. Coba tarik nafas dalam-dalam kemudian lepaskan, ulangi hingga anda merasa nyaman.
  5. Kemudian mulailah Berzikir, menyebut nama-nama Suci Allah


Zikir tidak tergantung dari berapa banyak jumlah anda melakukannya, tapi keikhlasan hati anda dalam mengucapkannya yang penting. Resapi setiap lafaz zikir yang anda ucapkan, biarkan nama-nama Allah itu mengalir dalam aliran darahmu, cobalah temukan getarannya disana. Telaahlah kembali Surat Al A`raf ayat 172. Sebuah makna yang teramat dalam akan jelas memancar daripadanya bahwa : Ketika jiwa manusia mengangguk mengakui Allah sebagai Tuhannya, maka saat itulah sifat-sifat Tuhan Yang Suci dan Mulia, akan memancar dalam GOD SPOT nya.

Dibawah ini akan saya berikan 99 Sifat Allah SWT yang terdapat dalam Al Quran (sumber dari segala suara hati manusia). Sifat-sifat yang sering tiba-tiba muncul dan dirasakan, bisa berupa larangan, peringatan atau sebaliknya. Sebuah keinginan bahkan bimbingan. Seringkali dapat berupa penyesalan apabila dorongan itu terlewatkan. Sempatkan bagi hati anda untuk bersitirahat sejenak berkomunikasi dengan Allah.

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-Mu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajarkan dengan perantaraan kalam, dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al Alaq 1-5)

Rahasia Suara Hati

Senin, 06 Oktober 2008

Hari Kiamat (As-Sa‘Ah) Itu Sudah Dekat

EDUKATIF | Kebanyakan orang sedikitnya tahu tentang Hari Kiamat (as-Sa‘ah). Hampir setiap orang telah mendengar satu dan lain hal tentang kengerian kiamat itu. Akan tetapi, kebanyakan orang cenderung untuk bereaksi sama terhadapnya sebagaimana halnya sikap mereka atas perkara-perkara yang sangat penting lainnya, yaitu, mereka tidak ingin membicarakannya atau bahkan memikirkannya. Mereka berusaha dengan sangat keras agar tidak memikirkan teror yang
akan mereka alami pada Hari Kiamat. Mereka tidak sanggup menahan (keprihatinan) hal-hal yang mengingatkan pada Hari Kiamat yang terdapat pada suatu berita mengenai sebuah kecelakaan yang mengerikan atau sebuah berita film tentang suatu bencana. Mereka menghindar untuk memikirkan tentang fakta bahwa hari itu pasti akan datang. Mereka tidak mau mendengar orang-orang lain yang membicarakan tentang hari yang luar biasa itu, atau membaca tulisan-tulisan para penulis tentangnya. Ini adalah sebagian cara yang dikembangkan oleh orang-orang itu guna terlepas dari memikirkan tentang kengerian Hari Kiamat.


Banyak orang tidak sungguh-sungguh percaya bahwa Hari Kiamat itu sedang menjelang. Kita diberi contoh tentang hal ini dalam sebuah ayat di dalam Surat al-Kahfi, tentang seorang pemilik kebun anggur yang kaya raya:

Dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu. (Q.s. al-Kahfi: 36).

Ayat di atas memberitahukan mentalitas sesungguhnya dari seseorang yang mengaku percaya kepada Allah namun menghindari untuk memikirkan tentang kenyataan Hari Kiamat dan mengajukan pernyataan yang bertentangan dengan sebagian ayat al-Qur’an. Ayat yang lain menceritakan keraguan dan ketidakpastian yang melingkari orang-orang kafir mengenai waktu terjadinya saat terakhir.

Dan apabila dikatakan (kepadamu): “Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya,” niscaya kamu menjawab: “Kami tidak tahu apakah Hari Kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya).” (Q.s. al-Jatsiyyah: 32).

Sebagian orang menyangkal sepenuhnya bahwa Hari Kiamat sedang menjelang. Mereka yang memiliki pendapat ini disebutkan di dalam al-Qur’an sebagai berikut:

Bahkan mereka mendustakan Hari Kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan Hari Kiamat. (Q.s. al-Furqan: 11).

Sumber yang dapat membimbing jalan kita dan menunjukkan pada yang haq adalah al-Qur’an. Tatkala kita lihat apa yang dikatakannya, kita mempelajari sebuah fakta yang jelas. Mereka yang menipu dirinya sendiri mengenai Hari Kiamat ini melakukan kesalahan yang berat, karena Allah mewahyukan di dalam al-Qur’an bahwa tidak terdapat keraguan bahwa Kiamat itu sudah dekat.

Dan sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya … (Q.s. al-Hajj: 7).

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) itu pasti akan datang. (Q.s. al-Hijr: 85).

Sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya … (Q.s. al-Mu’min: 59).

Mungkin ada sebagian orang yang berpikir bahwa pesan yang disampaikan al-Qur’an mengenai Hari Kiamat ini diwahyukan lebih dari 1.400 tahun yang lalu dan ini adalah sebuah jangka waktu yang panjang dibandingkan dengan panjangnya umur seorang manusia. Namun ini adalah perkara tentang akhir dunia, matahari dan bintang-bintang — pendek kata — alam semesta. Bila kita pikirkan dengan mendalam bahwa alam semesta ini usianya sudah milyaran tahun, empat belas abad adalah sebuah kurun waktu yang sangat singkat.

Seorang ulama besar pada masa ini, Bediuzzaman Said Nursi, menanggapi masalah serupa itu dengan demikian:

Al-Qur’an mengatakan, “as-Sa‘ah itu telah dekat.” (Q.s. al-Qamar: 1). Yaitu, Hari Kiamat sudah dekat. Bahwasanya belum datang setelah seribu tahun atau bertahun-tahun ini tidaklah mengurangi kedekatannya. Karena, Hari Kiamat adalah saat yang ditetapkan atas dunia ini, dan dalam kaitannya dengan umur dunia ini seribu atau dua ribu tahun adalah bagaikan satu atau dua menit saja dikaitkan dengan setahun. Saat Kiamat bukan hanya saat yang ditetapkan atas umat manusia sehingga ia hendaknya dikaitkan dengannya dan dilihat dari jarak jauh.1


MEMPROKLAMIRKAN AJARAN MORAL AL-QUR’AN KE SELURUH DUNIA

Di dalam al-Qur’an, kita berkali-kali menemukan frasa “sunnatullah.” Ini adalah sebuah ungkapan yang berarti cara Allah, atau hukum-hukum Allah. Menurut al-Qur’an, hukumhukum ini selamanya valid. Sebuah ayat menyatakan:

Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah. (Q.s. al-Ahzab: 62).

Salah satu hukum Allah yang tidak berubah adalah, sebelum dimusnahkan, umat-umat diberi peringatan dulu oleh seorang pemberi peringatan. Fakta ini diwahyukan dalam firman-firman ini:

Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan. (Q.s. asy-Syu‘ara’: 208).

Di sepanjang sejarah, Allah telah mengutus seorang pemberi peringatan kepada tiap-tiap umat yang telah berbuat kerusakan, menyeru mereka agar mengikuti jalan yang benar. Akan tetapi, orang-orang yang tetap berkeras dalam kezaliman mereka dimusnahkan setelah tiba saat yang ditentukan bagi mereka, dan menjadi contoh bagi generasi-generasi setelahnya. Bila kita pikirkan dengan mendalam hukum Allah ini, sejumlah misteri yang penting pun terkuak bagi kita.

Hari Kiamat adalah bencana terakhir yang menimpa dunia ini. Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan untuk memberi nasihat kepada umat manusia, yang petunjuknya tetap bertahan hingga akhir dunia. Dalam salah satu ayatnya, dikatakan, “… al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat.” (Q.s. al-An’am: 90). Orang-orang yang punya pikiran bahwa al-Qur’an hanya berbicara untuk suatu masa atau tempat tertentu sungguh-sungguh telah keliru, karena al-Qur’an adalah sebuah seruan umum kepada seluruh “alam”.

Semenjak zaman Nabi saw., kebenaran al-Qur’an telah disampaikan ke seluruh penjuru dunia. Karena perkembangan-perkembangan teknologi yang tiada taranya pada zaman kita sekarang, perintah-perintah al-Qur’an dapat diproklamirkan kepada seluruh umat manusia. Pada hari ini, sains, pendidikan, komunikasi, dan transportasi sudah hampir mencapai titik puncak perkembangannya. Berkat adanya komputer dan teknologi Internet khususnya, orang-orang yang berada di tempat-tempat yang jauh di dunia ini dengan cepat dapat berbagi informasi dan membangun komunikasi. Revolusi dalam sains dan teknologi telah menyatukan seluruh bangsa di dunia ini; ungkapan-ungkapan seperti “globalisasi” dan “kewarganegaraan dunia” telah masuk ke dalam perbendaharaan kosa kata kita. Singkatnya, semua penghalang yang merintangi persatuan manusia di seluruh penjuru dunia kini sedang dihapuskan dengan cepat.

Dengan menilik dari berbagai fakta ini, dengan mudah dapat dikatakan bahwa pada “zaman informasi” kita ini, Allah telah memberikan segala macam perkembangan teknologi sebagai alat untuk kemaslahatan kita. Adalah tanggung jawab kaum muslimin guna menggunakan dengan sebaik-baiknya peluang-peluang yang telah ditawarkan oleh Allah ini, dan untuk mengajak manusia dari berbagai kalangan agar menerima ajaran moral al-Qur’an.


PARA RASUL

Kami telah menyebutkan hukum-hukum yang tidak berubah yang telah ditetapkan oleh Allah semenjak diciptakannya dunia ini. Salah satu hukum ilahiah tersebut adalah bahwa Allah tidak akan menghukum suatu kaum yang belum didatangkan seorang utusan-Nya kepada mereka. Janji ini diungkapkan dalam ayat-ayat berikut ini:

Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman. (Q.s. al-Qashash: 59).

... Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (Q.s. al-Isra’: 15).

Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan untuk menjadi peringatan. Dan Kami se-kali-kali tidak berlaku zalim. (Q.s. asy-Syu‘ara’: 208-209).

Ayat-ayat ini memperlihatkan bahwa Allah mengirimkan para rasul ke kota-kota besar untuk memberi peringatan kepada manusia. Para rasul ini menyampaikan perintah-perintah Allah, namun golongan orang-orang kafir dari kaum-kaum di setiap zaman ini telah mengolok-olok mereka, menuduh mereka berdusta, penipu atau gila, dan melemparkan berbagai fitnah terhadap mereka. Allah menghancurkan kaum-kaum yang terus-menerus hidup dalam kezaliman dan kefasikan melalui beberapa bencana besar, pada saat mereka hampirhampir tidak menyangkanya. Kehancuran yang dialami oleh kaum Nuh, Luth, ‘Ad, Tsamud, dan lain-lain yang tersebut di dalam al-Qur’an adalah contoh-contoh dari bentuk pemusnahan ini.

Di dalam al-Qur’an, Allah mewahyukan mengapa Dia telah mengutus para nabi: guna menyampaikan kabar gembira kepada umat-umat, untuk memberikan kesempatan yang penting bagi umat mereka agar meninggalkan kepercayaankepercayaan palsu mereka, dan menjalani hidup mereka sesuai dengan agama Allah dan akhlak yang mulia, dan untuk memberi peringatan kepada manusia sehingga mereka tidak akan memiliki dalih pada Hari Kiamat nanti karena tidak mengindahkan peringatan-peringatan yang disampaikan kepada mereka. Dalam sebuah ayat, tujuan-tujuan ini dinyatakan sebagai:

(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. (Q.s. an-Nisa’: 165).

Sebagaimana dikatakan di dalam ayat 40 Surat al-Azhab, Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir. Muhammad saw. adalah “... Rasul Allah dan penutup nabi-nabi ...” (Q.s. al-Azhab: 40). Dengan kata lain, melalui perantaraan Nabi Muhammad saw., rangkaian wahyu Allah kepada umat manusia telah lengkap. Walaupun demikian, tanggung jawab untuk menyampaikan dan mengingatkan manusia akan al-Qur’an yang disampaikan oleh Nabi saw. berada di pundak setiap orang Islam hingga akhir dunia.

HARI KIAMAT SUDAH DEKAT

Tanda-Tanda Kiamat Dalam Al-Qur'an

EDUKATIF | Di sepanjang sejarah, umat manusia telah memahami keagungan gunung-gunung dan luasnya langit, walaupun menggunakan metode-metode pengamatan yang masih primitif. Akan tetapi, mereka telah salah dalam mengira bahwa benda-benda tersebut akan ada selama-lamanya. Kepercayaan ini telah menjadi tulang punggung filsafat-filsafat politeisme dan materialisme Yunani, serta agama-agama di Sumeria dan Mesir.

Al-Qur’an memberitahukan kepada kita bahwa orang-orang yang memiliki kepercayaan yang demikian berada dalam kesalahan yang berat. Salah satu hal yang diwahyukan oleh Allah di dalam al-Qur’an adalah bahwasanya alam semesta ini telah diciptakan dan akan sampai pada titik akhirnya. Alam semesta ini akan, sebagaimana halnya umat manusia dan segala makhluk hidup lainnya, berakhir. Dunia yang teratur ini, yang berfungsi secara sempurna selama milyaran tahun, adalah karya Tuhan, Yang telah menciptakan segalanya, walaupun akan sampai juga pada titik akhir atas perintah-Nya, dan pada saat yang telah ditetapkan-Nya.

Waktu yang ditetapkan di mana alam semesta dan segala makhluk di dalamnya, mulai dari mikroorganisme hingga umat manusia, termasuk bintang-bintang dan galaksi-galaksi, akan sampai pada titik akhirnya, disebut as-Sa‘ah di dalam al-Qur’an. As-Sa‘ah ini bukannya menunjuk pada sembarang saat; namun adalah sebuah kata yang dipakai secara khusus di dalam al-Qur’an guna menunjukkan waktu tersebut tatkala dunia ini akan berakhir.

Seiring dengan pengumuman tentang akhir dunia ini, al-Qur’an mengandung gambaran terperinci mengenai proses kejadian tersebut: “Apabila langit terbelah,” “Ketika lautan dijadikan meluap,” “Tatkala gunung-gunung beterbangan,” “Apabila matahari digulung ...” kengerian dan kepanikan yang dialami oleh orang-orang ketika bencana yang mengerikan itu terjadi diceritakan secara rinci di dalam al-Qur’an; ayatayat tersebut menandaskan bahwa tak ada jalan untuk meloloskan diri dan tak ada tempat untuk sembunyi. Yang dapat kita simpulkan dari hal ini adalah bahwasanya akhir dunia ini akan berupa suatu bencana sedemikian rupa yang belum pernah dialami dunia sebelumnya. Rincian mengenai kejadian tersebut juga dapat dijumpai dalam buku-buku kami lainnya yang berjudul, The Day of Resurrection (Hari Kebangkitan), Death Resurrection Hell (Kematian Kebangkitan Neraka). Buku yang Anda baca ini akan memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang Hari Akhir (Kiamat).

Pertama-tama, harus dinyatakan bahwa sudah jelas dari sekian banyak ayat al-Qur’an, bahwa pokok pembahasan ten-tang akhir dunia yang tak terelakkan ini telah menarik perhatian manusia dalam setiap periode sejarah. Dalam beberapa ayat tertentu, diceritakan bahwa orang-orang telah bertanya kepada Nabi Muhammad saw. tentang kapan terjadinya akhir dunia ini:

Mereka menanyakan kepadamu tentang as-Sa‘ah: “Bilakah terjadinya?” …(Q.s. al-A‘raf: 187).

(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit (as-Sa‘ah), kapankah terjadinya? (Q.s. an-Nazi‘at: 42).

Allah memerintahkan Nabi saw. untuk menjawab pertanyaan ini sebagai berikut: “… Pengetahuan tentang hal itu berada di sisi Tuhanku …” (Q.s. al-A‘raf: 187), yang artinya bahwa hanya Dia Yang tahu kapan terjadinya as-Sa‘ah itu. Dari ayat ini kita memahami bahwa pengetahuan tentang kapan tibanya as-Sa‘ah itu tersembunyi bagi manusia.

Tentu ada suatu alasan ilahiah mengapa Tuhan kita merahasiakan waktu dari as-Sa‘ah ini. Misalnya, ada baiknya bagi semua orang, entah pada abad berapapun mereka hidup, untuk “… merasa takut akan tibanya as-Sa‘ah (Hari Kiamat)” (Q.s. al-Anbiya’: 49), dan agar memikirkan dengan mendalam akan kekuasaan Allah yang agung dan tak terbatas. Sebelum hari yang sangat penuh penderitaan tersebut datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka hendaknya memahami bahwasanya, selain Allah, tak ada tempat untuk berlindung. Andaikata kapan terjadinya as-Sa‘ah tersebut diketahui, orang-orang yang hidup sebelum masa sekarang tidak akan merasa tergugah untuk memikirkan dengan sungguh-sungguh mengenai akhir dunia ini; mereka akan tidak peduli terhadap peristiwaperistiwa terakhir yang digambarkan di dalam al-Qur’an.

Namun, harus diterangkan bahwa ada banyak ayat yang memberitahukan tentang as-Sa‘ah itu, dan bila kita menelaahnya kita pun menemukan suatu kebenaran yang besar. Al-Qur’an tidak menunjukkan kapan terjadinya as-Sa‘ah itu, namun ia memberikan gambaran mengenai peristiwaperistiwa yang akan terjadi sebelumnya. Salah satu ayat menceritakan bahwa ada sekian banyak tanda-tanda as-Sa‘ah itu:

Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan Hari Kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Hari Kiamat sudah datang? (Q.s. Muhammad: 18).

Dari ayat ini kita mempelajari bahwa al-Qur’an memberikan gambaran mengenai tanda-tanda yang memberitahukan kedatangan Kiamat. Guna memahami tanda-tanda “pengumuman besar” tersebut kita harus merenungkan ayat-ayat ini. Jika tidak, sebagaimana ditunjukkan oleh ayat tadi, pemikiran kita akan tidak berguna lagi manakala Kiamat itu tibatiba terjadi pada kita.

Sebagian dari apa yang disabdakan oleh Nabi saw. yang telah sampai kepada kita menerangkan mengenai tanda-tanda as-Sa‘ah tersebut. Dalam hadis-hadis Nabi saw. ini, terdapat tanda-tanda as-Sa‘ah dan informasi rinci mengenai periode yang mendahuluinya. Periode ini, di mana tanda-tanda as-Sa‘ah itu akan terjadi, disebut “Akhir Zaman”. Perkara tentang Akhir Zaman dan tanda-tanda as-Sa‘ah ini telah menarik banyak perhatian di sepanjang sejarah Islam; ia telah menjadi pokok pembahasan dalam banyak karya para ulama dan peneliti Islam.

Bila kita kumpulkan semua informasi ini bersama-sama, kita pun sampai pada sebuah kesimpulan yang penting. Ayatayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi saw. menunjukkan bahwa Akhir Zaman terbagi menjadi dua tahap. Periode pertama adalah di mana cobaan-cobaan material dan spiritual akan menimpa dunia ini; periode kedua yang datang disebut sebagai Zaman Keemasan, suatu masa di mana ajaran moral al-Qur’an akan mendominasi, menghasilkan kesadaran yang mendalam mengenai kebaikan pada diri semua manusia. Manakala Zaman Keemasan ini berakhir, dan setelah dunia ini mulai memasuki sebuah periode kemunduran sosial, maka kedatangan Kiamat pun sudah pasti.

Maksud buku ini adalah untuk menelaah tanda-tanda as-Sa‘ah tersebut melalui ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi saw., dan untuk memperlihatkan bahwa tanda-tanda ini telah mulai muncul pada zaman kita. Fakta bahwa kedatangan daripada tanda-tanda ini telah diwahyukan empat belas abad yang lalu hendaknya meningkatkan keimanan seorang mukmin kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya. Halaman halaman berikut telah ditulis dengan mencamkan baik-baik janji Tuhan kita:

“Katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya ...” (Q.s. an-Naml: 93).

Kendati demikian, ada satu hal khusus yang penting bahwa kami ingin menarik perhatian pembaca terhadap: Allah tahu hakikat segala sesuatu. Sedangkan dalam segala hal, apa yang kita ketahui tentang akhir dunia ini hanya datang dari apa yang telah diwahyukan-Nya kepada kita.

HARI KIAMAT (AS-SA‘AH) ITU SUDAH DEKAT

Kebanyakan orang sedikitnya tahu tentang Hari Kiamat (as-Sa‘ah). Hampir setiap orang telah mendengar satu dan lain hal tentang kengerian kiamat itu. Akan tetapi, kebanyakan orang cenderung untuk bereaksi sama terhadapnya sebagaimana halnya sikap mereka atas perkara-perkara yang sangat penting lainnya, yaitu, mereka tidak ingin membicarakannya atau bahkan memikirkannya. Mereka berusaha dengan sangat keras agar tidak memikirkan teror yang akan mereka alami pada Hari Kiamat. Mereka tidak sanggup menahan (keprihatinan) hal-hal yang mengingatkan pada Hari Kiamat yang terdapat pada suatu berita mengenai sebuah kecelakaan yang mengerikan atau sebuah berita film tentang suatu bencana. Mereka menghindar untuk memikirkan tentang fakta bahwa hari itu pasti akan datang. Mereka tidak mau mendengar orang-orang lain yang membicarakan tentang hari yang luar biasa itu, atau membaca tulisan-tulisan para penulis tentangnya. Ini adalah sebagian cara yang dikembangkan oleh orang-orang itu guna terlepas dari memikirkan tentang kengerian Hari Kiamat.

Banyak orang tidak sungguh-sungguh percaya bahwa Hari Kiamat itu sedang menjelang. Kita diberi contoh tentang hal ini dalam sebuah ayat di dalam Surat al-Kahfi, tentang seorang pemilik kebun anggur yang kaya raya:

Dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu. (Q.s. al-Kahfi: 36).

Ayat di atas memberitahukan mentalitas sesungguhnya dari seseorang yang mengaku percaya kepada Allah namun menghindari untuk memikirkan tentang kenyataan Hari Kiamat dan mengajukan pernyataan yang bertentangan dengan sebagian ayat al-Qur’an. Ayat yang lain menceritakan keraguan dan ketidakpastian yang melingkari orang-orang kafir mengenai waktu terjadinya saat terakhir.

Dan apabila dikatakan (kepadamu): “Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya,” niscaya kamu menjawab: “Kami tidak tahu apakah Hari Kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya).” (Q.s. al-Jatsiyyah: 32).

Sebagian orang menyangkal sepenuhnya bahwa Hari Kiamat sedang menjelang. Mereka yang memiliki pendapat ini disebutkan di dalam al-Qur’an sebagai berikut:

Bahkan mereka mendustakan Hari Kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan Hari Kiamat. (Q.s. al-Furqan: 11).

Sumber yang dapat membimbing jalan kita dan menunjukkan pada yang haq adalah al-Qur’an. Tatkala kita lihat apa yang dikatakannya, kita mempelajari sebuah fakta yang jelas. Mereka yang menipu dirinya sendiri mengenai Hari Kiamat ini melakukan kesalahan yang berat, karena Allah mewahyukan di dalam al-Qur’an bahwa tidak terdapat keraguan bahwa Kiamat itu sudah dekat.

Dan sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya … (Q.s. al-Hajj: 7).

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) itu pasti akan datang. (Q.s. al-Hijr: 85).

Sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya … (Q.s. al-Mu’min: 59).

Mungkin ada sebagian orang yang berpikir bahwa pesan yang disampaikan al-Qur’an mengenai Hari Kiamat ini diwahyukan lebih dari 1.400 tahun yang lalu dan ini adalah sebuah jangka waktu yang panjang dibandingkan dengan panjangnya umur seorang manusia. Namun ini adalah perkara tentang akhir dunia, matahari dan bintang-bintang — pendek kata — alam semesta. Bila kita pikirkan dengan mendalam bahwa alam semesta ini usianya sudah milyaran tahun, empat belas abad adalah sebuah kurun waktu yang sangat singkat.

Seorang ulama besar pada masa ini, Bediuzzaman Said Nursi, menanggapi masalah serupa itu dengan demikian:

Al-Qur’an mengatakan, “as-Sa‘ah itu telah dekat.” (Q.s. al-Qamar: 1). Yaitu, Hari Kiamat sudah dekat. Bahwasanya belum datang setelah seribu tahun atau bertahun-tahun ini tidaklah mengurangi kedekatannya. Karena, Hari Kiamat adalah saat yang ditetapkan atas dunia ini, dan dalam kaitannya dengan umur dunia ini seribu atau dua ribu tahun adalah bagaikan satu atau dua menit saja dikaitkan dengan setahun. Saat Kiamat bukan hanya saat yang ditetapkan atas umat manusia sehingga ia hendaknya dikaitkan dengannya dan dilihat dari jarak jauh.1


MEMPROKLAMIRKAN AJARAN MORAL AL-QUR’AN KE SELURUH DUNIA

Di dalam al-Qur’an, kita berkali-kali menemukan frasa “sunnatullah.” Ini adalah sebuah ungkapan yang berarti cara Allah, atau hukum-hukum Allah. Menurut al-Qur’an, hukumhukum ini selamanya valid. Sebuah ayat menyatakan:

Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah. (Q.s. al-Ahzab: 62).

Salah satu hukum Allah yang tidak berubah adalah, sebelum dimusnahkan, umat-umat diberi peringatan dulu oleh seorang pemberi peringatan. Fakta ini diwahyukan dalam firman-firman ini:

Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan. (Q.s. asy-Syu‘ara’: 208).

Di sepanjang sejarah, Allah telah mengutus seorang pemberi peringatan kepada tiap-tiap umat yang telah berbuat kerusakan, menyeru mereka agar mengikuti jalan yang benar. Akan tetapi, orang-orang yang tetap berkeras dalam kezaliman mereka dimusnahkan setelah tiba saat yang ditentukan bagi mereka, dan menjadi contoh bagi generasi-generasi setelahnya. Bila kita pikirkan dengan mendalam hukum Allah ini, sejumlah misteri yang penting pun terkuak bagi kita.

Hari Kiamat adalah bencana terakhir yang menimpa dunia ini. Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan untuk memberi nasihat kepada umat manusia, yang petunjuknya tetap bertahan hingga akhir dunia. Dalam salah satu ayatnya, dikatakan, “… al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat.” (Q.s. al-An’am: 90). Orang-orang yang punya pikiran bahwa al-Qur’an hanya berbicara untuk suatu masa atau tempat tertentu sungguh-sungguh telah keliru, karena al-Qur’an adalah sebuah seruan umum kepada seluruh “alam”.

Semenjak zaman Nabi saw., kebenaran al-Qur’an telah disampaikan ke seluruh penjuru dunia. Karena perkembangan-perkembangan teknologi yang tiada taranya pada zaman kita sekarang, perintah-perintah al-Qur’an dapat diproklamirkan kepada seluruh umat manusia. Pada hari ini, sains, pendidikan, komunikasi, dan transportasi sudah hampir mencapai titik puncak perkembangannya. Berkat adanya komputer dan teknologi Internet khususnya, orang-orang yang berada di tempat-tempat yang jauh di dunia ini dengan cepat dapat berbagi informasi dan membangun komunikasi. Revolusi dalam sains dan teknologi telah menyatukan seluruh bangsa di dunia ini; ungkapan-ungkapan seperti “globalisasi” dan “kewarganegaraan dunia” telah masuk ke dalam perbendaharaan kosa kata kita. Singkatnya, semua penghalang yang merintangi persatuan manusia di seluruh penjuru dunia kini sedang dihapuskan dengan cepat.

Dengan menilik dari berbagai fakta ini, dengan mudah dapat dikatakan bahwa pada “zaman informasi” kita ini, Allah telah memberikan segala macam perkembangan teknologi sebagai alat untuk kemaslahatan kita. Adalah tanggung jawab kaum muslimin guna menggunakan dengan sebaik-baiknya peluang-peluang yang telah ditawarkan oleh Allah ini, dan untuk mengajak manusia dari berbagai kalangan agar menerima ajaran moral al-Qur’an.


PARA RASUL

Kami telah menyebutkan hukum-hukum yang tidak berubah yang telah ditetapkan oleh Allah semenjak diciptakannya dunia ini. Salah satu hukum ilahiah tersebut adalah bahwa Allah tidak akan menghukum suatu kaum yang belum didatangkan seorang utusan-Nya kepada mereka. Janji ini diungkapkan dalam ayat-ayat berikut ini:

Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman. (Q.s. al-Qashash: 59).

... Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (Q.s. al-Isra’: 15).

Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan untuk menjadi peringatan. Dan Kami se-kali-kali tidak berlaku zalim. (Q.s. asy-Syu‘ara’: 208-209).

Ayat-ayat ini memperlihatkan bahwa Allah mengirimkan para rasul ke kota-kota besar untuk memberi peringatan kepada manusia. Para rasul ini menyampaikan perintah-perintah Allah, namun golongan orang-orang kafir dari kaum-kaum di setiap zaman ini telah mengolok-olok mereka, menuduh mereka berdusta, penipu atau gila, dan melemparkan berbagai fitnah terhadap mereka. Allah menghancurkan kaum-kaum yang terus-menerus hidup dalam kezaliman dan kefasikan melalui beberapa bencana besar, pada saat mereka hampirhampir tidak menyangkanya. Kehancuran yang dialami oleh kaum Nuh, Luth, ‘Ad, Tsamud, dan lain-lain yang tersebut di dalam al-Qur’an adalah contoh-contoh dari bentuk pemusnahan ini.

Di dalam al-Qur’an, Allah mewahyukan mengapa Dia telah mengutus para nabi: guna menyampaikan kabar gembira kepada umat-umat, untuk memberikan kesempatan yang penting bagi umat mereka agar meninggalkan kepercayaankepercayaan palsu mereka, dan menjalani hidup mereka sesuai dengan agama Allah dan akhlak yang mulia, dan untuk memberi peringatan kepada manusia sehingga mereka tidak akan memiliki dalih pada Hari Kiamat nanti karena tidak mengindahkan peringatan-peringatan yang disampaikan kepada mereka. Dalam sebuah ayat, tujuan-tujuan ini dinyatakan sebagai:

(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. (Q.s. an-Nisa’: 165).

Sebagaimana dikatakan di dalam ayat 40 Surat al-Azhab, Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir. Muhammad saw. adalah “... Rasul Allah dan penutup nabi-nabi ...” (Q.s. al-Azhab: 40). Dengan kata lain, melalui perantaraan Nabi Muhammad saw., rangkaian wahyu Allah kepada umat manusia telah lengkap. Walaupun demikian, tanggung jawab untuk menyampaikan dan mengingatkan manusia akan al-Qur’an yang disampaikan oleh Nabi saw. berada di pundak setiap orang Islam hingga akhir dunia.

KEUNGGULAN AKHLAK ISLAM DI DUNIA

Salah satu tema yang senantiasa diangkat di dalam al-Qur’an adalah mengenai orang-orang yang telah dihancurkan oleh Allah, karena kezaliman dan kedurhakaan mereka, dan contoh yang bisa diambil dari mereka itu. Tentu saja, terdapat sebuah sisi yang sangat besar di antara persamaan umat pada masa lalu dan pada masa kita sekarang. Pada zaman kita, ada orang-orang yang sikap dan cara hidupnya bahkan melampaui penyimpangan seksual yang dilakukan oleh kaum Luth, kecurangan penduduk Madyan, kesombongan dan kepongahan kaum Nuh, kedurhakaan dan kezaliman kaum Tsamud, rasa tidak tahu terima kasih kaum Iram, beserta tingkah laku dari berbagai macam umat lainnya yang telah dimusnahkan. Alasan yang jelas dari semua kerusakan moral ini adalah orang-orang tersebut telah melupakan Allah dan maksud penciptaan diri mereka.

Pembunuhan, ketidakadilan sosial, pengkhianatan, penipuan, dan kerusakan moral pada zaman di mana kita hidup ini bahkan telah mendorong sebagian orang untuk berputus asa. Namun, janganlah dilupakan bahwa al-Qur’an memerintahkan agar kita tidak berputus asa dari pertolongan Allah. Putus asa dan patah semangat adalah cara berpikir yang tidak dapat diterima bagi orang-orang yang beriman. Allah memberitahukan bahwa mereka yang mengabdi kepada-Nya dengan tulus — dengan tanpa menyekutukan-Nya dengan makhluk-makhluk-Nya yang mana pun sebagai tuhan-tuhan di samping-Nya — dan beramal saleh guna mendapat keridha-an-Nya, akan mendapat kekuatan dan kekuasaan.

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benarbenar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.s. an-Nur: 55).

Dalam sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sebuah hukum ilahiah bahwa hamba-hamba yang setia dan menjalankan agama yang haq di dalam hatinya akan dijadikan sebagai para pewaris atas dunia ini:

Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lawh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai oleh hamba-hamba-Ku yang saleh. (Q.s. al-Anbiya’: 105).

Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku. (Q.s. Ibrahim: 14).

Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umatumat yang sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa. Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. (Q.s. Yunus: 13-14).

Musa berkata kepada kaumnya: “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; diwariskan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. Kaum Musa berkata: “Kami telah ditindas (oleh Fir’aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang.” Musa menjawab: “Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(-Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu.” (Q.s. al-A‘raf: 128-129).

Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Q.s. al-Mujadalah: 21).

Bersamaan dengan kabar gembira yang disampaikan pada ayat-ayat di atas, Allah telah memberikan sebuah janji yang sangat penting kepada orang-orang beriman. Dia berfirman di dalam al-Qur’an bahwa agama Islam diturunkan kepada umat manusia untuk mengatasi segala agama.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dime-nangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Q.s. at-Taubah: 32-33).

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (Q.s. ash-Shaff: 8-9).

Tak ada keraguan bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya. Akhlak mulia yang akan menaklukkan filsafat-filsafat yang menyimpang, ideologi-ideologi yang terdistorsi, dan pemahaman agama palsu adalah akhlak Islam ini. Ayat-ayat yang dikutip di atas menandaskan bahwa orang-orang kafir dan penyembah berhala tak mampu menghindari terjadinya hal ini.

Periode ini, di mana akhlak Islam akan tegak, akan menjadi saat di mana setiap waktu ada cinta, pengorbanan, kedermawanan, kejujuran, keadilan sosial, keamanan dan kesejahteraan pribadi. Periode ini telah disebut sebagai Zaman Keemasan karena kemiripannya dengan gambaran-gambaran tentang Surga, namun, sejauh ini, zaman seperti itu belum sempat terwujud. Zaman yang diberkahi ini akan mendahului Hari Kiamat; dan kini sedang menunggu-nunggu saat itu di mana Allah telah menetapkan akan kedatangannya.

NABI ISA A.S. KEMBALI KE BUMI

Isa a.s. adalah seorang nabi pilihan Allah. Beliau adalah salah satu nabi yang paling banyak disebut-sebut dalam sejarah dunia. Puji syukur kepada Allah sehingga ada sebuah sumber di mana kita dapat memeriksa mana yang benar dan mana yang palsu tentang apa yang telah dikatakan selama ini tentang diri beliau. Sumber tersebut adalah al-Qur’an, satu-satunya wahyu Allah yang tetap tidak berubah dan tidak mengalami distorsi.

Tatkala kita merujuk kepada al-Qur’an untuk mengungkap kebenaran sejati tentang Nabi Isa a.s., kita melihat bahwa:



Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya. (Q.s. an-Nisa’:171).
Allah memberinya nama al-Masih Isa putra Maryam. (Q.s. Ali ‘Imran: 45).
Dia jadikan beliau sebagai tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (Q.s. al-Anbiya’: 91).
Isa a.s. berbicara kepada manusia dalam buaian dan dia memiliki sekian banyak mukjizat. (Surat Ali ‘Imran: 46),
Mukjizat lainnya adalah bahwa dia akan kembali lagi ke bumi pada Akhir Zaman dan berbicara kepada manusia.
(Q.s. Ali ‘Imran: 46; Q.s. al-Ma’idah: 110).
Isa a.s. diberi Injil. (Q.s. al-Hadid: 27).
Orang-orang yang menuhankannya telah berbuat kesalahan dan menjadi kafir. (Q.s. al-Ma’idah: 72).
Orang-orang kafir membuat tipu daya untuk membunuh beliau, namun Allah membalas tipu daya mereka. (Q.s. Ali ‘Imran: 54).
Allah tidak mengizinkan orang-orang kafir membunuh Isa a.s., namun mengangkat beliau ke hadirat-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat manusia bahwa beliau akan datang kembali suatu hari nanti. Al-Qur’an memberikan informasi tentang kembalinya Isa a.s. dalam sekian banyak ayat:

Salah satu ayat mengatakan bahwa orang-orang kafir yang memasang jebakan untuk membunuh Isa a.s. tidak berhasil;

Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa a.s. benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (Q.s. an-Nisa’: 157).

Salah satu ayat lain mengatakan bahwa Isa a.s. tidaklah wafat, namun diangkat dari ruang lingkup manusia ke hadirat Allah.

Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Q.s. an-Nisa’: 158).

Di dalam ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita mempelajari bahwa Allah akan menempatkan orang-orang yang mengikuti Isa di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Adalah sebuah fakta historis bahwasanya, 2.000 tahun yang lalu, murid-murid Isa tidak memiliki kekuatan politik. Orang-orang Nasrani yang hidup di antara periode itu dengan zaman kita telah mempercayai sejumlah doktrin palsu, yang puncaknya adalah doktrin Trinitas. Oleh sebab itu, sebagaimana telah begitu gamblang, mereka tak dapat disebut sebagai para pengikut Isa a.s., karena, sebagaimana dinyatakan dalam sekian banyak tempat di dalam al-Qur’an, mereka yang meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kekafiran. Dalam kasus yang demikian, pada waktu sebelum Hari Kiamat, para pengikut Isa a.s. yang sejati akan mengalahkan orang-orang yang ingkar dan menjadi manifestasi dari janji Allah yang terkandung di dalam Surat Ali ‘Imran. Tentu saja, kelompok yang diberkahi ini akan dapat dikenali tatkala Isa a.s. kembali lagi ke bumi.

Sekali lagi, al-Qur’an menyatakan bahwa para Ahli Kitab akan beriman kepada Isa a.s. sebelum mereka meninggal.

Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa a.s.) sebelum kematiannya. Dan pada Hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (Q.s. an-Nisa’: 159).

Kita dengan jelas mengkaji dari ayat ini bahwa masih ada tiga janji yang belum dipenuhi tentang Isa a.s. Pertama, sebagaimana halnya setiap manusia lainnya, Nabi Isa a.s. akan wafat. Kedua, semua orang dari kalangan Ahli Kitab akan melihat beliau dalam wujud jasmaniah dan akan menaatinya sewaktu beliau hidup. Tak ada keraguan bahwa kedua prediksi ini akan dipenuhi tatkala Isa a.s. datang kembali sebelum Hari Kiamat. Prediksi ketiga tentang Isa a.s. yang menyampaikan kesaksian terhadap para Ahli Kitab akan dipenuhi pada Hari Kiamat.

Ayat lain dalam Surat Maryam membahas kematian Isa a.s.

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (Q.s. Maryam: 33).

Tatkala kita bandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita dapat menemukan sebuah fakta yang sangat penting. Ayat di dalam Surat Ali ‘Imran berbicara tentang Isa a.s. yang sedang diangkat ke hadirat Allah. Dalam ayat ini, tak ada informasi yang diberikan tentang apakah Isa a.s. telah meninggal ataukah tidak. Namun dalam ayat ke-33 Surat Maryam, kematian Isa a.s. disebut. Kematian kedua ini hanya mungkin bila Isa a.s. kembali lagi ke bumi dan wafat setelah hidup di sini selama beberapa waktu. Wallahu a‘lam! (Hanya Allah Yang Mahatahu).

Ayat lain yang menyinggung kembalinya Isa a.s. ke bumi berbunyi:

Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (Q.s. Ali ‘Imran: 48).

Guna memahami penyebutan kata “Kitab” yang disebut dalam ayat ini, kita harus melihat ke ayat-ayat lainnya di dalam al-Qur’an yang relevan dengan pokok pembahasan ini: bila Kitab itu dinyatakan dalam satu ayat bersama-sama dengan Taurat dan Injil, maka ia harusnya berarti al-Qur’an. Ayat ketiga Surat Ali ‘Imran memberikan sebuah contoh yang demikian:

Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan al-Kitab (al-Qur ’an) kepadamu dengan sebenar nya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (al-Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan alFurqan (pembeda antara yang haq dan bathil). (Q.s. Ali ‘Imran: 2-4).

Dalam kasus ini, kitab yang dimaksud dalam ayat 48, yang dipelajari Isa a.s., hanya dapat berarti al-Qur’an. Kita tahu bahwa Isa a.s. sudah mengenal Taurat dan Injil pada masa hidupnya, yaitu, kira-kira 2.000 tahun yang lalu. Maka jelas, al-Qur’an yang akan dipelajarinya tatkala beliau kembali lagi ke bumi.

Apa yang ditawarkan di dalam ayat 59 Surat Ali ‘Imran sangatlah menarik: “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam …” Da-lam ayat ini kita dapat melihat bahwa pasti terdapat sejumlah kemiripan antara kedua nabi tadi. Sebagaimana kita ketahui, baik Adam a.s. dan Isa a.s. tidak memiliki ayah, namun kita dapat menarik kemiripan yang lebih jauh lagi dari ayat di atas, antara diturunkannya Adam ke bumi ini dari Surga dan diturunkannya Isa a.s. dari hadirat Allah pada Akhir Zaman.

Al-Qur’an mengatakan berikut ini tentang Isa a.s.:

Dan sesungguhnya Isa a.s. itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang Hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang Kiamat itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus. (Q.s. az-Zukhruf: 61).

Kita mengetahui bahwa Isa a.s. hidup enam abad sebelum al-Qur’an diturunkan. Dengan demikian, ayat ini haruslah menunjuk, bukan pada kehidupan pertamanya, namun pada kedatangannya kembali pada Hari Akhir. Baik dunia Kristen maupun Islam menanti-nantikan kedatangan Isa a.s. yang kedua kalinya ini dengan penuh harap. Kehadiran tamu mulia yang diberkahi ini ke muka bumi akan menjadi tanda penting Hari Kiamat.

Bukti lebih jauh tentang kedatangan kedua kalinya Isa a.s. dapat ditemukan dalam penggunaan kata wakahlan dalam Surat al-Maidah 110, dan Surat Ali ‘Imran 46. Dalam ayatayat tersebut, kita diberi tahu mengenai perintah-perintah ini:

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa (wakahlan) …” (Q.s. al-Ma’idah: 110).

Dan dia berbicara kepada manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa (wakahlan)dan dia adalah salah se-orang di antara orang-orang yang saleh. (Q.s. Ali ‘Imran: 46).

Kata ini terdapat hanya pada kedua ayat tadi dan hanya merujuk kepada Isa a.s. Kata ini dipakai untuk menggambarkan usia Isa a.s. yang lebih dewasa. Kata tersebut merujuk pada usia antara 30 dan 50, yaitu pada akhir masa muda dan menjelang usia tua. Para ulama sepakat dalam menerjemahkan kata ini untuk merujuk pada kurun waktu usia 35.

Para ulama berpegang pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. tentang kesimpulan bahwa Isa a.s. diangkat ke hadirat Allah sewaktu masih muda, yaitu, pada awal usia 30an, dan bahwa tatkala beliau kembali lagi ke bumi, beliau tinggal memiliki sisa umur 40 tahun. Isa a.s. akan menjalani masa tuanya setelah beliau kembali ke bumi, maka ayat ini dapat dikatakan sebagai suatu bukti akan kedatangan Isa a.s. untuk yang kedua kalinya ke bumi. 2

Sebagaimana telah disebutkan, bila kita telaah al-Qur’an dengan cermat, kita pun melihat bahwa kata ini hanya dipakai untuk merujuk kepada Isa a.s. Semua nabi telah berbicara kepada manusia dan mengajak mereka untuk menerima agama. Mereka semua telah menyampaikan risalahnya tatkala mereka telah berusia dewasa. Akan tetapi, al-Qur’an tidak mengatakan hal yang serupa itu mengenai nabi lainnya. Kata ini hanya dipakai untuk Isa a.s., dan suatu mukjizat. Frasa “dalam buaian” dan “setelah beranjak dewasa” merujuk pada dua mukjizat yang sangat besar.

Adalah sebuah mukjizat bahwasanya Isa a.s. berbicara ketika beliau masih berada dalam buaian. Ini adalah suatu hal yang belum pernah terlihat sebelumnya, dan al-Qur’an berulang kali berbicara tentang peristiwa yang ajaib ini. Setelah kata-kata ini segera diikuti dengan frasa “dan berbicara kepada manusia ketika sudah dewasa.” Kata-kata ini pun merujuk pada sebuah keajaiban. Bila kata-kata “ketika sudah dewasa” merujuk pada kehidupan beliau yang sebelumnya pada waktu sebelum diangkat ke hadirat Allah, maka berbicaranya Isa a.s. tidak akan menjadi sebuah keajaiban. Dan karena bukan suatu keajaiban, maka tidak akan dipakai setelah berbicara ketika masih dalam buaian atau dengan cara yang sama dalam suatu situasi yang ajaib. Dalam kasus demikian, sebuah ungkapan seperti “dalam buaian dan ketika sudah dewasa” akan dipakai dan akan mengungkapkan komunikasi yang berlangsung semenjak dari waktu Isa a.s. mulai berbicara dalam buaian hingga saat beliau diangkat ke hadirat Allah. Namun, ayat tadi menarik perhatian kita pada dua peristiwa yang amat sangat ajaib. Yang pertama adalah berbicara ketika masih dalam buaian; yang lainnya, pembicaraan Isa a.s. pada usia dewasanya. Dengan demikian, ungkapan “ketika sudah dewasa” merujuk pada suatu waktu yang merupakan sebuah keajaiban. Yaitu waktu di mana Isa a.s. akan berbicara kepada manusia dalam usia dewasanya setelah beliau kembali lagi ke bumi. Wallahu a‘lam!

Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad saw. terdapat informasi tentang kedatangan kedua Isa a.s. Dalam beberapa hadis, informasi ini diberikan bersamaan dengan informasi lainnya tentang apa yang akan dilakukan oleh Isa a.s. sewaktu beliau berada di dunia. Anda dapat membaca hadis-hadis yang relevan dengan pokok pembahasan ini dalam bab di buku ini yang berjudul “Kembalinya Isa a.s. Setelah Kemunculan Nabinabi Palsu.” (Guna memperoleh informasi yang lebih lengkap, silakan baca buku Harun Yahya yang berjudul Jesus Will Return, Ta-Ha Publishers, Februari 2001.)

Akan bermanfaat untuk mengingatkan kepada para pembaca di sini tentang sebuah perkara yang sangat penting: Allah telah mengutus Nabi Muhammad saw. kepada umat manusia sebagai nabi pamungkas. Allah telah mewahyukan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw., dan membebankan atas semua manusia tanggung jawab dalam menaati al-Qur’an hingga Hari Pengadilan. Isa a.s. akan kembali secara ajaib ke dunia pada Akhir Zaman namun, sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad saw., beliau tidak akan membawa agama baru. Agama sejati yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. adalah Islam, yang mana Isa a.s. pun akan tunduk tatkala beliau datang kembali ke bumi ini.




TERBELAHNYA BULAN

Surat 54 dari al-Qur’an disebut “Surat al-Qamar”. Qamar berarti bulan. Dalam beberapa ayatnya, surat ini menceritakan tentang kehancuran yang menimpa kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, Luth, dan Fir’aun, karena mereka menolak peringatan dari para nabi. Pada saat yang sama, ada sebuah pesan yang sangat penting yang dinyatakan di dalam ayat pertama, yang berkenaan dengan Hari Akhir.


Telah dekat (datangnya) as-Sa'ah (Hari Kiamat) dan telah terbelah bulan. (Q.s. al-Qamar: 1).

Kata “belah” yang dipakai dalam ayat ini dalam bahasa Arabnya adalah syaqqa, yang dalam bahasa Arab memiliki beragam arti. Dalam beberapa tafsir al-Qur’an, makna “belah” lebih dipilih. Namun syaqqa dalam bahasa Arab juga dapat berarti “mencangkul” atau “menggali” bumi. Sebagai contoh dari penggunaan yang pertama, kita dapat merujuk pada ayat 26 Surat al-Abasa:

Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayursayuran, zaitun dan pohon kurma. (Q.s. ‘Abasa: 25-29).


Dapat terlihat dengan jelas bahwa makna syaqqa di sini bukanlah “belah”. Arti yang dipakai adalah mencangkul tanah agar dapat ditumbuhi beragam tanaman.

Bila kita kembali menengok ke tahun 1969, kita akan melihat salah satu keajaiban al-Qur’an. Eksperimen yang dijalankan di permukaan bulan pada tanggal 20 Juli 1969, dapat mengisyaratkan terpenuhinya berita yang telah disampaikan 1.400 tahun yang lampau di dalam Surat al-Qamar. Pada tanggal itu, para astronot Amerika menjejakkan kaki mereka di bulan. Dengan menggali tanah bulan, mereka pun melakukan ekspe-rimen-eksperimen ilmiah dan mengumpulkan contoh-contoh bebatuan dan tanah. Sungguh sangat menarik bahwa kemajuan-kemajuan ini sepenuhnya persis dengan pernyataanpernyataan di dalam ayat tadi.


Sewaktu para astronot itu sedang bekerja di permukaan bulan, mereka mengumpulkan 15,4 kilogram contoh-contoh batu dan tanah. Contoh-contoh ini kelak menarik banyak perhatian. Menurut laporan NASA, minat yang diperlihatkan oleh orang-orang terhadap contoh-contoh ini barangkali melampaui minat mereka terhadap semua bentuk eksplorasi ruang angkasa lainnya pada abad ke-20. 3

Eksplorasi bulan ini ditandai dengan slogan: “Satu langkah kecil bagi seorang manusia; satu lompatan raksasa bagi umat manusia.” Ini adalah sebuah momentum bersejarah dalam riset ruang angkasa; ia adalah sebuah peristiwa yang didokumentasikan oleh kamera, dan setiap orang mulai saat itu hingga sekarang telah menyaksikannya. Sebagaimana telah dinyatakan dalam ayat pertama Surat al-Qamar, peristiwa besar ini bisa jadi juga merupakan sebuah tanda Hari Akhir. Ia bisa jadi adalah sebuah tanda bahwa dunia sudah berada pada Akhir Zaman sebelum datangnya Pengadilan. Wallahu a’lam!

Akhir kata, biarlah kami terangkan bahwa terdapat sebuah peringatan yang sangat penting yang mengikuti ayat-ayat ini. Terdapat peringatan bahwa tanda-tanda ini adalah sebuah peluang yang penting bagi manusia untuk meninggalkan perbuatan dosa, dan mereka yang tidak mengindahkan per-ingatan-peringatan ini akan kecewa manakala mereka akan dihidupkan kembali pada Hari Pengadilan yang digambarkan di dalam al-Qur’an sebagai “sesuatu yang tak terperikan kengeriannya.”


Telah dekat (datangnya) as-Sa‘ah (Hari Kiamat) itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terusmenerus.” Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran), itulah suatu hikmat yang sempurna maka peringatan-peringatan itu tiada berguna (bagi mereka). Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah hari yang berat.” (Q.s. al-Qamar: 1-8).

TANDA-TANDA KIAMAT DALAM AL-QUR'AN

Minggu, 05 Oktober 2008

Yesus Dan Maria Dalam Pandangan Islam Dan Kristen

Organizer (Amri Yusra) :

Assalamualaikum.
EDUKATIF | Pada malam ini mimpi saya dan semua komunitas muslim disini menjadi kenyataan, yakni mengundang Ustadz Ahmed Deedat untuk hadir di Australia untuk berbicara kepada kita semua seara langsung. Saya bersyukur kepada Allah ta’ala atas rahmat yang besar ini dan saDakwah and Education) dan juga dewan Islam New South Wales (The Council of New South Wales). Dukungan yang paling penting, bagaimanapun juga, datang dari saudra-saudara sekalian yang telah menyumbangkan waktu dan tenaga yang sedemikian berharga untuk mengorganisir acara tour ini. Tanpa bantuan mereka, kami tidak akan bisa berbuat banyak. Karenanya, saya sangat berterimakasih ats semua bantuan itu.
ya juga berdoa kepada-Nya agar acara ini bisa berlangung lancar dan sukses. Semua kegiatan ini termasuk yang berlangsung malam ini rasanya tidak mungkin akan bisa terlaksana bila tidak ada dukungan banyak orang. Sebagian pendanan acara tour ini diberikan oleh Pusat Dakwah dan Pendidikan Islam (Center for Islamic

Pada malam ini, kita bisa menyaksikan bahwa kaum Muslim bisa merencanakan, melaksanakan dan mencapai apa yang diinginkan, jika niatnya adalah tulus dan ikhlas.

Syaikh Ahmed Deedat telah hadir untuk menjelaskan kepada orang-orang Kristen di Australia apa dan bagaimana Islam itu sebenarnya. Beliau juga telah menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya seseorang muslim itu bisa melaksanakan tugasnya, yakni mengajar umat lain untuk masuk memeluk agama Islam. Inilah dakwah yang sebenarnya. Dan yang lebih penting dari semuanya adalah bahwa beliau berhasil menunjukkan bahwa seseorang Muslim bisa merasa bangga dengan keimanannya, yakni sebagai pengikut Tuhan Yang Esa, yaitu Allah SWT. Kepada-Nya lah segala bentuk puja dan puji seharusnya disampaikan. Atas nama anda semua, saya bermaksud menyambut Syaikh Ahmed Deedat dan menyampaikan rasa terimakasih atas kedatangannya untuk berdiskusi dengan kita.

Tuan dan nyonya sekalian saudara-saudara semua, mari kita sambut Ustadz Ahmed Deedat.

Ahmed Deedat:
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga shalawat selalu tercurah kepada Nabi yang terakhir.

Ya Allah, Pembuka pintu-pintu hati dan Sumber segala sesuatu, Penunjuk jalan bagi mereka yang mengalami kebingungan. Aku berserah diri kepada-Mu, Tuhan semesta alam. Aku wakilkan semua urusan kepada-Mu. Sungguh Allah Maha Melihat apa yang dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya.

Tuan Moderator dan saudara-saudara sekalian, topik kita saat ini adalah: Yesus Kristus dalam pandang Islam.

Pada awal pertama kali saya memperbincangkan subyek ini di kota saya, Durban (Afrika Selatan) dan Saya diminta untuk menyampaikannya di City Hall. Sewaktu kami mempromosikan topik ini, terjadi penentangan-penentangan didalam masyarakat negri kami. Meraka mengatakan: “ Ini ada seseorang yang datang memperkenalkan seorng Kristus yang baru, yang lain lagi.”

Pada awal pembicaraan di City Hall tersebut, saya terpaksa meyakinkan para pendengar, karena sebagian yang hadir sebagai pendengar tersebut adalah orang-orang Kristen, yakni bahwa kami orang-orang Muslim, tidak memiliki seorang Kristus (Al Masih) yang lain lagi. Hanya ada satu Kristus, dan itu adalah Yesus Kristus.

Saya harus membuat mereka menaruh kepercayaan kepada kita. Tenang sajalah! Lalu, darimanakah bisa kita dapatkan ide yang seperti ini? Darimanakah dia bisa mendapatkan ide yang seperti ini, tentang Yesus dan tentang Kristus?

Mari kita buka kembali kitab pegangan kaum Muslimin, yaitu Al-Qur’an. Kemudian juga, saya menyarankan kepada setiap diri Anda untuk melengkapi dirinya dengan satu mushaf Al-Qur’an yang dilengkapi dengan terjemahannya, seperti apa yang ada di tangan saya saat ini. Mushaf Al-Qur’an terjemahan ini dibuat oleh Abdullah Yusuf Ali. Musha Al-Quran ini memuat teks Al-Qur’an yang berbahasa Arab, terjemahannya dalam bahasa Inggris dan disertai pula dengan komentar-komentarnya. Lalu, mushaf ini juga memiliki indeksnya yang lengkap. Dengan indeks ini memudahkan Anda untuk mengetahui semua hal yang terdapat didalam kitab firman Tuhan, hanya dengan membuka halaman indeks dengan jari Anda.

Pada hari Jumat, Anda ingat, saya menyampaikan presentasi disini. Pada saat itu, saya membahas tentang Yesus.

Nama Yesus (Isa) disebutkan di dalam kitab ini sebanyak 500% lebih banyak daripada jumlah disebutkannya nama Muhammad SAW. Sesuatu yang tidak terbayangkan. Kitab ini diturunkan kepadanya, namun namanya tetap tidak banyak masuk ke dalam kitab Al-Qur’an. Bahkan didalam kitab Al-Qur’an tersebut, ia malah banyak mempromosikan nama Yesus (Isa), sebanyak 500% lebih banyak dari penyebutan namanya sendiri, Muhammad SAW. Apakah yang demikian itu lumrah? Penulis atau biografer yang mana yang akan berbuat demikian, mempromosikan nama orang lain di dalam bukukaryanya daripada namanya sendiri? Tidak ada. Ini suatu bukti bahwa Al-Qur’an itu bukan karyanya (Muhammad SAW). Jika Al-Qur’qn itu karya tulis Muhammad, maka mestilah secara alami ia akan mempromosikan namanya sendiri.

Saya menyebutkan tentang 500% lebih banyak penyebutan nama Isa (Yesus) di dalam Al-Qur’an dibandingkan penyebutan nama Muhammad SAW . Apakah ada dari kalian yang masih ingat? Mungkin diantara kalian ada yang hadir pada saat itu?

Adakah seseorang yang bisa menyebut angkanya secara pasti berapa nama Isa (Yesus) disebutkan dalam kitab Al-Qur’an ini? Tolong tunjuk tangan Anda? Namun, tolong jangan berteriak. Unjuk tangan saja. Saya akan memberikan hadiah buku ini atas jawaban yang benar. (Deedat mengambil sebuah buku). Berapa banyak nama Yesus (Isa) disebutkan di dalam Al-Qur’an? (seseoarang unjuk tangan) Ya, anakku, berapa? 25 (Dua puluh lima) kali, itu jawaban yang benar. Nama Yesus (Isa) disebutkan sebanyak 25 (dua puluh lima) kali di dalam Al-Qur’an. Sedangkan nama Muhammad SAW disebutkan sebanyak 5 (lima) kali. 4 (empat) kali dengan nama ‘Muhammad’ dan 1 (satu) kali dengan kata ‘Ahmad’ (nama lain Nabi Muhammad SAW). Seluruhnya berjumlah 5 (lima) kali. Sementara nama Yesus (Isa) disebutkan di dalam Al-Qur’an sebanyak 25 (dua puluh lima) kali. Sungguh luar biasa kitab ini!

Bagaimana anda bisa menemukan keterangan yang demikian, di dalam ensiklopedia yang berjumlah lebih dari 2000 (dua ribu) lembar? Apakah Anda akan memulainya dengan membuka dari halaman pertama dan seterusnya untuk mencari keterangan tentang Yesus (Isa)? Membolak balik halaman, bisa jadi Anda tidak akan mendapatinya, bila caranya demikian. Tidaklah demikian seharusnya. Anda harus membuka lembar indek, yang terdapat pada lembar belakang kitab ini. Indeks yang terdapat dalam kitab Al-Qur’an ini sangat lengkap. Layaknya sebuah kamus, untuk mengetahui keterangan tentang ‘Jusus’ (Yesus / Isa), bukalah indeks dengan huruf awal ‘J’. Segala sesuatu yang berkenaan dengan Yesus (Isa) yang terdapat di dalam Al-Qura’an akan tampak. Cukup hanya dengan jari-jemari Anda untuk mendapatkannya.

Saya contohkan, saya sedang membuka lembar indeks, dimulai dengan keterangan item pertama, dibawah sub-judul ‘Jesus’ (Yesus/Isa), item dibawahnya, seorang nabi Tuhan yang mulia (Yesus/Isa) termuat dalam surah 6 (Al-An’aam) ayat 85. Item berikutnya tentang kelahiran Yesus (Isa), disebutkan di dua tempat. Prtama, didalam surah Ali Imran (surah ketiga) ayat 45 dan seterusnya, serta surah 19 (surah Maryam) ayat 23 dan seterusnya. Demikian seterusnya. Semua keterangan tentang Yesus (Isa) bisa Anda peroleh dengan mudah, hanya dengan menggunakan jari anda. Anda tidak perlu membolak-balik lembar-lembar di dalam kitab suci Al-Quran untuk mendapatkan keterangan tentang Yesus (Isa), atau tentang Muhammad, atau tentang Musa. Anda akan merasakan keterkejutan.

Ditambah lagi, bila saya tanya kepada Anda tentang berapa kalai nama kata Musa disebutkan di dalam Al-Quran. Nabinya kaum Yahudi. Bukan, Musa adalah nabi kita, kaum muslimin. Tetapi, orang-orang sering menyebutnya sebagai Nabinya kaum Yahudi.

Berapa banyak kata Musa disebutkan di dalam Al-Qur’an? Saya tidak tahu hadiah apa yang pantas saya kasihkan kepada Anda. Buku ini rasanya terlalu kecil sebagai hadiah. Adakah seorang yang bisa memberikan jawaban? Atau jawabannya mendekati jawaban yang benar? Berapa kali kata nama Musa disebutkan alam buku ini? Berapa banyak? Lima puluh dua kali? Ada yang lain? Bukan itu.

Saya akan berikan hadiah berupa Al-Qur’an ini pada saat akhir acara. Jawaban Anda cukup berada dalam rentang sepuluh dari angka tepatnya. Lupakan angkanya yang persis. Mohon jangan berteriak. Anda? Seratus kali banyaknya..? Anda? Seratus dua puluh kali banyaknya? ……. Tampaknya saya harus membawa kitab ini kembali ke Afrika Selatan.

(hadirin tertawa)…

136 (seratus tiga puluh enam) kali ! Sebanyak seratus tiga puluh enam kali nama Nabi Musa disebutkan di dalam Al-Qur’an.

Dan Anda orang-orang Kristen berpikir bahwa kami orang-orang Muslim adalah pihak yang anti Kristus dan anti Yahudi. Kitab ini, Al-Qur’an, sama sekali tidak anti Kristus dan tidak anti Yahudi. Anda telah salah kaprah dan telah berlaku tidak adil terhadap kitab Al-Qur’an.

Kitab Al-Qur’an ini bisa didapatkan dengan mudah, baik oleh Anda orang Muslim maupun non-Muslim. Anda sangat membutuhkan kitab ini.

Kepada orang-orang Kristen, saya sampaikan bahwa, jika Anda ingin memerangi kaum Muslimin, Anda masih membutuhkan kitab ini, karena kitab ini mengajarkan bagaimana kaum Muslimin itu berpikir dan dengan demikian, Anda bisa menyusun strategi perlawanan Anda.

(hadirin bertepuk tangan)

Jadi, kaum muslimin membutuhkan itu. Kepada kaum Muslimin, saya sarankan agar Anda sesegera mungkin memiliki kitab suci ini. Dan dengan demikian, Anda akan membuat investasi terbesar dalam kehidupan Anda. Ini telah menjadi investasi terbesar dalam kehidupan saya.

Pada waktu itu (1935) harganya 5 pound, maaf, 2 pound 10 ceillings. Jumlah itu adalah sebanyak 50% dari keseluruhan upah bulanan yang saya terima. Setengah dari seluruh pendapatan bulanan saya, yakni sebanyak 5 pound sebulan.

Benar-benar saya tidak menyesal. Semua apa yang lakukan saat itu adalah karena saya memiliki dan membaca kitab ini (Al-Qur’an).

Saudara-saudaraku. Anda juga harus merasakan hal yang sama. Saya sarankan Anda untuk bisa memilikinya dan lihatlah bagian yang membahas tentang Yesus (Isa) dan kelahirannya.

Qari Al-Qur’an tadi sempat membacakan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Agar Anda bisa memahaminya lebih jelas, saya akan mengulangi membacakannya. Namun apa yang coba saya rekomondasikan adalah dapatkanlah kitab suci Al-Quran ini, lalu lihatlah ayat tentang itu, serta hafalkanlah ayat tersebut. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dengan artinya,

Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).”

Maryam, ibunya Yesus (Isa) digambarkan didalam Al-Qur’an sebagai wanita terbaik dari semua wanita yang ada didunia. Saya katakan kepada Anda bahwa tidak akan Anda temukan penghormatan yang sedemikian mulia kepada Maryam (Maria) didalam Alkitabnya orang-orang Kristen, baik dari kalangan Protestan maupun Khatolik. Saya punya kedua kitab itu. Tidak akan anda temukan hal seperti itu di dalam Alkitab umat Kristiani.

Keterangan itu berlanjut, Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama dengan orang-orang yang ruku’. Yang sedemikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad) ;

Hafalkanlah ayat tersebut beserta artinya. Sekali anda lakukan itu, Anda akan memperoleh berkah-berkahnya. Anda tahu bahwa setiap kali kita membaca satu kata di dalam Al-Qur’an, satu hurufnya akan memperoleh balasan pahala sebanyak sepuluh pahala. Sewaktu kita mengatakan ‘alif laam miim’, yang merupakan kumpulan dari tiga huruf bukan kata, dimana huruf ‘alif’, ditulis terpisah dengan huruh ‘laam’, dan juga ditulis terpisah dengan huruf ‘miim’, seperti tampak di awal surah Al-Baqarah, maka masing-masing huruf akan memberikan sepuluh pahala, sehingga akan terkumpul 30 (tiga puluh) pahala.

Sewaktu kita membaca ‘Bismillahirrohmanirrohim’, yang artinya ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang’, maka kita akan temukan ada sembilan belas huruf jika anda hitung. Dengan demikian Anda akan memperoleh 190 (seratus sembilanpuluh) pahala. Demikian juga dengan Amda yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an saya, Anda pun mendapatkan 190 pahala. Saya juga mendapatkan 190 pahala. Demikianlah seharusnya anda melakukan bisnis dengan Allah, dimana Dia memberikan perhitungan-perhitungan terbaik dan perhitungan yang paling menguntungkan. Anda tidak perlu terus menerus menghitungmya. Teruslah Anda membaca ayat-Nya, dan biarkanlah Allah yg terus menghitungnya. Insya Allah, pada hari perhitungan nanti, Anda akan menerima semua pahala tadi.

Karena itu, saudara-saudaraku, Anda ulangilah membaca ayat-ayat ini. Saya belum pernah menghitung ayat ini.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata “Hai Maryam…..” (QS. Maryam : 44). Saya katakan biarlah Allah yang terus menghitungnya, Anda lakukan saja porsi bagian Anda, yakni terus membaca ayat-ayat-Nya, maka Anda akan mendapatkan pahala-pahala-Nya.

Kemudian lagi, disaat Anda menerjemahkan dan membacakan kata-kata di dalan ayat-ayat tersebut serta pula menghafalnya, maka pengetahuan bahasa Inggris anda akan bertambah. Karena perbendaharaan kata dalam terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an ini tergolong perbendaharaan kata yang tidak umum dipakaidalam bahasa sehari-hari. Seperti kata ‘behold’ (perhatikanlah), ketika Malaikat (Jibril) berkata : “ Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).” Anda temukan konstruksi kalimat dan perbendaharaan kata yang baru. Ini semua adalah berkah-berkah yang Anda terima. Yang lainnya, Anda temukan banyak kesempatan untuk mempraktekkan pengetahuam ini.

Negeri ini adlah negeri mayoritas orang-orang Kristen (Australia), sama seperti halnya dengan negeri saya, Afrika Selatan. Dimanapun Anda berada, Anda temukan banyak orang-orang Kristen Entah itu teman-teman sekerja kita, para pimpinan perusahaan kita, para karyawan kita, para tetangga kita dan lainnya, semuanya adalah orang-orang Kristen.

Sekarang buatlah kesempatan untuk mempraktekkannya. Saya sampaikan ini kepada saudara-saudara Muslimah saya disini. Buatlah kesempatan itu. Lakukanlah, sampaikanlah ucapan kepada mereka tatkala bertemu, apakah itu selamat pagi, selamat siang, atau selamat sore. Sebentar kemudian setelah itu, ajaklah mereka untuk minum di rumah anda. Ayaolah kerumah saya, Maria, Alizabeth. Mari kita minum the bersama. Ajaklah anak-anak kalian. Saya katakan kepada Anda bahwa the Anda atau Samusas, atau Bazias Hindu, semuanya memiliki makanan khasnya dengan keunikan tersendiri, suatu yang tidak bisa Anda bayangkan. Di Afrika Selatan, orang-orang Malaysia menyuguhkan tehnya ditambahi dengan’kusista’ . Saya tidak tahu apakah anda tahu dengan semua hal terakhir itu. Pastilah Anda memiliki makanan-makanan khas sendri. Anda muslimah dari Indonesia, Malaysia, Bangladesh dst. Kemudian juga Anda yang berasal dari Lebanon, yang terkenal dengan makanan khasnya, daging manis. Masing-masing kita punya makanan khasnya sendiri-sendiri, dan setiap makanan khas tersebut semuanya unik. Suguhkan mereka makanan khas itu. Sajikanlah makanan khas tersebut kepada tamu Kristen Anda, dan saksikanlah bagaimana Anda mulai ‘memperbudak’ mereka. Saya katakan kepada Anda bagaimana kami orang-orang Afrika ‘memperbudak’ orang-orang kulit putih, orang-orang Afrika, orang-orang India, dan orang-orang kulit berwarna lainnya dengan makanan khas kami, yang memiliki rasa yang berbeda dengan jenis makanan dari wilayah-wilayah lain. Karena makanan, setiap orang bisa Anda perdayakan. Sesuatu yang secara alami tidak bisa ditolak. Perdayakanlah orang lain dengan makanan. Tidak ada cara lain yang lebih baik untuk memperdayakan orang lain selain mengisi perut orang tersebut. Sejujurnya saya katakan kepada Anda bahwa tidak ada cara lain yang lebih baik kecuali yang disebutkan tadi.

Saya akan ceritakan pengalaman Nabi berkaitan dengan persoalan ini. Ini adalah contoh atas apa yang Nabi telah sampaikan. Namun, tidak seorangpun berbicara tentang perkara itu saat ini. Saya katakan kepada Anda, lakukanlah praktek itu. Undanglah tetangga anda. Setelah beberapa saat meminum air teh, katakanlah kepada diri orang Kristen yang diundang tersebut, “Saudariku, apakah engkau pernah melihat Al-Qur’an?” Lalu ia menjawab: “Belum pernah”. Anda tanya lagi, : “Maukah engkau melihatnya?” Dia mungkin bertanya: “Adakah engkau memiliki Al-Qur’an dengan terjemahan bahasa Inggris? Anda jawab, : “Ya, saya punya”.

Perhatikan, tidak mungkin ia akan menjawabnyadengan ketidak inginan untuk melihat Al-Qur’an. Itu merupakan suatu yang alami yang ada dalam diri manusia untuk selalu bersikap ingin tahu. Pastilah dia ingin tahu, dan tunjukkanlah kepadanya, bukalah kitab suci Al-Qur,an tersebut pada surah Ali Imran ayat 42. Bila Anda bisa membaca teks Arabnya, bacakanlah kepada mereka. Anda tidak akan mengetahui bagaimana teks Arab itu memberikan pengaruh kepada mereka. Ini adalah ucapan-ucapan Allah. Ia akan mengguncang diri orang itu dan menyentuh hati nuraninya. Guncangkanlah diri mereka. Dan Allah menyampaikan didalam Al-Qur’an bahwa tatkala ayat-ayat ini dibacakan kepada diri mereka, orang-orang yang jujur dari kalangan mereka akan mencucurkan air mata.

Sungguh, saya telah menyaksikan hal semacam itu, khususnya mereka yang berasal dari kalangan Khatolik Roma. Bacakanlah ayat Al-Qur’an itu kepada mereka.

Bismillahirrohmanirrohim. “Wa idzqaalatil maalaikatu yaa Maryamu…..” dst, lalu Anda terjemahkan buat mereka. Biarkanlah mereka mendengar bacaan teks Arab tersebut. Tentu ini semua tidak akan segera mengubah keyakinan mereka. Penanaman keyakinan yang telah berlangsung lama, dilengkapi dengan pandangan-pandangan buruk terhadap Islam, tidak mungkin akan segera berbalik kepada meyakini Islam hanya dengan menyuguhkan segelas the dengan kusista kepadanya.

Namun, duduk bersamaan dengan mereka,. Jelaskanlah kepada mereka seperti inilah Al-Qur’an menerangkan perihal Yesus (Isa), salah seorang rasul utusan Allah. Kita percaya dengan kelahirannya yang berlangsung secara mukjizat, sebagaimana yang dijabarkan dalam ayat yang dibacakan tadi.

Saya punya sebuah pengalaman di tahun 1977. Pada tahun 1977 itu, saya merencanakan akan berangkat ke Indonesia. Saya belum pernah kesana sebelumnya. Jika ada, saudara-saudara saya yang berasal dari Indonesia, mungkin akan tahu hal itu. Sejak tahun 1977, saya selalu merencanakan untuk bisa berkunjung ke Indonesia, sebuah negara Muslim. Namun sejauh itu, saya selalu gagal. Ketika saya memutuskan untuk berkunjung ke suatu negara muslim, saya selalu berkeinginan untuk memahami sedikit dari bahasa negara yang akan saya kunjungi tersebut.

Hal semacam itu menjadi sebuah hobi saya atau obsesi yang saya miliki. Karenanya, saya bisa menunjukkan kepada Anda kemampuan bicara dalam dua puluh bahasa yang berbeda. Apakah Anda kira saya membual di hadapan Anda? Bahasa apa yang Anda ingin saya tampilkan? Bahasa Spanyol? Bahas Perancis?.Bahasa Sudan? Bahasa Sudan bahasanya Binka, John Garang, yang dulu pernah terlibat peperangan. Bahasa Swahili, bahas Inggris, Afrika, Zulu, Ibrani. Bahasa apa yang anda ingin dengar? Bahasa Indonesia?

Saat itu, saya ingin membaca Alkitab dalam bahasa Indonesia untuk menguasai sedikit kata dalam bahasa Indonesia. Lalu saya berkunjung kesebuah rumah Alkitab di Durban. Hampir di setiap kota di Afrika Selatan, mestilah terdapat rumah Alkitab. Semuanya memiliki spesialisasi dalam masing-masing bahasa Alkitab. Saya katakan bahwa saya ingin mendapatkan Alkitab berbahasa Indonesia. Petugas rumah Alkitab tersebut menjawab bahwa mereka belum mendapatkan Alkitab yang berbahasa Indonesia. Ia menyarankan untuk mencari kitab tersebut di kota Johannesburg.

Lalu saya pergi menuju Johannesburg, dengan harapan bisa mendapatkannya. Saya mencari Alkitab tersebut dan akhirnya saya dapatkan. Kemudian saya mencari beberapa buku dan kitab lainnya di atas rak. Terdapat pula kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani dengan terjemahan dalam bahasa Inggris seperti halnya dengan Al-Qur’an yang memuat bahasa Arab dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Saya mengambil Alkitab tersebut yang volumenya cukup besar, dan mulai membolak-balik halaman kitab itu. Ternyata pengawas (supervisor) rumah Alkitab tersebut mengamati saya, mungkin karena saya memakai peci putih dan jenggot. Mungkin pikir pengawas itu, gerangan apa yang tengah dilakukan oleh orang ini dengan kitab-kitab yang tergolong mahal tersebut. Alkitab Perjanjian Baru yang berukuran besar dengan bahasa Yunani dan terjemahannya dalam bahasa Inggris.

Lalu, ia mendekati dan menyapa saya, “Selamat pagi”. Saya jawab juga, “Selamat pagi”. Dia bertanya, “Apa yang membuat Anda tertarik dengan kitab-kitab yang seperti ini?”. Saya jawab, “Saya bekerja dalam bidang ilmu perbandingan agama”. Dan saya melihat Alkitab Prjanjian Baru ini dalam bahasa Yunani dan dengan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Mungkin ada sesuatu yang bermanfaat yang bisa saya dapatkan di dalamnya. Dia mendapati sesuatu yang menarik dalam diri saya. Akhirnya dia mengundang saya minum the bersama. Saya jawab bahwa saya tidak keberatan sama sekali, lalu ia bawa saya menuju kantornya. Saya katakan bahwa kami orang-orang Muslim juga percaya dengan Yesus (Isa).

Ternyata pengakuan itu cukup mengagetkan si pengawas (supervisor) rumah Alkitab tersebut. Semua pengawas (suoervisor) rumah Alkitab di semua wilayah di Afrika Selatan adalah mantan pendeta. Pengawas ini juga adalah mantan pendeta, - Pendeta Dunters – Ia terheran-heran. Kami percaya terhadap Yesus (Isa) dan juga padakelahirannya yang berlangsung secara mukjizat.

Lalu saya kutipkan satu ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan hal itu.

Apa yang Anda katakan sekarang, sewaktu kabar baik itu disampaikan kepada Maryam, ibunya Yesus (Isa), sebagaimana termaktub di dalam kitab suci Al-Qur’an.

Maryam berkata, “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seseorang laki-lakipun.”

Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril) :
47. Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. (QS. 3 Ali Imran 47)

Mendengar itu, mantan pendeta itu mengatakan bahwa keterangan itu sama dengan apa yang tercantum di dalam kitab kami, Umat Kristiani. Saya jawab, “Ya, pada tampak permukaan saja, keduanya sama. Namun jika Anda melihat lebih teliti lagi antara keterangan dari versi yang Anda miliki dengan keterangan dari versi yang saya miliki, maka Anda akan saksikan perbedaan yang sangat besar, seperti perbedaan antara kapur dan keju (Chalk and cheese).

Tahukah Anda apa perbedaan antara “chalk” (kapur) dan “cheese” (keju)? Orang-orang Kanada tidak tahu frase ini. Mereka belum pernah mendengar frase ini sebelumnya. Sewaktu saya tanyakan kepada orang-orang Kanada tentang istilah ini, mereka ternyata tidak tahu. Orang-orang Afrika Selatan yang berbahasa Inggris dimanapun memahami istilah itu. Keduanya sama kelihatan putih, namun perbedaannya adalah bahwa Anda tidak bisa melahap kapur (chalk) tetapi bisa melahap keju (cheese). Orang-orang Kanada tidak mengerti istilah ini. Saya tidak tahu apakah Anda juga tahu atau tidak tentang istilah ini.

Dia bertanya, “Bagaimana mungkin?”. Saya katakan bahwa di dalam kitab Injil Lukas, dikisahkan bahwa, ketika berita ini disampaikan kepada Maryam (Maria) tentang ia akan melahirkan seorang anak. Maryam mengatakan bagaimana mungkin semua itu bisa terjadi sementara saya tidak ‘mengenal’ (know) seorang pria pun.

Kata ‘mengenal’ (know) dalam bahasa Alkitab berarti berhubungan seks. Kata ‘mengenal’ bukan diartikan secara harfiah bahwa Maryam tidak kontak dengan pamannya, ayahnya, tetangganya. Jelas Maryam mengenali orang-orang itu. Namun, bukan itu maksudnya, melainkan bahwa ia tidak berhubungan seks dengan seorang priapun.

Didalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Maryam berkata ia tidak pernah ‘disentuh’ oleh seorang pria pun. Tentu kata ‘disentuh’ bukan diterjemahkan secara literal, melainkan, tidak pernah berhubungan seks dengan pria. Baik Al-Qur’an maupun Alkitab menjelaskan perihal yang sama, dengan pembahasan yang halus.

Selanjutnya, didalam Alkitab jawaban atas pertanyaan Maryam tersebut adalah Roh Kudus turun menaungi Maryam. Keterangan ini persis seperti yang dituliskan didalam kitab Lukas 1 : 35, dan saya sampaikan itu persis kepada Anda semua.

Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau….”

Keterangan diatas tentu memberikan bayangan mental kepada Anda.
Menurut ajaran Kristiani, Roh Kudus itu sendiri adalah salah satu ‘pribadi’ (person) dari ajaran Trinitas. Ajaran Kristen mengatakan bahwa Tuhan Bapa adalah (satu) pribadi. Anak adalah pribadi dan Roh Kudus juga adalah satu pribadi tersendiri. Namun mereka bukanlah tiga pribadi, melainkan satu pribadi. Saya tidak tahu apakah Anda sebelumnya pernah mendengar ungkapan yang seperti ini. Lalu, Roh Kudus yang merupakan satu kepribadian yangterpisah itu turun menaungi Maryam. Bagaimana ia (Roh Kudus) melakukannya, menurut pikiran anda? Apakah seperti layaknya seorang laki-laki kepada seorang perempuan? Atau seperti seekor kerbau atau sapi? Bagaimana caranya kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi Maryam?

Semua keterangan itu mestilah memberikan bayangan mrntal tertentu kepada diri anda. Kita tahu bahwa peristiwa kelahiran Isa atau Yesus berlangsung secara mukjizat. Namun, perhatikanlah bahasa yang Anda pergunakan untuk menjelaskan itu, yakni bahasa yang sedemikian pragmatis.
Al-Qur’an mengatakan,

“ .... Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”’ lalu jadilah dia”. (QS 3 Ali Imran 47).

Jika Allah menghendaki menciptakan Yesus (Isa) tanpa ayah, maka Ia cukup berkta, “Jadilah”, maka akan jadilah ia. Bagi Tuhan, apapun yang diinginkan-Nya, maka akan terwujud.

Kemudian saya Tanya kepada bapak mantan pendeta tersebut bahwa dari dua versi ayat ini (dari Al-Quran dan Alkitab) yang mencoba menjelaskan satu fenomena yang sama, yakni bahwa Yesus (Isa) dilahirkan secara mukjizat dan tidak ada keraguan sedikitpun dari kami kaum muslimin untuk mempercaya hal itu, versi mana yang lebih anda sukai unruk disampaikan kepada anak perempuan Anda, versi dari Al-Qur’an atau versi dari Alkitab? Kedua versi ayat tersebut mencoba menjelaskan satu perkara yang sama.

Bapak mantan pendeta itu menundukkan kepalanya seraya menahan malu dan mengatakan bahwa ia lebih suka untuk menyampaikan keterangan versi Al-Qur’an kepada anak perempuannya.

Ini kejadian yang saya alami bersama dengan bapak mantan pendeta Dunters, kepala ‘Bible Society’, Johannesburg

…(hadirin bertepuk tangan..)

Tunjukkanlah kepada rekan-rekan dan tetangga anda yang beragama Kristen, bos Anda maupun karyawan Anda. Dan saksikanlah apa yang akan terjadi? Bila Anda rasakan hal tersebut agak lucu, maka saya bias tunjukkan hal lain lagi. Demikianlah Allah menyuruh kita untuk menyampaikan dakwah ini kepada mereka. Berbagilah dengan mereka

Kisah berikutnya adalah bahwa ibunya Maryam sudah lama merindukan adnya seorang anak. Dia berdoa kepada Tuhan agar ddapat dikaruniai seorang anak. Dan saya akan berjanji mempersembahkan anak tersebut sebagai pelayan-Mu.

Tuhan mendengarkan doa nya, lalu menjadikannya hamil melalui perantaraan suaminya. Lalu, ia melahirkan seorang anak, yang ternyata berjenis kelamin perempuan. Si ibu merasa sedih karena hal itu. Dia membayangkan sebelum kelahirannya bahwa anak yang akan mempersembahkannya itu adalah berjenis kelamin laki-laki, bukan perempuan. Apa yang mesti ia lakukan? Sementara ia sudah berjanji. Karenanya, seiring dengan berjalannya waktu, di saat Maryam sudah cukup besar dan bisa menjaga dirinya sendiri, dia membawa Maryam menuju rumah ibadah Yerussalem untuk diserahkan. Sewaktu menyaksikan anak yang cantik ini, semua para rohaniawan di rumah ibadah Yerussalem tertarik dan berebut untuk menjadi walinya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk melakukan pengundian dan dimenangkan oleh Zakaria, yakni ayahnya Yonannes Pembaptis. Dalam proses pengundian tersebut, terjadi cek-cok antar para rohaniawan.

Al-Quran mengatakan,

44. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa. (QS. 3 Ali Imran 44)

Bagaimana engkau bias mengetehui semua hal ini? Bagaimana seorang Muhammad bias mengetahui semua perkara ini, padahal ia seorang yang tidak bias tulis baca? Bagaimana ia bias mengetahui hal ini?

Demikianlah Allah telah memberikan jawabannya, “Ini adalah sebagai bukti dari wahyu yang Kami sampaikan kepadamu berupa sebagian kejadian yang engkau tidaksaksikan”.

Dengan cara demikianlah (melalui wahyu dari Tuhannya) Nabi Muhammad SAW bisa mengetahui perkara tersebut. Apapun yang disampaikan pada diri Muhammad tidak ada pilihan lain kecuali wajib menyampaikannya kepada umat. Diantaranya keterangan penghormatan terhadap Maryam, ibunya Yesus (Isa), yang terpilih sebagai wanita terbaik dari semua wanita yang ada didunia. Hal ini tidak masuk diakal (bila Al-Qur’an itu hanyalah tulisan Muhammad, turunan Arab), sementara pada sisi lain, kaum Yahudi mencela bangsa Arab selama lebih dari tiga ribu tahun lamanya. Tahukah anda perihal itu?

Orang-orang Yahudi mengklaim dirinya sebagai turunan dari Sarah. Anak pertama Ibrahim dari Sarah adalah Ishak, kemudian Yakub, lalu Yudas dan terus kepada saudara-saudaranya, kedua belas suku dari bani Israel. Inilah yang disebut kaum Yahudi (bangsa yang terpilih), yang berasal dari silsilah mulia Nabi Ibrahim, melalui putranya Ishak. Sementara Ismail adalah putranya Hagar, dan melalui dia terus ke bangsa/suku Arab.

Kedua suku tersebut (Yahudi & Arab) sebenarnya adalah sepupu. Bapak Ibrahim adalah bapak dari bangsa Yahudi dan juga bapak dari bangsa Arab. Namun bangsa Yahudi telah menganggap remeh bangsa Arab selama tiga ribu tahun lamanya. Mereka menyebut orang-orang Arab ini sebagai ‘Hagarin’ (keturunan Hagar). Di dalam dunia satra mereka menyebutnya sebagai ‘Hagarin’ (keturunan Hagar). Terhadap Islam, mereka menyebutnya sebagai ‘Hagarism’ (agamanya keturunan Hagar). Demikianlah gelar yang mereka (kaum Yahudi) sematkan kepada diri kita kaim Muslimin.

Walaupun demikian, Nabi Muhammad SAW tetap saja memberikan penghormatan setinggi-tingginya terhadap kaum Yahudi, tetap menyanjung kaum Yahudi sementara kaum Yahudi telah lama dan terus-menerus mencemooh bangsa Arab. Ada apa ini? Misteri apa? Sungguh suatu yang tidak masuk akal kita. Mengapa Muhammad SAW melakukan hal itu semua, tetap menyanjung kaum Yahudi sementara kaum Yahudi telah lama dan terus-menerus mencemooh bangsa Arab? Mengapa beliau melakukannya?

Dengan melakukan itu, ia menyinggung kaum Kristiani dan menyinggung orang-orang Arab lain yang mungkin layak untuk dipuji. Tentu bukan ibunya (ibu Nabi Muhammad SAW) sendiri, istrinya atau anak perempuannya. Walaupun, misalnya kita percaya bahwa nanti Fatimah akan memimpin kaum wanita di surga kelak, tetapi kita jumpai bahwa namanya tidak terdapat di dalam kitab suci Al-Quran. Demikian pula nama ibunya Muhammad juga tidak dicantumkan di dalam Al-Qur’an. Tidak juga nama salah satu istrinya. Sungguh mengagumkan sekali kitab Al-Quran ini! Banyak orang yang menjadi bertanya-tanya tentang ini. Ketika kalian bawa dan presentasikan kitab ini kepada orang-orang non Islam, mereka mestilah akan mencari keterangan tentang Nabi Muhammad dan sejarah keluarganya, namun niscaya tidak akan mereka temui, termasuk pula tentang ayahnya Muhammad sendiri tidak tercantum di dalam Al-Qur’an. Misalnya anda mencoba mencari dimana Muhammad dilahirkan, niscaya tidak akan Anda temui di dalam Al-Qur’an. Siapa ayahnya siapa ibumya, dimana ia dilahirkan, dimana dia meninggal, semua itu tidak termuat di dalam kitab suci Al-Qur’an ini. Mengapa? Sementara keterangan yang baik tentang Yesus disebutkan diantaranya di dua tempat di dalam Al-Qur’an.

Keterangan tentang kelahiran Nabi Muhammad sendiri tidak disebutkan sama sekali di dalam Al-Qur’an. Nama Muhammad di dalam Al-Qur’an disebutkan hanya sebanyak 5 (lima kali), sedangkan Yesus (Isa) disebutkan sebanyak 25 (dua puluh lima) kali.

Kitab ini (Al-Qur’an) sungguh merupakan kitab suci yang mengagumkan. Orang-orang Barat tidak mampu untuk memahami semua kelebihan tadi, mereka malah mencari-cari kitab yang bertutur menggunakan kalimat ‘Pada suatu hari’ (once upon a time). ‘Pada suatu hari’. Mereka mengidap sindrom kalimat ‘Pada suatu hari’ (once upon a time). Dan kitab ini (Al-Qur’an) tidak memuat kalimat-kalimat ‘Pada suatu hari (once upon a time). Kitab ini (Al-Qur’an) merupakan kitab yang mengndung konsentrasi yang timggi. Karenanya Anda membutuhkan lembaran indeks di dalam Al-Qur’an untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci tentang topic yang anda anggap menarik tersebut. Dapatkanlah kitab suci Al-Qur’an ini sesegera mungkin.

Kami orang-orang Muslim wajib percaya bahwa Yesus (Isa) adalah salah satu nabi dan rasul Allah Yang Maha Kuasa dan ia adalah messiah (kristus/yang diurapi). Dan pada ayat keempat puluh lima dari surah Ali Imran (sebelumnya dimulai dari ayat ke 42): (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya.

Orang Kristen mengatakan bahwa Yesus (Isa) adalah Firman Tuhan, sedangkan Al-Qur’an mengatakan bahwa Isa diciptakan dari kalimat yang dating daripada-Nya, namanya Al Masih Isa Putera Maryam, Al-Masih (Kristus) dalam bahasa Arab, Mesiah dalam bahasa Ibrani, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi kata ‘Christos’.

Kemudian karena kata ‘Christos’ dianggap terlalu panjang untuk diucapkan, maka dibuang huruf ‘os’-nya dan disingkat menjadi ‘Christ’ yang berarti : yang diurapi/diolesi.

Al-Masih / Messiah / Christos / Christ semuanya berarti : yang di urapi. Semuanya menunjukkan makna yang sama. Yesus putera Maryam. Seseorang terkemuka di dunia dan di akherat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (QS> Ali Imran: 45)

Orang Kristen mengatakan bahwa Isa/Yesus duduk disebelah kanan Tuhan. Al-Qur’an mengatakan bahwa ia termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah.

Kita katakana pada saudara-saudara kita dari kalangan umat Kristiani bahwa kami terima apa yang Anda pahami bahwa Isa/Yesus duduk disebelah kanan Tuhan, namun penafsirannya tidak secara geografis atau secara fisik, karena Tuhan bukanlah suatu Dzat yang secara fisik berukuran besar dan yang sedang duduk diatas tahta yang sangat besar. Sedangkan Yesus Kristus duduk disebalah kanan dari kursi tahta Tuhan.

Bagi saya, pemahaman yang seperti itu tidak masuk akal, karena Tuhan Yang Maha Kuasa yang menciptakan dan mengendalikan semua alam semesta ini sedemikian mulia sementara di sebelahnya terdapat Yesus yang besarnya seperti “seekor kutu”, atau “sebuah atom”, atau “semacam bakteri yang kecil “ disebelah kursi singgasana kekuasaan-Nya. Bentuk kemuliaan seperti apa yang demikian ini?

Kami orang-orang Timur, ketika mengatakan ‘tangan kanan’ berarti memaksudkan sebuah bentuk penghormatan terhadap orang tersebut. Ketika saya mengatakan ‘ia adalah tangan kananku’, tidaklah mesti berarti ia harus selalu berada di sebelah kanan tanganku. Dia bisa duduk disebelah kiri saya, atau disebelah belakang saya, atau disebelah depan saya. Demikianlah bisa berarti makna dari frase ‘tangan kanan’ tersebut.

Apapun masalah yang muncul dan perlu saya diskusikan atau konsultasikan, saya akan lakukan bersama dengan ‘tangan kanan saya’ (my right hand man). Dan pihak tangan kanan saya itu boleh saja duduk di sebelah kiri saya. Inilah gaya bicara untuk menjelaskan seorang individu yang menduduki posisi yang sangat penting, berdasarkan pandangan seseorang. Jadi, keterangan berada/duduk disebelah kanan Bapa adalah tidak bermasalah, namun penafsirannya tentu tidak secara geografis atau fisik, akan tetapi secara status. Yesus tidak mesti duduk di sebelah kanan Bapa untuk menggambarkan frase tadi.

Hal ini adalah suatu kasus bagaimana kita melihat satu persoalan yang sama dengan tafsir yang berbeda. Anda tidak harus otomatis menerima apa dan bagaimana kami menafsirkan makna frase tersebut. Mereka juga tidak harus otomatis menerima argumentasi yang saya jelaskan tersebut. Namun Anda bisa menilai bahwa argumentasi tersebut terasa lebih masuk akal untuk menggambarkan bahwa sesungguhnya Yesus menempati posisi yang sedemikian penting.

Kemudian, dan ia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk diantara orang-orang yang shaleh (QS. Ali Imran: 46). Inilah gambaran tentang Yesus (Isa) yakni bahwa ia mampu berbicara ketika masih sangat kanak-kanak dan ketika ia sudah tumbuh dewasa.

Keterangan ini sekali lagi ditegaskan kembali di dalam Al-Qur’an. Keterangan yang saya sebutkan tadi termaktub di dalam surah Ali Imran ayat 46, dan ditegaskan kembali di dalam surah Maryam (surah 19). Yaitu keterangan bahwa ia (sudah) berbicara dengan manusia ketika ia masih bayi dalam buaian lengan ibunya.

Mukjizat Yesus (Isa) yang pertama kali, menurut keterangan didalam Alkitab, adalah yang terdapat pada kitab Injil Yohannes pasal 2, bahwa Yesus (Isa), bersama muridnya dan ibunya diundang kesebuah pesta perkawinan di Kana (nama sebuah tempat). Dan para tamu undangan mengalami kekurangan minuman anggur. Lalu ibunya Yesus (Isa) mendatangi Yesus (Isa). Sebagaimana dikisahkan dalam kitab Injil Yohannes pasal 2 yang saya coba sampaikan kepada Anda. Ibunya Yesus (Isa) menghampiri Yesus dan berkata, “ Anakku lihatlah para tamu acara ini kekurangan minuman anggur”. Sang ibu sebenarnya tahu bahwa anaknya mempunyai kekuatan misterius yang bisa memecahkan persoalan itu. Ini adalah permohonan dari sang ibu, dan Yesus lalu memberikan responnya atas permohonan tersebut seraya berkata, “Perempuan (woman) apa yang harus saya lakukan untukmu? Saat-Ku belum tiba” .

Jika Anda tidak ingin mengerjakan suatu tugas dari ibu anda, maka selayaknya Anda menolaknya dengan sopan, misalnya, “Ibu, saya sedang letih, mohon biarkan saya sebentar”. Anda tidak boleh – hanya karena merasa sungkan mengerjakan sesuatu – lalu memanggil ibu kandung anda dengan sebutan “Perempuan” (woman), karena sebutan itu biasanya ditujukan untuk para pelacur. Buktinya, dalam kitab yang sama (Alkitab), kata “woman” (perempuan) digunakan untuk sebutan pada para pelacur. Terdapat kisah seorang perempuan yang tertangkap basah melakukan perzinahan, sebagaimana termuat dalam kisah Injil Yohannes pasal 18. Lalu, orang-orang Yahudi ahli-ahli Taurat dan orang orang Farisi membawa perempuan yang tertangkap basah berzina itu terhadap Yesus. Kitab Injil Yohannes 8:4 : Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus : “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zina”. Apa yang harus kami lakukan terhadap diri perempuan ini?

Sebenarnya mereka datang untuk mencoba menjebak Yesus dengan perkara perempuan tadi. Mereka sesungguhnya tidak berniat untuk mendapatkan jawaban atas perkara perzinahan tersebut. Jika Yesus membiarkan perempuan yang berzina tersebut pergi, maka orang-orang itu mestilah akan menuduhnya sebagai bukan utusan Tuhan. Lihatlah dalam kitab Immamat (slah satu kitab Taurat kita) pasal 20 ayat 10, “Bila seorang laki-laki berzinah dengan istri orang lain, yakni berzinah dengan istri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu”. Bisakah dia (Yesus) disebut sebagai Mesias, atau sebagai utusan Tuhan? Jika Yesus mengatakan, “Lemparilah ia dengan batu”. Maka hukuman itu mestilah akan membunuh perempuan yang berzina tadi.

Sementara, perzinahan tidaklah dianggap sebagai tindakan kejahatan yang serius oleh kekaisaran Roma. Bila ia membiarkan perempuan yang berzina tersebut pergi begitu saja? Yesus mestilah akan ditolak. Jika nanti mereka ditangkap dan ditanya, mereka akan menjawab bahwa mereka melakukan itu karena Mesiasnya (Yesus Kristus) yang telah menyuruhnya. Dengan begitu, ia akan mendapatkan permasalahan lebih dalam lagi. Ia (Yesus) akan terlibat konflik dengan penguasa saat itu (penguasa Roma) yang merupakan pemegamg hokum Negara yang berlaku. Dua-dua pilihan tersebut merugikan. Pilih kepala, orang yang lain yang menang, pilih ekor, kita yang kalah.

Lalu apa yang kemudian dilakukan oleh Yesus? Yesus sendiri adalah seorang Yahudi. Pada umumnya orang-orang Yahudi itu jenius, sejujurnya saya katakana demikian. Benar mereka adalah saudara sepupu kita kaum Muslimin. Mereka selalu berusah menguasai kita. Ketika kita membuat kesepakatan/resolusi dengan mereka, seperti pada resolusi 404, pada awalnya mereka akan membiarkan wilayah yang diduduki untuk diambil kembali demi perdamaian. Sekarang, kami serahkan bagian ini untuk Anda, demi melaksanakan bagian dari kesepakatan dalam resolusi tersebut. Kita lalu menggugat bahwa orang-orang Zionis Israel (Yahudi) itu belum menyerahkan semua wilayah yang didudukinya. Mereka jawab mereka tidak mengatakan bahwa mereka akan menyerahkan seluruh wilayah yang diduduki (the occupred territory). Didalam kesepakatan resolusi disebutkan hanya wilayah-wilayah yang diduduki (occupied territory). Kita lalu bertanya apakah wilayah-wilayah lain ini bukan termasuk wilayah yang diduduki? Kita jelaskan bahwa yang kita maksud adalah seluruh wilayah yang dipersengketakan sejak tahun 1967 (the occupied territory). Mereka menolak tuntutan itu dan berdalih bahwa mereka tidak bermaksud untuk membicarakan pada tataran kondisi yang demikian. Orang-orang zionis Israel itu mengatakan “occupied territory” (wilayah pendudukan), bukan “the occupied territory” (seluruh wilayah pendudukan tersebut). Karena itu, akhirnya kita kalah. (penonton bertepuk tangan)

Sejujurnya saya katakana itu kepada Anda. Sekarang mereka, saudara sepupu kita itu (kaum Yahudi) sedang mengalahkan kita kaum Muslimin. Allah telah memberikan kelebihan kepada mereka, oleh karena itu kita perllu belajar – hal tertentu dari mereka untuk menangkal strategi misi mereka.

Jika engkau bisa memahami bahasa suatu kaum, maka Anda akan bisa menghindari kejahatan dan strategi busuk yang tengah dijalankan kaun tersebut. Sayangnya kita - kaum Muslimin – tidak menguasai bahasa mereka (bahas Ibrani kaum Yahudi). Kita tidak berbuat secara memadai untuk memerangi mereka secara sungguh-sunggguh. Itulah masalahnya.

Demikian gambaran mujisat pertama Yesus didalam Alkitab, yaitu mengubah air menjadi anggur. Oya, masih tentang perempuan itu.

Apa yang mesti dilakukan oleh Yesus? Yesus bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka : “Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Injil Yohannes 8:7). Lalu ia membungkuk pula dan menulis ditanah (Injil Yohannes 8:8). Saya sampaikan persis apa yang tertera dalam Alkitab umat Kristiani. Saya Tanya kepada umat Kristiani, apa yang tengah dituliskan oleh Yesus diatas tanah tersebut. Sejujurnya saya katakana kepada anda bahwa sepanjang hidup saya, belum pernah ada satupun orang Kristen yang bisa menjawab pertanyaan itu, apa yang tengah dituliskan oleh Yesus diatas tanah tersebut? Anda tanyalah kepada orang Kristen manapun, apa yang dituliskan Yesus diatas tanah tersebut? Tidak satu orang Kristenpun yang paham tentang ini. Ini adalah teori dari saya. Mungkin saja saya bisa salah.

Jawabannya adalah ia (Yesus) tengah menuliskan nama-nama orang yang sedang mengawasinya dari belakang pundaknya. Adalah merupakan kebiasaan yang alamiah yang ada pada diri manusia, ketika ada seseorang yang tengah menuliskan sesuatu, maka tergerak ia untuk mengetahui apa yang tengah dituliskan oleh orang tersebut.

Yesus tengah menuliskan kombinasi nama-nama orang yang mengitarinya. Sementara orang-orang yang membawa perempuan tersebut tengah mengamati Yesus dari belakang pundaknya. Yesus berbisik sendiri bahwa orang yang di belakang pundaknya ini adalah Yohannes (John), dia sendiri mempunyai masalah dengan perempuan yang bernama Elizabeth, yang tertangkap melakukan perzinahan. Lalu Yesus menulis nama Yohannes (John) dan Elizabeth. Yohannes terheran-heran bagaimana Yesus bisa mengetahui tentang skandal dirinya?

Berikutnya Yesus menulis nama Matius dan Maria (yang juga punya maalah skandal). Matius juga turut terheran-heran bagaimana Yesus mengetahui persoalan dirinya. Yesus bisa mengetahui hal itu, semua melalui pengetahuan wahyu yang disampaikan kepada dirinya.

Yesus mampu menggoreskan kombinasi nama-nama itu, di manapun orang itu berada (melalui pengetahuan wahyu yang disampaikan oleh Tuhannya). Apakah anda bernama Smith, maka Anda juga punya persoalan skandal dengan Rosetta. Semuanya memiliki skandal sendiri-sendiri.
Sama seperti kasus Don Breadman /MCC yang ada disini. Anda ingat itu? Anda tahu kasus itu terjadi di Melbourne. Saya akan ceritakan kepada anda sesuatu yang menarik tentang kisah DonBreadman, kisah seorang anak sekolah. Suatu kali saya sempat membaca MCC yang berasal dari Inggris. Saya kemudian merenung apa artinya MCC. Ternyata itu merupakan singkatan dari Muslim Cricket Club (MCC). Demi Tuhan, saya tidak bermaksud untuk menjadi sok pandai. Saya tidak tahu apa-apa tentang Melbourne, ataupun tentang Australia. Sebagai seorang yang belajar, saya berjumpa dengan tulisan tentang MCC / Don Breadman. Saya suka dengan istilah itu (MCC) dan saya dukung mereka yang tergabung dalam Muslim Cricket Club (MCC) tersebut.



Demikianlah, Yesus menuliskan masing-masing persoalan dari orang-orang tersebut seperti yang dilakukan oleh Don Breadman. Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan memandang kepada si perempuan tersebut, seraya bertanya, “Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, dimanakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”. Jawab perempuan tersebut, “Tidak ada, Tuan. Mereka telah pergi berlalu”. Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Mengapa demikian? Karena orang-orang yang menuduh tersebut bermaksud untuk menjebak Anda. Seolah Yesus mengungkapkan kepada mereka bahwa mereka sendiri sebenarnya adalah pelaku-pelaku perzinahan juga dan harus dihukum mati dengan dilempari batu. Mereka menuduh perempuan itu melakukan perzinahan dengan bukti tertangkap basah, maka Yesus seolah-olah bertanya mana pasangan prianya yang menjadi partner perzinahannya. Tuduhan itu bersifat diskriminatif bila tidak ada pasangan prianya yang berzina yang diajukan (kepada Yesus). Mereka membawa perempuan tersebut kepada Yesus karena tertangkap basah melakukan perzinahan. Lalu, (Yesus seolah-olah bertanya) manakah pasangan prianya yang juga berzina? Apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh perempuan tersebut? Dan apa pula yang sebenarnya telah dilakukan oleh laki-laki (partner perempuan) tersebut? Yang ada hanyalah perempuannya saja yang melakukan perzinahan. Dan ini berarti perlakuan yang diskriminatif, hanya karena korbannya perempuan, maka mereka berlaku tegas.

Demikianlah (salah satu) mukjizat yang ditampakkan Yesus oleh Yesus.

Yesus menjawab permohonan ibunya tentang apa yang ia harus lakukan untuk ibunya. Yesus menjawab kata ‘perempuam’ (woman) untuk sebutan kepada ibunya, yakni kata yang sama (perempuan/woman) yang ia gunakan untuk perempuan yang berzina tadi. Saya sangat sulit untuk mempercayai bahwa Yesus memanggil ibunya dengan sebutan ‘perempuan’ (woman), sebagaimana termuat di dalam Alkitab. Sebutan yang diperuntukkan bagi pelacur, Anda gunakan pula untuk memanggil ibu anda?

Dalam bahasa orang-orang Yahudi (bahasa Ibrani), apakah tidak ada kata sama sekali untuk memanggil dengan hormat kepada seorang ibu, seperti kata ‘Umm’ dalam bahasa Arab, yaitu kata yang sama dalam bahasa Ibrami, atau kata ‘mother’ (ibu) dalam bahasa Inggris, sedangkan dalam bahasa Gujarat disebut ‘Ma’, dalam bahasa Urdu juga disebut dengan ‘Ma’ atau ‘Amma’, dalam bahasa Afrika disebut dengan ‘Mama’.

Setiap orang dari berbagai bangsa memiliki cara yang mulia umtuk memanggil ibunya, bukan dengan sebutan ‘perempuan’. Apakah anda memanggil ibu anda dengan sebutan ‘perempuan’ (woman)? Apakah itu etis? Apakah Anda barbarian? Apakah Anda memanggil ibu anda dengan sebutan ‘perempuan’ (woman)? Jika demikian halnya, maka anda pun layak untuk dirajam hingga mati. Yesus sendiri mengatakan untuk menghormati ibu dan bapak. Ini adlah kalimat dari Yesus sendiri, Barang siapa yang tidak menghormati kedua orang tuanya, maka hukumlah ia hingga mati. Orang yang seperti itu haruslah dihukum mati. Bunuh saja orang yang demikian. Ini adalah keterangan dari Yesus sendiri.

Namub, menurut Alkitab, seperti yang dijelaskan sebelumnya, Yesus sendiri memanggil ibunya dengan sebutan ‘perempuan’ (woman), yakni sebutan yang biasa digunakan untuk pelacur. Maka, dengan demikian, Yesus layak dihukum mati. Apakah memang demikian? Saya katakana itu tidak mungkin. Yesus tidak mungkin melakukan hal yang tidak santun seperti itu.

Al Qur’an memberikan keterangan yang menyelamatkan diri Yesus dari tuduhan yang seperti itu, sebagaimana yang termuat di dalam surah Maryam (surah ke 19), “dan (aku/Isa) berlaku baik terhadap ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”. Al Qur’an membebaskan Yesus (Isa) dari tuduhan yang keliru tersebut sebagaimana yang terdapat di dalam Alkitab, dengan menyatakan bahwa ia (Yesus) tidaklah berlaku seperti itu. Bagaimana orang-orang yang culas (temankah atau musuhkah) yang memasukkan keterangan tuduhan tersebutkan kedalam Alkitab, kami tidak mengetahuinya. Kemudian, ia dibujuk oleh ibunya untuk mengubah air menjadi anggur. Jangan lupa. Keterangan tersebut terdapat dalam kitab injil Yohannes pasal 2. Pada pesta pernikahan di Kana, Yesus meubah air menjadi anggur. Dan sejak saat itu, anggur menjadi sangat akrab dan popular di kalangan umat Kristiani.

Di Amerika Serikat, terdapat empat puluh lima juta oreng-orwng Kristen yang kecanduan menenggak minuman beralkohol. Mereka menyebutnya peminum (drinkers). Setiap bangsa memiliki caranya sendiri yang unik untuk menyebut orang-orang yang seperti itu. Misalnya dengan estilah ‘peminum berat’ (heavy drinker), ‘peminum bermaalah’ (problem drinker), tetapi tidak disebut dengan istilah ‘pemabuk’ (drumkards). Anda menyebutnya dengan ‘pecandu alkohol’ (alcoholics) untuk menggambarkan orang sakit dan malang tersebut. Demikianlah akhirnya, akhirnya anggur menjadi sedemikian akrab dan popular di dalam kehidupan umat Kristiani.

Mukjizat pertama yang dilakukan oleh Yesus disebutkan di dalam Al-Qur’an surah Maryam (surah ke-19). Anda tahu bahwa dalan Al-Qur’an bahkan terdapat satu surah yang disebut surah Maryam. Siapa Maryam (Mary) itu? Apakah Maryam itu ibunya Muhammad? Bukan, ia adalah ibunya Yesus Kristus. Dalam rangka memuliakan namanya, maka namanya diabadikan menjadi nama satu surah di dalam Al-Qur’an, yakni surah ke-19 (surah Maryam). Dan bentuk penghormatan terhadap Maryam yang terdapat di dalam Al-Qur’an tersebut malah tidak terdapat di dalam Alkitab. Kalian - orang-orang Kristen – tidak memiliki kitab yang bernama Maryam di dalam Alkitab Anda. .. (hadirin bertepuk tangan..)

Kitab yang ada ditangan saya ini adalah Alkitab (Bible) versi King James, yakni Alkitab (Bible) milik umat Protestan, yang memuat sebanyak 66 (enam puluh enam) kitab. Dimulai dari kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan dst. Kemudian disambung dengan kitab Injil Matius, Markus, Lukas, Yohannes, Petrus, Paulus, Yakobus dst.

Tidak ada satupun kitab yang bernama kitab Maryam di dalam Alkitab (Bible) milik umat Protestan tersebut. Hal yang sama juga terjadi di dalam Alkitab (Bible) milik umat Katolik. Tidak ada satupun kitab yang bernama kitab Maryam di dalamnya.

Di dalam surah Maryam ayat 23 dikisahkan bahwa setelah kondisi sekitar disekitar dirasakan tidak baik,

Didalam Al-Qur’an. Kita temukan satu surah yang bernama surah Maryam, Mryam lalu membawa kandungannya pergi ke tempat yang jauh disebelah Timur. Setelah kelahiran anaknya, ia membawa pulang bayinya ke kampungnya. Dikisahkan bahwa ia membawa anaknya kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata, :Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar”. Karena, menurut pengetahuan kita, Maryam sendiri tidak menikah. TIdaklah ada tempat bagi orang Yahudi untuk mengubah-ubah Al-Qur’an/Islam.

Hai Maryam, sesungguhnya engkau telah mendatangkan suatu yang sangat mengherankan.

Dalam ayat berikutnya (QS. Maryam : 28) disebutkan,

28. “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”. (QS. 19 Maryam : 28)

Lalu bagaimana bisa engkau membawa seorang bayi yang tidak sah ini? Setahu kami engkau tidak menikah. Ayahmu adalah seorang yang mulia, engkau berasal dari keturunan yang baik, ibumu adalah seorang yang baik. Bagaimana mungkin engkau bisa memiliki anak bayi itu tanpa adanya seorang suami? Menyindir Maryam bahwa anak yang dibawanya adalah anak yang tidak sah. Apa yang harus ia (Maryam) lakukan? Bisakah ia mengatakan bahwa suatu kali, saya mendengar suara yang aneh, dan tiba-tiba saya menjadi hamil. Lalu, saya melahirkan. Akankah orang-orang yang bertanya kepada Maryam itu menjadi berkenan untuk mendengar dan menerima kisah yang disampaikan. Andaikan saja, suatu kali saudara perempuan anda yang taat, agamis dan baik, menceriterakan kepada anda tentang apa yang menimpa dirinya bahwa suatu kali ia mendengar suara yang aneh dan tiba-tiba saja saya mendapatkan seorang bayi.

Anda tahu tentang Roh Kudus. Anda – orang-orang Kristen – selalu berbicara tentang Roh Kudus. Ia telah turun dan menaungiku dan sekarang saya memiliki seorang bayi. Apakah Anda percaya dengan yang demikian?

Jika ayahmu pergi jauh untuk beberapa saat dan tiba-tiba ibumu mengatakan bahwa bermimpi tentang ayahmu, lalu ia menjadi hamil. Apakah Anda sebagai anaknya akan percaya dengan ceritera yang disampaikan oleh ibu Anda itu? Atau bila kisah itu disampaikan oleh saudara perempuan anda sendiri, akankah Anda mempercayainya?

(…hadirin bertepuk tangan …)

Apakah orang-orang Yahudi itu akan bersedia mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh Maryam, bila demikian alas an yang disampaikan? Tentu tidak. Lalu, apa yang bisa ia (Maryam) lakukan?

Al-Qur’an (surah Maryam 29) mengatakan:

29. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" (QS. 19 Maryam : 29)

Ia tahu bahwa bayinya adalah bayi yang luar biasa. Lalu mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih berada dalam buaian?”. Bagaimana mungkin kami bisa berbicara dengan bayi yang masih sangat kecil. Kami bertanya kepada engkau. Dan dengan mujizat yang diberikan Allah kepada Isa, ia bisa berbicara kepada mereka dari buaian ibunya. Demikianlah keterangan yang termuat di dalam Al-Qur’an. Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi”.

(…hadirin bertepuk tangan …)

Pada usianya yang masih bayi, ia sudah mempertahankan kehormatan ibunya dari tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang Yahudi tersebut. Mempertahankan kehormatan ibunya adalah mujizat pertama Yesus (Isa) yang digambarkan di dalam Al-Qur’an. Saya katakana terserah kepada pilihan Anda sendiri. Apakah Anda lebih condong kepada keterangan mujizat pertama Yesus yang digambarkan Alkitab (Bible), yakni mengubah air menjadi anggur? Atau, keterangan mujizat pertama Yesus (Isa) yang digambarkan di dalam Al-Qur’an, yakni mempertahankan kehormatan ibunya, dengan mampu berbicara tatkala ia masih dalam buaian? Sekarang terserah anda untuk memilih.

Kami orang-orang Muslim hanya menyampaikan konsep Islam tentang Yesus (Isa). Dan ia adalah Mesias (Al-Masih/yang dilantik/diurapi).

Saya bacakan ayat Al-Qur’an tentang ini, yakni surah Ali Imran ayat 45. Dan ia adalah Mesias (Al-Masih). Saya bacakan ayatnya untuk anda, yakni di dalam surah Ali Imran ayat 45, yang berbunyi,

45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat[195] (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (QS. 3 Ali Imran 45)

Kami orang-orang Muslim meyakini bahwa adalah Kristus (Mesias/yang dilantik). Tidak ada Al-Masih (Kristus) lain selain Yesus. Apakah kita orang-orang Muslim memiliki Al-Masih yang lain? Tidak.

Al-Qur’an mengatakan, “Namanya Al-Masih, atau diterjemahkan sebagai Kristus”.

Dan Alkitab (Bible) memberikan keterangan untuk menguji bagaimana membedakan antara nabi yang sejati dan nabi palsu. Lihatlah kitab I Yohannes. Di dalam Alkitab (Bible) terdapat kitab Injil Yohannes, selain pula kitab I surat Yohannes (I Yohannes). Persisnya pada kitab I Yohannes pasal 4 ayat 1:

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah, sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Saya bacakan ayat I Yohannes pasal 4 ayat 1 tersebut untuk Anda. Kata ‘saudara-saudaraku yang terkasih’ menunjuk pada diri anda semua. Janganlah percaya akan setiap roh. Janganlah percaya dengan Tom, Dick dan Harry atas apapun yang disampaikan mereka kepadamu. Jangan engkau terima. Janganlah percaya akan setiap roh. Namun ujilah setiap Roh itu, apakah benar ia berasal dari Allah. Nabi palsu mengandung roh yang palsu pula. Nabi yang benar, mengandung roh yang benar pula.

Kata nabi dan roh dalam konteks ini digunakan dalam makna yang sama. Jangan percaya dengan sembarang roh, namun ujilah apakah mereka memang berasal dari Tuhan. Karena nabi-nabi palsu telah menyebar ke seluruh permukaan bumi. Bagaimana engkau bisa mengetahui bahwa nabi palsu tersebut? Yaitu dengan mengenalinya bahwa nabi tersebut mengandung roh palsu pula. Bagaimana bisa engkau mengetahui bahwa nabi tersebut nabi yang benar? Yakni debngan mengenalinya bahwa ia memiliki roh yang benar. Jika roh itu memiliki roh yang benar, maka ia adalah nabi yang benar, sebaliknya jika roh itu adalah roh yang salah, maka nabinya adalah nabi yang palsu.

Namun, bagaimana kita membedakan antara yang benar dan yang palsu. Kita lihat pada ayat kedua dari I Yohannes 4, disebutkan, “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah dating sebagai manusia, berasal dari Allah”. Di dalam Alkitab (Bible) Anda disebutkan bahwa Yesus adalah Kristus yang turun dalam wujud fisik manusia (dengan daging), dan dilahirkan ke bumi dan ia adalah nabi yang benar. Nabi yang mengakui bahwa Yesus adalah Kristus, maka ia berasal dari Allah. Lalu, mengapa kalian orang-orang Kristen tidak menerapkan tes ini kepada Muhammad?

.. (…hadirin bertepuk tangan …)

Tidak hanya seorang Muhammad yang mengatakan demikian, melainkan sebanyak 1.200.000.000 (satu milyar dua ratus juta kaum Muslimin di seluruh dunia, seluruhnya sebanyak seratus persen meyakini bahwa Yesus (Isa) dilahirkan secara mukjizat dan ia adalah Al-Masih. Ia juga mampu menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah, dan juga bisa menyembuhkan orang yang buta dan mengidap penyakit kusta dengan seizing Allah. Namun, orang-orang Kristen malah menganggap kita sebagai anti-Kristus. Apa, yang harus kita lakukan?

Kita harus menyampaikan keterangan ini kepada mereka. Namun sebelum itu dilakukan, kita harus mendidik diri kita terlebih dahulu. Dan untuk mendidik diri kita sendiri, wajib hukumnya bagi kita kaum Muslimin untuk telah lebih dahulu mempunyai kitab ini, kitab suci Al-Qur’an. Bahkan, bila Anda bisa untuk membeli dua buah, mempersembahkan satu buah kitab Al-Qur’an tersebut kepada rekan Anda yang beragama Kristen, atau kepada tetangga, pimpinan dan karyawan anda yang Kristen.

Sungguh, lakukanlah itu. Ini adalah kitab suci Al-Qur’an. Mohon Anda menghormati kitab suci ini, sebagaimana kami memakainya. Bila kami tidak dalam keadaan suci, kami tidak menyentuh kitab Al-Qur’an ini. Karena itu, Anda perlu bersuci terlebih dahulu, dengan membasuh kedua tangan anda, sebelum Anda boleh mempergunakan kitab suci ini.

Berikanlah kitab suci ini kepada dia, dan biarkanlah Allah yang mengerjakan berikutnya atas individu tersebut. Biarkanlah Allah yang akan ‘berbicara’ kepada diri orang tersebut kedalam hati dan pikirannya. Kita tidak akan pernah bisa melakukan hal yang lebih baik dari yang dilakukan oleh Allah, karena ini adalah firman Tuhan. Allah akan melaksanakan kehendaknya dengan lebih baik dari apa yang kita lakukan, dan tidak akan ada satu pendidikpun yang lebih baik dari Allah ta’ala.

Demikian akhir ajakan dakwah kami, dan kami tutup dengan mengucapkan, ‘Alhamdulillahirobbil’alamin’.

Moderator:

Terimakasih, syaikh Deedat.

Kita akan masuk pada sesi Tanya-jawab sebentar lagi. Namun sebelumnya kami akan jelaskan sedikit aturan mainnya. Untuk penanya dari kaum perempuan, silahkan berbaris disebelah sini. Dibagian depan ini ada mikropon yang dapat dipergunakan unttuk bertanya. Silahkan membentuk antrian di sepanjang koridor itu. Mohon berhati-hati bila menuruni jalan menuju mikropon, karena ada kaki-kaki peserta yang sedikit melintang.

Untuk penanya laki-laki, terdapat mikropon di depan Anda. Silahkan membuat antrian disebelah sana. Mungkin dengan begitu akan dirasakan mudah bagi banyak orang untuk bertanya.

Aturan untuk mengajukan pertanyaan mudah saja. Anda mengajukan pertanyaan kepada saya dan setelah itu akan saya sampaikan kepada syaikh Ahmed Deedat.

Kami menerima pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pihak keamanan akan meminta anda untuk tenang, agar pertanyaan menjadi mudah disampaikan. Saya yakin anda sudah menyimpan banyak pertanyaan yang akan diajukan. Mohon pertanyaan yang diajukan bisa cukup ringkas guna menghemat waktu. Bila Anda menyampaikan pertanyaan anda dalam waktu yang lama, maka penanya yang ada dibelakang anda tidak bisa mengajukan pertanyaannya karena keterbatasan waktu yang dimiliki.

Insya Allah, pada malam ini, kami akan berusaha menjawab semua pertanyaan dari anda. Saya tegaskan kembali agar Anda hanya mengajukan pertanyaan, bukan memberikan ceramah, karena ceramah sudah selesai. Mohon untuk tidak memberikan ceramah kembali. Jika Anda hendak memberikan ceramah, bisa menggunakan ruang Saint Andrew yang ada di sebelah.

..(..hadirin bertepuk tangan …)..

Pertanyaan pertama, silahkan saudaraku…

Assalamualaikum…

Wa’alaikumussalam..

Tanya:

Nama saya Ibrahim Fahmi.

Saya bermaksud bertanya kepada Syaikh Ahmed Deedat mengenai ….. seorang muallaf Australia bertanya kepada saya bahwa ia merasa untuk memahami Al-Qur’an, ia perlu mempelajari bahasa Arab terlebih dahulu. Saya jawab bahwa bila ia membaca Al-Qur’an dan terjemahannya, maka akan dirasakan lebih mudah dari pada harus terlebih dahulu menguasai bahasa Arab. Saya mengharapkan jawaban atas pertanyaan ini, karena pada waktu itu saya tidak begitu bisa menjawab pertanyaannya. Terimakasih.

Syaikh Deedat:

Izinkan saya untuk memberikan pengakuan, bahwa saya sendiri tidak memahami bahasa Arab. Sejujurnya saya katakana ini. Saya sendiri tahu hanya sedikit dari bahasa Arab, khususnya bila saya berada ditengah orang-orang Arab. Jika saya ingin air, saya katakana ‘maa’ atau ‘moya’. Saya paham kata itu berarti air. Namun saya tidak bisa mengatakan dalam bahasa Arab misalnya kalimat “Bisakah engkau memberiku segelas air”. Jika kalimat yang seperti itu, saya tidak bisa mengatakannya dalam bahasa Arab. Tetapi saya bisa mengatakan ‘maa’ atau ‘moya’, dan orang yang saya ajak bicara akan mengerti bahwa saya minta air.

..(..hadirin bertepuk tangan …)..

Bila ada yang mengatakan kata ‘haaluka’ (apa khabar) ? Saya jawab, “Baik, Alhamdulillah”. Dan kemampuan bahasa Arab saya selesai sampai disana.

Namun, saya melihat hal itu tidak menghalangi saya untuk memahami Islam. Saya bisa memahami Al-Qur’an melalui terjemahannya. Sewaktu anda mendengarkan saya menyampaikan teks bahasa Arabnya dan mengiringinya dengan terjemahan ayat tersebut, itu bukan berarti saya menguasai bahasa Arab seperti yang saya sarankan buat saudara-saudara perempuan saya (..hadirin..), yakni pahami ayatnya dalam bahasa Arab dan juga terjemahannya lalu hafalkan. Apa yang saya sampaikan kepada orang lain juga saya lakukan sendiri. Saya menghafal ayat dan terjemahannya, karena itu saya bisa memberikan kutipannya kepada Anda. Itu Saja. ….( Syaikh Deedat membaca ayat Al-Qur’an)….“Dan janganlah kamu mengatakan bahwa Tuhan itu tiga (Trinitas)”. Saya tidak paham bahasa Arab. Saya hanya menghafalkan artinya. ….( Syaikh Deedat membaca ayat Al-Qur’an lagi..) ….“Berhentilah (dari ucapan itu), (itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa”. Bukan tiga dari satu.

Dan itu memberikan kesan-kesan seolah saya adalah orang yang ahli dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Mungkin, itu hanya melebih-lebihkan dari saya saja. Harap berbaik hatilah pada saya.

..(..hadirin bertepuk tangan …)..

Moderator.

Mungkin Anda juga menebak dari aksen bicara saya. Saya adalah seorang muallaf dan bahkan saya tidak bisa membaca teks Arab, saya temukan pesan Islam itu tetap ada dan tetap indah.

..(..hadirin bertepuk tangan …)..

Baiklah, berikutnya ada saudari kita yang juga cukup antusias untuk bertanya. Saudari, silahkan pertanyaan Anda.

Assalamualaikum…

Wa’alaikumussalam..

Tanya (wanita):

Saya juga seorang muallaf. Saya berasal dari sebuah negeri Arab. Saya sering terlibat berargumentasi dengan orang-orang Kristen yang mengajukan gugatan terhadap ayat Al-Qur’an yang berbunyi,

“Dan kesejahteraan semoga terlimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (QS. Maryam : 33).

Dan untuk itulah ia (Yesus ) diturunkan kepada manusia.

Bagaimana Anda menangkal gugatan mereka tatkala mereka mengajukan pertanyaan tentang ayat itu?

Demikianlah argumentasi yang terus-menerus mereka pergunakan. Terimakasih.

Syaikh Deedat:

Seorang missionaris Kristen yang berasal dari Arab Palestina, yang bernama Anis Sorrosh, dan mengajukan pertanyaan yang serupa ini kepada saya pada saat melakukan pendekatan di Royal Albert Hall London. Anish Sorrosh itu seorang keturunan Arab. Dia mencoba memamerkan kemampuan berbahasa Arabnya kepada saya. Dia seorang keturunan Arab. Saya bukanseorang keturunan Arab. Saya seorang keturunan India, yang dilahirkan dari keluarga muslim, lalu kebetulan bertemu dengan kitab ini yang mempunyai terjemahan di dalamnya. Lalu saya sampaikan kembali pesan dakwah yang bisa saya pahami dari kitab itu.

Missionaris Arab Palestina mengutip ayat Al-Qur’an tersebut dengan kemampuan bacaannya yang berkhas Arab. Bukankah itu bertentangan dengan keterangan ayat Al-Qur’an surah Maryam :33 : “Dan kesejahteraan semoga terlimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Sorosh bertanya kepada saya bahwa Al-Qur’an sendiri dalam surah Maryam 33 telah dinyatakan

“Dan kesejahteraan semoga terlimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (telah) meninggal (died) dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

Sorosh mengklaim demikianlah terjemahannya dari al-Qur’an. Sorosh mengatakan Yesus Kristus telah mati. Apa yang bisa Anda katakana tentang ini Tuan Deedat?

Kebetulan saya sedikit tahu tentang persoalan ini. Hanya sedikit tentang ini yang saya tahu. Saya katakan bahwa apa yang engkau (Anis Sorosh) lakukan ini adalah salah dalam menerjemahkan.

Kata ‘Wasalaamun ‘alaiyya’ diterjemahkan oleh Anda dengan benar sebagai ‘keselamatan semoga terlimpahkan kepadaku’, demikian kata Yesus ‘yauma wulidtu’ diterjemahkan ‘pada hari aku dilahirkan’ , ‘wa yauma amuutu diterjemahkan ‘pada hari aku (akan) meninggal’, bukan diterjemahkan ‘pada hari aku (telah) meninggal (died)’, karena kata itu (amuutu) menunjukkan masa yang akan dating (future tense), dan ‘pada hari aku dibangkitkan kembali’.

..(..hadirin bertepuk tangan …)..

Demikianlah terjemahan yang benar.

Moderator:

Terimakasih saudari. Pertanyaan itu juga merupakan pertanyaan yang saya miliki dan sekarang sudah terjawab. Saya lihat yang perempuan masih malu-malu untuk bertanya dan yang Kristen masih menunggu. Sudah ada yang hendak bertanya dari arah sebelah sini.

Assalamualaikum…

Wa’alaikumussalam..

Tanya:

Terimakasih banyak atas ceramahnya yang menarik. Dalam ceramah Anda yang lain tentang “Kristus di dalam Islam”, Anda memberikan keterangan bahwa kita orang-orang muslim mengikuti apa yang dicontohkan oleh Yesus. Saya menemukan keterangan lain yang belum pernah saya temui sebelumnya Dari Anda. Didalam kitab Injil Matius : 29-30:

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan kedalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu, jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Mengapa orang-orang Kristen mengejek kita kaum Muslimin perihal hukuman potong tangan padahal Yesus sendiri juga memberikan perintah tentang itu?

..(..hadirin bertepuk tangan …)..

Syaikh Deedat:

Perhatikan, anakku.

Sesungguhnya orang-orang Kristen itu tidak sepenuhnya percaya bahwa Alkitab itu merupakan firman Tuhan bagi mereka. Mereka menganggapnya hanya sebagai hiasan belaka atau merupakan misteri bagi mereka. Mereka tidak siap dan tidak bersedia untuk melaksanakan semua apa yang disampaikan oleh Yesus. Apa yang Anda sampaikan tadi adalah salah satu dari apa yang telah disampaikan oleh Yesus.
Yesus mengatakan jika ada orang yang menyalah gunakan anggota tubuhnya pada orang lain dengan cara apapun yang keliru, maka orang itu harus dihukum mati. Dan kita temukan pada saat sekarang ini kasus ‘gay’ yang terungkap di Amerika Serikat, dimana pendeta melakukan pelecehan seks berat kepada anak laki-laki paduan suara gereja. Terdapat tuntutan denda atas perkara itu yakni sebesar 500 (lima ratus) juta dolar. Dan pada akhir abad ini, angka tuntutan itu akan berkembang menjadi 1 (satu) milyar dolar ats perkara perbuatan sodomi para gerejawan (pendeta) terhadap anak-anak paduan suara gereja-gereja. Saya memiliki bukti-bukti kliping Koran atas kasus-kasus tersebut. Hanya saya tidak bawa sekarang. Saya bisa tumjukkan pada Anda nanti.

Mereka tidak sepenuhnya percaya terhadap Alkitab mereka sendiri. Yesus mengatakan dalam kitab Injil Matius 5 : 28 :

“Tetapi Aku berkata kepadamu. Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia didalam hatinya . Tetapi aku berkata kepadamu. Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia didalam hatinya”. Orang tersebut sudah bersalah. Kalian orang-orang Kristen adalah lebih tinggi derajatnya dari pada orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi dianggap bersalah bila ia melakukan perzinahan. Dan hujuman perzinahan adalah dihukum rajam, demikian menurut hokum Tuhan yang termuat di dalam Perjanjian Lama. Dan Yesus dating tidak untuk mengubah hukum-hukum Tuhan tersebut.

Karena di dalam kitab Injil Matius pasal 5 ayat 17-18 :

5:17 “Janganlah kamu menyangka bahwa aku dating untuk meniadakan hokum Taurat atau kitab para nabi. Aku dating bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

5:18 “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini satu kata atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hokum Taurat sebelum semuanya terjadi.

5:19 “Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hokum Taurat sekalipun yang paling kecil dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah didalam Kerajaan Sorga, tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hokum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Dimana ada orang-orang Kristen yang mengikuti hokum Sepuluh Perintah Tuhan? Didunia ini, seluruh orang Kristen menolak hokum Sepuluh Perintah Tuhan.

..(..hadirin bertepuk tangan …)..

Orang-orang Kristen mengatakan bahwa mereka tidak terikat dengan hokum. Mereka mengklaim bahwa mereka hidup dalam limpahan rahmat kasih sayang Tuhan. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak terkait dengan hokum Tuhan. Yesus mengatakan bahwa engkau orang-orang Kristen tidak berharga sama sekali bahkan apakah engkau merusak atau tidak terhadap hukum Tuhan tersebut. Kalian orang-orang Kristen sebenarnya bukanlah pengikut Yesus. Yesus mengatakan bahwa ia tidak termasuk dari golonganku barang siapa yang tidak mengambil salib dan memikulnya. Ambillah salib itu dan ikutlah aku. Turutilah aku dalam berdoa, bersunatlah sebagaimana aku bersunat, hindarilah memakan daging babi sebagaimana yang aku lakukan. Anda orang-orang Kristen tidak berniat untuk mengikuti langkah-langkah Yesus. Kani orang-orang Muslim adalah ‘orang Kristen’ yang sebenarnya dalam makna bahwa kami mengikuti apa yang telah disampaikan oleh Yesus.

(…hadirin bertepuk tangan …)..

Tetapi bilamana kita menyampaikan hal itu, orang-orang Kristen balik akan menuduh bahwa kita tengah menyerang mereka. Yang saya lakukan hanyalah membeberkan secara terang-terangan atas keterangan-keterangan yang tidak diungkapkan di dalam Alkitab (Bible). Apa yang sebenarnya terjadi termasuk pula apa yang terjadi di dalam gereja yang dilakukan oleh para pendeta.

Beberapa waktu lalu, Gereja Anglikan telah menyusun Sepuluh Perintah Tuhan yang baru (New Ten Commandements). Apakah kalian telah mendengar berita itu? Sepuluh Perintah Tuhan yang baru (New Ten Commandements) yang diperuntukkan bagi para pendeta tentang … bagaimana seharusnya mereka berperilaku tatkala ada jemaat yang membutuhkan nasehat. Saya menyampaikan persisi apa yang say abaca dari kliping Koran yang saya bawa tentang kasus tersebut. Sayangnya, kliping Koran tersebut tertinggal di kamar hotel saya.

Poin pertama dari Sepuluh Perintah Tuhan yang baru bagi pendeta-pendeta adalah bahwa engkau tidak diperbolehkan memberikan pelipur lara (nasehat) kepada seorang wanita muda pada saat larut malam. (…hadirin tertawa …)..

Sungguh, itu adalah poin pertama cari Sepuluh Perintah Tuhan yang baru bagi para pendeta-pendeta yakni bahwa engkau tidak diperbolehkan memberikan pelipur lara (nasihat) kepada seorang wanita muda yang ingin berjumpa dengan Anda pada saat larut malam. Itu poin yang pertama.

Saya bertanya apa yang anda maksud dengan wanita muda? Apa yang anda maksud dengan (usia) muda? Yang (berusia) muda itu yang bagaimana? Wanita yang berusia 50 tahun, apakah termasuk wanita berusia muda? Apakah wanita yang berusia 60 tahun termasuk wanita yang muda? Bagaimana menurut ukuran anda? Saya sendiri berusia 78 tahun, apakah Anda piker saya telah tua?

…. (…hadirin tertawa & bertepuk tangan…)..

Saya berbicara sejujurnya. Saya berusia 78 tahun, sedangkan istri saya berusia 75 tahun. Saya katakana kepada Anda sejujurnya bahwa kami belum tua.

…. (…hadirin tertawa & bertepuk tangan…)..

Saya bercanda dengan istri saya. Saya katakana padanya bahwa engkau istriku sudah tua, dan saya sendiri juga sudah tua. Mari kita ambil satu orang yang muda lagi untuk membantumu (di rumah), maksud nya saya menikah lagi dengan wanita muda. …. (…hadirin tertawa …).. Saya katakana lagi bahwa itu bukan salahnya dia (wanita muda tersebut). Saya lah yang membawanya untuk mu agar ia bisa membantumu (dirumah). Dia jawab bahwa dia akan membunuhnya. Mengapa engakau harus membunuhnya? Seandainyapun ada seorang yang mesti dibunuh, maka itu adalah diri saya. Sayalah yang membawanya kerumah. Tetapi, tetap saja ia jawab bahwa ia akan membunuhnya. Saya katakana bahwa saya tidak mungkin mebiarkan terjadinya peristiwa pembunuhan dirumah saya. Akhirnya saya katakana bahwa saya merasa puas (bersama istri saya).

…. (…hadirin tertawa & bertepuk tangan…)..

Bagaimana engkau mengukur muda-nya seseorang? Engkau itu muda menurut apa yang engkau rasakan sendiri, dan engkau itu muda meurut apa yang engkau pikirkan itu sendiri.

…. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Kemudian, keterangan ‘pada larut malam’ (late at night). Apa yang anda maksud dengan ‘pada saat larut malam’ (late at night)? Bagaimana mengukur suatu waktu itu sudah tergolong larut malam? Apakah engkau piker engkau tidak bisa melakukan sesuatu kemaksiatan pada pukul lima sore hari?

…. (…hadirin tertawa …)..

Lalu, karena itu, engkau harus menunggu hingga larut malam untuk bisa melakukan kemaksiatan? Bagaimana seorang wanita muda yang membutuhkan nasehat agama anda datang kepada Anda, maka anda harus duduk dengan sopan, tidak bisa dengan menjulurkan kaki keatas sofa. Kemudian, pencahayaan (lighting) harus memadai.

Inilah isi dari Sepuluh Perintah Tuhan terbaru untuk para pendeta. Setelah 2000 (dua ribu) tahun sejak lahirnya agama Kristen ke dunia. Anda masih jarus belajar bagaimana berinteraksi dengan wanita yang bukan istri atau anak anda.

…. (…hadirin tertawa & bertepuk tangan…)..

Sementara orang-orang Afrika Selatan ditempat saya, semua suku disana, baik suku Zulu, Tossa, Chana dll mereka memiliki prinsip yang sisebut Shanipa., yakni prinsip menghormati perempuan. Bahkan dalam masyarakat mereka yang primitive, tidak ada pencampur-bauran antara laki-laki dan perempuan. Sebaliknya pada orang-orang Kristen, mereka membawa Alkitab ditangan kiri, sementara ditangan kanan, mereka membawa istri dan anak-anak perempuan orang lain. Orang-orang Afrika yang primitive ini memiliki prinsip menghormati perempuan. Sebelum orang-orang kulit putih menjajah mereka, mereka sudah memiliki terlebih dahulu prinsip demikian.

Namun pada saat sekarang ini, ternyata Anda orang-orang Kristen, masih memerlukan Sepuluh Perintah Tuhan yang baru dalam rangka mengatur interaksi antara pendeta dengan wanita di dalam maupun di luar lingkungan gereja. Demikianlah, Anda orang-orang Kristen tidak membaca dan memahami Alkitab anda sendiri. Alkitab (bible) mengatakan, karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hokum Taurat sekalipun yang paling kecil, maka lebih baik baginya untuk di penggal. Artinya, dibunuh saja.

…. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Moderator.

Pertanyaan berikutnya dari saudari yang ada di sebelah sini.

Tanya (wanita):

Hai, saya bermaksud bertanya kepada Anda. Mungkin bisa dijawab dengan ringkas tentang Islam mengijinkan seseorang laki-laki untuk menikah empat orang istri. Karena ajaran tersebut terlihat sangat diskriminatif. Jika memungkinkan, saya mengharapkan jawaban dari Anda.

Moderator.

Sebenarnya pertanyaan itu berada di luar topik pembicaraan. Namun, Syaikh Deedat bermaksud menjawab pertanyaan saudari. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Syaikh Deedat:

Ini adalah jenis pertanyaan yang sering diajukan. Anda tahu bila orang Arab berkunjung ke Amerika Serikat atau ke Inggris, orang Barat sering menanyainya berapa banyak istri yang ia miliki.

…. (syaikh Deedat & hadirin tertawa …)..

Temanku itu yang bernama Karim bin Ladin, seorang laki-laki yang berusia muda, menceritakan ketika ia berkunjung ke Amerika Serikat. Anda seorang Amerika Serikat yang mengajukan pertanyaan ini kepada dirinya. Teman saya itu, Karim bin Ladin, menjawab, “Saya hanya memiliki satu istri. Namun poligami merupakan solusi atas persoalan anda. Anda tahu bahwa Anda punya masalah itu? Dinegerimu (AS) terdapat 7,8 juta wanita lebih banyak daripada laki-laki. Jika semua laki-laki di AS menikah, maka tetap akan ada 7,8 juta wanita yang tidak akan mendapatkan suami. Dan anda sendiri tahu bahwa tidak semua laki-laki bisa menikah. Sebagian mereka mengalami persoalan lemah syahwat yang disebabkan oleh beragam alasan.

Saya sendiri pernah berjumpa dengan seseorang laki-laki muda. Saya Tanya usiamya, dia jawab bahwa usianya 35 tahun. Saya Tanya lagi apakah ia sudah menikah. Dia menjawab bahwa dia belum menikah. Saya Tanya ada masalah apa dengan dirinya (sehingga ia belum menikah)? Apakah engkau membutuhkan bantuan seorang dokter? Perlukah saya bawa Anda ke dokter untuk mengetahui penyakit yang mungkin diderita? Say Tanya ada masalah apa dengan dirinya? Saya katakana, ayolah ikut kepada saya. Kebetulan ada rekan saya yang memiliki anak perempuan (yang berpeluang untuk dijadikan istri) dan ia camtik, terdidik, berasal dari keluarga yang baik. Ayolah, kata saya. Dia menjawab bersedia untuk ikut saya. Saya bawa dia, dan ketika kami tiba pada saat yang menentukan, dia mencari-cari alsan untuk menghindar dari rencana itu.

Anak muda itu tahu alasannya apa, namun ia tidak ceriterakan alas an tersebut kepada saya. Alasan tersebut mungkin tersimpan di benaknya yang dalam. Mungkin, ia menginginkan wanita yang jauh lebih baik, karena mungkin, ia telah banyak melakukan kemaksiatan, sehingga ia banyak tahu tentang hal itu. Akibatnya ia mencari-cari alas an untuk menghindar (dari rencana menikah). Anda tahu bahwa laki-laki memiliki banyak alas an untuk menghimdar (dari rencana menikahnya) disebabkan banyaknya pertimbangan dan alasan. Namun, bagi wanita, mereka hanya membutuhkan laki-laki yang bisa memberikan perlindungan. Mereka tidak banyak keberatan dan pertimbangan. Tidak masalah bagi dirinya bila suaminya mengalami lemah syahwat, asalkan ia masih bisa memberikan perlindungan (kasih sayang) pada dirinya. Tetapi kita tahu bahwa tidak semua laki-laki dapat menikah.

Andai saja, semua laki-laki dapat menikah, maka akan tersisa 7,8 juta wanita yang tidak akan mendapatkan pasangan suami di AS. Dan dalam data yang dimiliki oleh departemen kependudukan di AS, terdapat 25 juta laki-laki yang melakukan sodomi atau dalam istilah disebut sebagai ‘gay’.

Dengan demikian, bertambah 25 (dua puluh lima) juta wanita lagi yang tidak akan mendapatkan suami. …. (…hadirin tertawa & bertepuk tangan…)..

Belum lagi mereka yang ditahan dalam penjara AS, sebanyak 98% adalah laki-laki.

Saya katakan persoalan yang Anda alami ini menjadi bertambah rumit. Islam menawarkan solusinya. Anda kaum Muslimin beruntung sekali. Islam mengajarkan, nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja. Satu satunya kitab suci yang ada di muka bumi ini, yang memuat keterangan yang demikian, yaitu keterangan nikahilah satu saja hanyalah Al-Qur’an. Tidak ada kitab suci yang lain di muka bumi ini yang memuat keterangan demikian. Al-Qur’an mengatakan, nikahilah satu saja, anda bisa menemukannya.

…. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Terimakasih …

Assalamualaikum…Tuan Deedat …

Wa’alaikumussalam..

Tanya:

Terakhir ini, saya mempunyai pengalaman dialog yang sangat berharga dengan mereka yang berasal dari sekte Kristen Saksi Yehovah. Mereka berkunjung ke kediaman saya dan bahkan menumpang tidur. Alhamdulillah, saya bisa memanfaatkan rekaman video dari Anda. Mereka berada dirumah saya selama 3 hari berturut-turut.

Pada hari pertama, ia dating seorang diri, kemudian menyusul istrinya di hari ke 2, lalu dating pula anaknya pada hari berikutnya. Alhamdulillah, sesuai dengan nasihat anda, saya telah melaksanakan tugas tersebut.

Pada surah Ali Imran ayat 61 diterangkan :

61. Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta[197]. (QS. 3 Ali Imran 61)

Saya tawarkan pertaruhan itu kepada mereka dan ternyata hanya bisa bertahan selama, tiga malam di kediamanku dan setelah itu mereka menjauh selama lebih dari tiga tahun lamanya. Saya mohon Anda bisa menjelaskan perihal ayat tersebut kepada saudara-saudara saya disini?

Syaikh Deedat:

Konteks turunnya ayat ini adalah ketika utusan Nasrani Najran dating kepada Nabi, lalu diberikan akomodasi oleh Nabi di Masjid Nabawi yang pada saat itu bangunnannya masih sangat sederhana. Dindingnya terbuat dari Lumpur, ditutupi atap yang sederhana. Mereka tinggal di dalam Masjid Nabawi tersebut selama 3 hari tiga malam. Mereka makan disana, berdikusi agama disana, dan tidur disana.

Kemudian, ketika hari Minggu tiba, Nabi Muhammad menawarkan penggunaan masjid tersebut kepada mereka untuk pelaksanaan ibadah mereka. Namun, dialog tersebut ternyata harus berakhir dengan buruk.

Mereka mulai menuduh Nabi Muhammad SAW sebagai pendusta. Mereka menuduh apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW sebagai dusta-dusta belaka. Lalu Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa kita harus melibatkan kutukan dari dari Tuhan kepada mereka yang berdusta.

Setelah kejadian itu, setelah mengatakan itu, Nabi meminta mereka untuk membawa keluarga meraka. Sementara Nabi sendiri akan membawa keluarga Nabi, menuju ke suatu tempat terbuka, untuk memohon kepada Tuhan agar menurunkan kutukan kepada diantara mereka yg telah berdusta.

Keesokan harinya, Nabi Muhammad SAW dating ke lapangan bersama Ali, Fatimah, Hassan dan Hussein yang masih kecil. Mereka berjalan menuju lapangan terbuka disebelah luar kota Madinah. Dan ternyata, orang-orang Kristen (yg sehari sebelumnya berdebat dengan Nabi) menghilang begitu saja.

Demikianlah konteks turunnya ayat ini. (QS. Ali Imran : 61).

Kemudian Anda menggunakan ayat ini dan berhasil menyampaikan pesan Islam, Alhamdulillah.

Namun aa hal lain pula yang perlu diketahui ketika Anda berhubungan dengan mereka. Saya tidak tahu apa yang telah Anda lakukan. Tetapi, saya ingin tahu apakah Anda sudah mencatat nomor telepon mereka Saksi Yehovah tersebut? Ataukah Anda sudah mencatat alamat lengkap rumah mereka? Anda katakan bahwa Anda telah berinteraksi dengan mereka selama tiga hari.

Betul, karena mereka terus menerus berbicara selama tiga hari berturut-turut

Benar. Tetapi apakah Anda sudah mencatat nomor telepon atau alamat lengkap rumah mereka? Dari merka? Sudah dicatat?

Nomor telepon atau alamat lengkap mereka? Tidak, karena saya sudah berkomunikasi dan menjelaskan dengan mereka.

Sayang sekali. Seharusnya sewaktu mereka dating kerumah Anda, hal pertama yang Anda lakukan adalah menanykan nama tamu tersebut, lalu dicatat, ditanyakan pula nomor telepon mereka , lalu dicatat. Jadi bila orang-orang itu tidak lagi muncul ke rumah Anda, Anda yang harus pergi ke rumah mereka.

(…hadirin bertepuk tangan…penanya mengangguk-2…)…

Dan sibukkan kehidupab mereka (dengan dialog-dialog agama itu). Hingga mereka mengatakan bila Anda dating lagi kerumah ini, kami akan menembak Anda.

(…hadirin tertawa dan bertepuk tangan…)..

Moderator.

Berikutnya, mungkin ada pertanyaan dari arah sebelah sini.

Assalamualaikum…

Wa’alaikumussalam..

Tanya:

Nama saya Hamzah, saya punya pertanyaan untuk Syaikh Ahmed Deedat, Syaukh A Deedat mengatakan bahwa Yesus tidak mengalami kematian. Kita tahu itu. Kalau begitu, siapa yang ada dikayu salib?Jika demikian, orang-orang Kristen lalu berdoa kepada siapa?

Moderator:

Anda bisa mengerti pertanyaannya? Saudaraku, kami sedikit mengalami kesulitan memahami pertanyaan Anda, mohon berdiri agak mundur kebelakang dan mohon ulangi pertanyaan Anda. …. Mohon jangan tertawa. Beliau memiliki pertanyaan yang serius. Bisa diam kan? Mohon berdirinya agak ke belakang.

Saya bermaksud bertanya, lalu siapa yang disalib di tiang penyaliban

Moderator:

Dia ingin tahu, lalu siapa yang disalib di tiang penyaliban.

Karena Syaikh A Deedat mengatakan bahwa Yesus tidak mengalami kematian. Kita tahu tentang itu. Orang orang muslim mengetahui bahwa Yesus (Isa) tidak mati disalib. Lalu, siapa yang berada diatas kayu salib itu? Bila demikian, lalu orang-orang Kristen itu berdoa kepada siapa?

Moderator:

Apakah Anda bisa memahami pertanyaannya? (penanya bahasa inggrisnya tidak sempurna)

Syaikh Deedat:

Apa yang ia tanyakan?

Moderator:

Beliau mengatakan bahwa orang-orang Kristen meyakini Yesus telah disalib namun orang-orang Muslim mengatakan Yesus tidak mati disalib, siapa yang berada di tiang salib tersebut? Jika Yesus ternyata benar tidak disalib, lalu orang-orang Kristen itu berdoa kepada siapa?

…. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Syaikh Deedat:

Posisi orang Muslim dalam hal ini adalah sangat jelas, yakni termuat dalam Al-Quran surah An-Nissa ayat 157-158 dijelaskan….

157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah[378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS. 4 Ali Imran 157)

158. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya[379]. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 4 Ali Imran 158)

Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, …..

Untuk menjawab klaim itu, Allah lalu menjawab: “….padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak punya keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Demikianlah keterangan yang saya yakini.

Namun, tatkala orang Kristen menghampiri Anda, dan mengatakan bahwa Yesus (Isa) telah mati guna menebus dosa-dosa kita, Allah mengatakan kepada kita, mintalah bukti-buktinya. Jika mereka mengatakan bahwa buktinya adalah Alkitab (Bible), maka saya akan menggunakan Alkitab (Bible) untuk mendebat mereka sesuai dengan apa yang termuat di dalam Alkitab (Bible). Saya akan tunjukkan kepada orang Kristen tersebut, apapun yang terjadi, bahkan seandainya perisitiwa itu (penggantungan di kayu salib tersebut) itu benar terjadi, Yesus Kristus tidaklah mengalami kematian. Dan karena itu, peristiwa penyaliban tidak terjadi.

Saya akan jelaskan kepada Anda perihal masalah itupada hari Jum’at nanti. Apakah anda akan hadir pada hari Jum’at malam? Tidak? Jika demikian, Anda beli kaset video ini diluar sana, dan tonton semua kisahnya. Kaset video ini ada tersedia dijual diluar ruangan ini.

Moderator:

Pertanyaan berikut dari seorang wanita.

Tanya (wanita):

Saya hanya ingin bertanya dari mana Sepuluh Perintah Tuhan yang baru itu (The Ten Commandeents) berasal. Saya sendiri berasal dari Gereja Anglikan. Yang saya pahami adalah bahwa Ten Commandements yang kami ikuti adalah sama dengan Ten Commandements yang diyakini oleh kaum Muslimin. Saya Cuma ingin mengetahui bagaimana hal itu bisa muncul ke permukaan, dan sejak kapan itu mulai diperkenalkan. Kebetulan saya belum pernah mendengar berita tentang itu.

Syaikh Deedat:

Sepuluh Perintah Tuhan yang baru ini berasal dari Gereja Anglikan. Saya mempunyai kliping Koran tentang ini, yang dimuat dalam Koran-koran local (berbahasa Inggris) yang ada di Durban. Jika Anda suka, silahkan dating ke hotel, dan akan saya tunjukkan. Berita itu dating dari gereja Anglikan dan gereja itu sendiri yang telah merusak Sepuluh Perintah Tuhan. Bukan kami kaum Muslimin, dan bukan pula orang-orang awam, melainkan hirarki gereja yang telah merumuskan Sepuluh Perintah Tuhan yang baru ini. Saya menyimpan kliping Koran asli yang memuat berita tentang itu,. Saya berkenan menunjukkannya kepada Anda.

Bisakah Anda mengatakan darimana asalnya artikel tersebut? Apakah artikel tersebut berasal dari media Australia? Atau ..

Tidak, tidak…, artikel itu berasal dari Inggris. Jika kejadian itu terjadi di Australia, tetap akan saya ambil juga (beritanya).

(…hadirin bertepuk tangan…)..

Terimakasih.

Moderator:

Pertanyaan berikutnya. …

Tanya:

Selamat petang Mr. Deedat, pertanyaan saya adalah dalam Qur’an surat 19: 23-24 menyebutkan: keselamatan atasku dihari aku lahir, dan hari aku mati, dan saat aku dibangkitkan hidup …bisa anda jelaskan? Karena disitu disebutkan : pada hari aku dibangkitkan hidup kembali, itu kata Quran, bukan saya.

Moderator:

Ini sebenarnya sudah dibahas Syaikh Deedat dapatkah menjelaskan lagi?

(…hadirin bertepuk tangan…)..

Syaikh Deedat:

Kami percaya bahwa Allah menyelamatkan Yesus (Isa) dalam keadaan hidup. Dia masih hidup dan ia akan kembali, hidup, dan ia kemudian akan mati seperti yang lain, dan dia juga akan dibangkitkan (akhirat) seperti yang lain. Jadi, keselamatan atasku di hari aku dilahirkan, dan dihari aku mati, setelah kedatangannya yang kedua kali ia akan mati. Setiap orang harus berakhir dengan kematian, termasuk Yesus (Isa). Maka dia mati, layaknya yang lain mati, dan kemudian dibangkitkan bersama yang lain (diakhirat).

Boleh saya bertanya hal lain?

Moderator:

Tidak..satu pertanyaan saja. Maaf.

Pertanyaan berikutnya

Assalamualaikum…

Wa’alaikumussalam..

Tanya (wanita):

Saya masuk Islam, dalam Quran diperintahkan menghormati orang tua, tapi aku telah mengecewakannya dengan berpindah agama …. Bagaimana sebenarnya?

Moderator:

Anda merasa telah menyakiti orang tua Anda dengan pindah agama, bagaimana seharusnya,…itu pertanyaan Anda?...sangat bijak …

Syaikh Deedat:

Dalam Quran, solusi masalah Anda sudah diberikan, dalam surat Maryam, bagian tentang kisah Ibrahim AS.
Ibrahim utusan Allah, ia menemukan konsep tentang Tuhan, tapi ayahnya, seorang penyembah berhala, baca ceritanya, 19 : 41. ..saya bacakan ceritera Ibrahim : Ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi, ia berkata, “wahai ayahku….mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tak dapat menolongmu sedikitpun? Wahai Ayahku ..sungguh telah dating kepadaku sebagian olmu pengetahuan yang tidak dating padamu….maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.

Ia menggunakan panggilan wahai ayahku, wahai ayahku…dengan rasa hormat…. Dengan kesombongan ayahnya menjawab, “Bencikah kamu pada tuhan-tuhanku hai Ibrahim? Jaika kau tidak berhenti, maka niscaya kau akan kurajam sampai mati, tinggalkan aku untuk waktu yang lama. Tanggapan Ibrahim akan hal tersebut juga komentarnya, anda bisa temukan dalam buku ini .. 19:41..bagaimana tugas seorang anak kepada orang rua yang tidak beriman. Anda cintai mereka, hargai, perlakukan dengan baik. Terhadap hubunganmu dengan Tuhan, mereka tak berhak, soal ini harus menolak nasihatnya. Tapi diluar itu, perlakukanlah ayah ibumu dengan baik, tapi untuk soal keyakinan, itu antara Tuhan dengan anda, itu menurut Quran, anda punya? Anda punya Quran seperti ini? Ayat 41-49, lihat komentarnya. Tak ada yang mengganggu hubungan dengan Tuhan, termasuk orang tua, tapi tetap cintailah, hormatilah mereka.

Tanya:

Syaikh Deedat, saya menanyakan mukjizat Yesus, hubungannya dengan mukjizat Hawa dan Adam. Hawa diciptakan dari Adam. Seorang wanita dari laki-laki, dan Yesus seorang laki=laki dari wanita. Kesan saya, bahwa mijizat Yesus tampak sama dengan mujizat Hawa dan Adam hubungannya dengan keadilan Allah SWT.

Apakah kesetaraan, menciptakan perempuan dari laki-laki. Bisakah anda memberi komentar? Terima kasih.

Moderator:

Anda bertanya sebagai muslim atau Kristen?

Muslim.

Syaikh Deedat:

Saya harap anda Kristen

…. (…hadirin tertawa…) …

Jika anda Kristen, semua pembicaraan disini, bukan apa-apa dibandingkan kitabmu.

Antara Adam dan Yesus (Isa), Allah berfirman: Sungguh permasalahan Isa di sisi Allah sama dengan Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian Dia katakana: Jadilah ! maka jadi.

Yesus dianggap orang Kristen Tuhan karena, tidak berbapak, harusnya Adam lebih dianggap Tuhan karena tak berayah dan tak beribu. …. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Tapi…..orang Kristen katakana, Adam dibuat dari tanah, benar….. tapi ada karakter lain dalam Injil Anda, Hebrew 7:1, yang lebih hebat dari Yesus dan Adam. Anda tahu, saya Tanya orang Kristen yang tahu Injil, 7:1. Saya kira biar orang menjawabnya, siapa orang itu? Saya beri buku ini …siapa orang itu, yang lebih hebat dari Yesus, dalam kelahiran dan kehidupannya ……. Tolong jangan ribut. Muhammad? ..bukan, yang lain ..

(seorang wanita tua menjawab, tampaknya spt non muslim):

Apa anda mencari Marqesidek? Tapi ia tidak lebih hebat dari Tuhan Yesus..

Siapa yang kedatangannya kedunia, juga kepergiannya lebih ajaib dari Yesus?

Tidak ada….(jawab wanita tsb)

(Syaikh Dedaat menunjuk orang lain untuk menjawab….)…

Anda pendek ingatan..orang itu Mercisidek, itu yang disebutkan Injil, ia pendeta Salem di Yerusalem. …tanpa ayah, tanpa ibu, tanpa permulaan, tanpa akhir … hamper seperti tuhan, tanpa ayah-ibu, tanpa awal akhir…ia Mercisidek dalam Injil Anda, semestinya dia yang menjadi tuhan sembahan, bukan Yesus.

Yesus punya ibu, dikandung 9 bulan, dirawat seperti bayi manusia lain, diberi nama Yesus oleh malaikat, saat berada di kamar bersama ibunya, seperti yang lain.

Mercisidek, tanpa ayah, tanpa ibu, perhatikan bahkan tanpa ibu….tak berawal, Yesus saja permulaan, ibunya mengandung 9 bulan, dirawat, diberi nama, ia hidup, sampai mereka katakana disalib..Yesus punya awal juga akhir. Tapi Mercisidek, tak berayah-ibu, tak berawal-akhir, seperti tuhan, dia lebih hebat dari Yesus…..dalam Injil Anda, sembahlah ia, ia lebih berhak disembah daripada Yesus.

…. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Tanya (wanita):

Saya pikir wanita dalam Islam kurang dihargai, dalam ibadah mereka harus menutup badannya, ia juga diceraikan. Bisakah anda jelaskan ?

Syaikh Deedat:

Nona, Injil anda menyebutkan…wanita seharusnya menutup rambut kepala mereka, anda salah, Injil Anda mengatakan wanita seharusnya menutup rambutnya. …. (syaikh Deedat mencopot kopiahnya…hadirin bertepuk tangan…penanya tersenyum..)..

Wanita tutup rambut mereka, itu kata Injil…dan dalam Injil wanita tak boleh bicara dalam gereja, tapi gerejapun tak mempercayai itu….masyarakat anda juga tidak mempercayainya, maka kalian mengundang masalah, anda tahu akibatnya? Di Amerika, New York, tak ada wanita yang selamat setelah hari gelap… saat ini, wanita diperkosa d ijalanan, orang-orang hanya melihatnya, atau mungkin menikmati …

Saya katakana, kalian mengundang masalah ini,. Di gereja Katolik Roma, tak ada yang melihat kedua kalinya, jika Maryam ibu Yesus datang, mereka tidak melihat kedua kalinya, tapi saudariku perempuan disana memakai bikini dst……. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Mereka menampakkan……… itu bukan bukan bahasan orang tua seperti saya.

….…. (…hadirin tertawa…)..

Jika saya pergi kesana, saya katakan saya pasti terbakar…..….

….…. (…hadirin tertawa…)..

Itu alamiah sebagai laki-laki. Tuhan menciptakan kita seperti itu. Tak ada hal yang paling berpengaruh bagi laki-laki kecuali perempuan.

Al-Qur’an mengatakan:, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita…..nomor satu wanita, lalu anak… saya punya 11 anak, saya bisa buat tim sepak bola sendiri, saya senang, tim sepak bola, tim Kriket…… harta yang banyak dari emas dan perak , kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading, kesenangan hidup dalam Quran, no.1, wanita. Saya katakan pada teman saya orang barat, di kota Durban. Ada tempat penjualan mobil truk bekas, sebagai iklan, diatas truk itu ada perempuan berbikini, saya tanyakan, apa yang dilakukan perempuan berbikini itu di atas truk bekas?

Kasus lain juga pada BMW mobil modern, sedikit lebih unggul dari Mercedes, saya bukan promosi, saya mulai punya VW Beetle, dan terus Beetle, sampai merk itu tak keluar lagi. Lalu menjadi Golf, lalu Golf1,2 dst. Saya masih di penjualan BMW, tapi saya salah baca Koran. BMW dipajang dengan wanita berbikini, disebut Ratangga. Ia berdiri di depan mobil modern, ada tulisan dibawahnya, kemudikanlah ia sekarang.

…. (…hadirin tertawa…)..

Saya Tanya, perempuan dan mobil, perempuan dalam pembelian mobi,l artinya kemudikan ia sekarang.

Orang barat menjual ibunya, istrinya, anak perempuannya, bergaya dilayar, jadi artis memperagakan pemerkosaan. Kalian menikmati adegan pemerkosaan bukan sebenarnya, tapi kalian bisa lihat semuanya dan kalian berbangga punya istri bintang film, sudah gila….

Alhamdulillah kita belum sejauh itu, kita berusaha menjauh dari kebejatan semacam itu, kita muslim.

Kau bermain api nak (sambil menunjuk si-penanya), kami tak berhak memaksamu, jika ingin taat, sekarang waktunya, kau akan mulia.

…. (…hadirin bertepuk tangan…)..

Moderator:

Saya merasa takut untuk menutup, saya mohon maaf. Syaikh kita 78 tahun. Kita selesai tepat 9.30.
Selamat jalan semuanya.
YESUS DAN MARIA DALAM PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN

Debat Islam vs Kristen