Badai topan didaratan
Kekuatan dasyat juubi menghancurkan apapun di sekitarnya. Halilintar menyambar-nyambar, angin topan memporak porandakan apapun yg diterjangnya. Bencana maha dasyat menerjang medan pertempuran.
Begitu alam berhenti bergejolak, nampak smuanya berangsur-angsur kembali tenang.
"Ku yakin ini cukup untuk sedikit membereskan mereka." ucap Madara yg berlindung di balik susano'onya
Namun,
"Hn?." Madara nampak sedikit heran. Walau bencana mampu menghempaskan para shinobi, namun tak ada satupun yg jadi korban.
"Uh,, uhh,, agh,," gumam para shinobi yg satu per satu mulai bangkit kembali
"Naruto melindungi kita lagi." gumam Choji
"Naruto-kun." gumam Hinata
"Uuhhh." gumam juubi
"Heh, ini tak berguna." ucap Naruto yg telah kembali ke mode normal dengan kondisi pakaian robek di lengan baju dan beberapa bagian lain serta luka sana sini di pelipis wajah dan tangannya. Dalam kondisi yg begitu memprihatinkan, namun Naruto tetap mampu menunjukan senyum percayadirinya. Ditambah lagi dengan tekat para biju dan Rikudou yg slalu mendukung Naruto
"gwoooaahh!!!" raung Juubi spertinya hendak melakukan sesuatu
Lalu
"Oooohhhhh!!!!" aum keras Juubi yg telah mengevolusikan dirinya menjadikannya lebih berotot dan makin kekar,-_-
"Ugh" Naruto pun benar benar tlah lelah, sehingga cakra kyubi yg tadinya menyelimuti para shinobi pun perlahan-lahan menghilang.
"Inilah batas kemampuanmu. Aku sudah menemukan sesuatu yg lebih menarik. Aku akan menyingkirkanmu dari sini." ucap Madara
Namun, para shinobi berdiri berbaris dihadapan Naruto untuk melindungi Naruto.
"Semuanya, mari gabungkan kekuatan kita." seru Hinata
"Aku akan menyembuhkanmu." ucap Sakura yg kini mengobati Naruto
"Semuanya." batin Naruto dgn senyum senang
Scene beralih ke ruang dimensi kamui
Obito dan Kakashi terlempar secara bersamaan ke dalam ruang itu. Obito tersungkur, namun Kakashi yg hampir tersungkur juga dengan sigap meluncur dan merapal raikiri hendak menyerang Obito. Saat raikiri hampir mengenai Obito, Kakashi mendadak menghentikannya.
"Hei, kau masih ragu-ragu?" ucap Obito
"Kau telah melewatkan banyak kesempatan untuk membunuhku. Aku tidak percaya kau bisa berbelas kasihan pada lawanmu dalam pertarungan." ucap Obito dgn senyum sinis
Kakashi yg mendengarnya hanya diam.
"Merasa bersalah? Apakah kau merasa bersalah karna tak mampu menepati janjimu padaku?" lanjut Obito
Kakashi yg mendengarnya semakin terhenyak. Lalu semakin terdiam.
"Atau kau berusaha membujukku?" tanya Obito lagi
"Obito, mari kita hentikan pertarungan ini. Impianmu adalah menjadi hokage. Menjadi hokage juga impian Naruto. Naruto mengatakan hal yg sama persis dengan yg kau katakan. Tanpa sadar kau telah membaurkan masa lalumu dengan masa lalu Naruto. Dan kau berusaha mendengarkan smua ucapan Naruto seolah-olah itu ucapanmu sendiri. Apa kau yakin kalau kau yg dulu setuju dengan dirimu yg sekarang? Aku yakin kau bisa memahami perasaan Naruto. Kau masih bisa kembali, menjadi dirimu yg dulu." ucap Kakashi
"Hehehehe." tawa Obito
"hhh??" Kakashi terkejut
"Ahahahaha!!" tawa Obito makin terbahak-bahak.
"Justru karna aku mengerti perasaan Naruto, makanya aku mau mendengar semua yg ada di pikirannya, lalu kemudian menyangkal semua." ucap Obito
"Obito." batin Kakashi
"Dan akan ku beritahukan sesuatu padamu. Sungguh menggelikan kau merasa bersalah padaku." ucap Obito perlahan mulai bangkit
"Jika kau pikir aku memulai peperangan ini karna kau dan Rin, kau salah besar!!!" ucap Obito dgn serius
Kakashi semakin terkejut saat dengan sendirinya Obito berjalan mengarahkan dadanya ke tangan Kakashi yg masih diselimuti raikiri.
"Aku tahu semuanya." ucap Obito
Hingga akirnya dada Obito tertembus Raikiri. Kejadian yg sama persis ketika Kakashi membunuh Rin, dimana saat itu tubuh Rin juga tertembus raikiri.
"Aku tahu kalau Rin memilih cara kematiannya sendiri dengan memintamu menusuknya dengan raikiri mu. Saat itu Rin diculik oleh Kirigakure dan diubah menjadi jinchuriki sanbi. Kau berhasil menyelamatkannya, namun itu smua tak-tik Kirigakure sejak awal. Mereka bahkan berpura-pura mengejarmu agar kau cepat-cepat kembali ke Konoha. Mereka ingin melepaskan sanbi ketika Rin kembali ke desa sehingga sanbi akan menyerang desa. Rin menyadari hal itu, dan saat kau menyerang para pengejarmu dengan raikiri, Rin sengaja menghalangimu agar kau menusuknya. Dia memilih mati di tangan orang yg dicintainya demi melindungi desa Konoha." ucap Obito
Kakashi yg mendengarnya semakin terkejut hingga terkenang masa lalunya.
--flashback---
"Kakashi, bunuh aku. Mereka memanfaatkanku. Mungkin pada akirnya aku akan menyerang desa." ucap Rin
"Aku telah berjanji pada Obito untuk melindungimu, jadi tak mungkin aku membunuhmu. Pasti ada cara lain." jawab Kakashi
--end flashback--
"Apapun yg kau katakan, itu hanya omong kosongmu karna kau tak bisa melindungi Rin. Dalam pikiranku Rin tidak mati. yg mati adalah palsu. Rin adalah Rin jika dia masih hidup. Sistem shinobi yg menciptakan ini semua. Desa-desa, dan para shinobi, inilah yg membuatku kehilangan harapan. Dunia ini, dunia palsu ini." ucap Obito
"Naruto pernah berkata bahwa tidak mempunyai teman dalam hatimu adalah hal yg menyakitkan." ucap Kakashi yg melepas raikiri dari dada Obito
"Aku mengatakan kata-kata yg sama persis kepada Naruto dengan kata-katamu yg dulu. Kau seperti Naruto, kau berfikir, merasakan sesuatu dan bertindak seperti dia. Dan ku pikir kau masih..." ucap Kakashi namun terpotong
"Lihat!! Tak ada apapun dalam hatiku!! Aku bahkan tak bisa merasakan sakit!!" potong Obito menunjukan dadanya yg berlubang.
"Kau tidak perlu merasa bersalah Kakashi. Lubang ini tercipta karena dunia ini yg seperti neraka." lanjut ucapan Obito
link download