DEPOK – Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menegaskan, pihak sekolah, pengawas, ataupun polisi tak boleh mengawasi peserta UN secara berlebihan.
Tim Pengawas Independen (TPI), kata Fasli, bukan dihapuskan, tetapi diintegrasikan ke dalam fungsi yang lebih luas. “TPI bukan dihapus, tetapi mereka dilebur bersama perguruan tinggi, dulu mereka (TPI) melihat dari luar dan tidak efektif. Sekarang justru mereka yang menjadi koordinator, mereka yang langsung menunjuk pengawas berhak atau tidak. Intinya kita tidak boleh menakuti siswa, ini persiapan biasa dan ujian biasa,” kata Fasli usai membuka Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2011 di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (23/2/2011).
Fasli menambahkan, tahun ini Kemendiknas tidak menargetkan angka kelulusan UN. Dia hanya meminta agar siswa jujur dan berhasil mencapai standar sesuai ketentuan. “Tak ada target. Siswa harus jujur, UN adalah kesadaran menguji. Syarat kelulusan UN tahun ini ringan atau tidak itu relatif, kualitas tetap dipertahankan. Yang jelas kami hargai rapor, sehingga tiga tahun siswa sekolah tidak sia–sia,” kata Fasli menandaskan.
Kemendiknas memastikan, persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tengah dilaksanakan oleh masing–masing provinsi serta kabupaten kota. Saat ini, persiapan penyelenggaraan UN sudah sampai pada pembuatan hingga pencetakan soal UN.
“Persiapan UN sejauh ini berjalan lancar. Panitia UN sudah menyiapkan soal–soal, kita juga tengah menunggu percetakan tender,” ujarnya.
Tim Pengawas Independen (TPI), kata Fasli, bukan dihapuskan, tetapi diintegrasikan ke dalam fungsi yang lebih luas. “TPI bukan dihapus, tetapi mereka dilebur bersama perguruan tinggi, dulu mereka (TPI) melihat dari luar dan tidak efektif. Sekarang justru mereka yang menjadi koordinator, mereka yang langsung menunjuk pengawas berhak atau tidak. Intinya kita tidak boleh menakuti siswa, ini persiapan biasa dan ujian biasa,” kata Fasli usai membuka Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2011 di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (23/2/2011).
Fasli menambahkan, tahun ini Kemendiknas tidak menargetkan angka kelulusan UN. Dia hanya meminta agar siswa jujur dan berhasil mencapai standar sesuai ketentuan. “Tak ada target. Siswa harus jujur, UN adalah kesadaran menguji. Syarat kelulusan UN tahun ini ringan atau tidak itu relatif, kualitas tetap dipertahankan. Yang jelas kami hargai rapor, sehingga tiga tahun siswa sekolah tidak sia–sia,” kata Fasli menandaskan.
Kemendiknas memastikan, persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tengah dilaksanakan oleh masing–masing provinsi serta kabupaten kota. Saat ini, persiapan penyelenggaraan UN sudah sampai pada pembuatan hingga pencetakan soal UN.
“Persiapan UN sejauh ini berjalan lancar. Panitia UN sudah menyiapkan soal–soal, kita juga tengah menunggu percetakan tender,” ujarnya.
Sumber: www.okezone.com