skip to main |
skip to sidebar
Rahmad Bantah Isu Tolak Timnas Karena Gaji Kecil
SOLO - Pelatih Persija Jakarta Rahmad Darmawan membantah isu yang beredar, bila pihaknya menolak melatih Timnas Indonesia disebabkan gaji yang akan diterimannya jauh lebih kecil dibandingkan gaji dirinya di Persija Jakarta.
Dalam keterangannya, Rahmad Darmawan memastikan SK sebagai pelatih timnas sudah dia terima. Dan pihaknya telah menyatakan siap melatih timnas bersama Alfred Riedl.
“Siapa bilang saya menolak melatih timnas.Isu itu tidak benar. Saya siap melatih timnas,dan saya telah menerima SK. Hanya saja, saya minta pembagian tugas antara saya dan Alfred Riedl harus diperjelas lagi. Itu yang kemarin saya diskusikan dengan Iman Arief. Kalau Alfred Riedl sendiri baru datang ke Indonesia bulan Juni. Rencannya,menunggu Timnas TC di Austria. Tapi jadi apa tidaknya TC di Austria masih menunggu situasinya,” jelasnya di Stadion Manahan,Solo,Jawa Tengah, Sabtu (23/04/2011).
Lebih lanjut Rahmad menandaskan, sebelum ada kejelasan pembagian tugas antara dirinya dengan Alfred Riedl yang akan diberikan oleh Satlak Prima dan Badan Tim Nasional (BTN) akan rancu.Selain itu,pihaknya saat ini lebih memilih fokus menangani Persija Jakarta terlebih dahulu hingga musim kompetisi ISL berakhir.
Setelah pembagian tugas antara dirinya dan Alfred Riedl telah jelas,dan kompetisi ISL berakhir, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah segera memanggil dan melakukan seleksi pemain yang akan masuk dalam timnas. Menyangkut berapa jumlah pemain yang akan dipanggil dalam seleksi pemain timnas nanti, menurut Rahmad,sebanyak 45 pemain.
Dari ke 45 pemain yang dipanggil, tahap selanjutnya adalah tes kesehatan dan dilanjutkan dengan karakter building di Batujajar. Seleksi tersebut seluruhnya baru bisa dilakukan setelah kompetsisi ISL divisi utama selesai.
Semuannya tergantung medical cek up dan karakter building.Bila 45 pemian tersebut lolos, bisa seluruhnya lolos.Tapi bila tidak,tentu saja berkurang,jelasnya.
Rahmad menolak bila karakter building yang dilakukan Timnas terlambat bila dibandingkan dengan tim olah raga lainnya seperti basket yang telah selesai melakukan karakter buildingnya. Menurut rahmad, kendala terbesar yang dihadapinya adalah banyak pemain saat kompetisi berakhir tidak seluruhnya libur. Namun, ada pemain yang mengikuti kompetisi lainnya seperti piala AFF,dan terbentur dengan kongres PSSI.
“Kongres PSSI saja molor tidak masalah,karater building timnas molor juga tidak masalah. Yang penting hasil akhirnya, timnas yang berkualitas. Untuk pemain yang ikut LPI apakah diikutkan dalam seleksi Timnas,akan kita koordinasikan,” pungkasnya.
Sumber: www.okezone.com