Kamis, 08 November 2012

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Karakteristik Anak

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP  PERKEMBANGAN KARAKTERISTIK ANAK


EDUKATIF BLOG. Satu lagi postingan terbaruku, nah postingan kali ini membahas tentang karya ilmiah. ini bukan karyaku lho, jujur.. aku cuma ngetik doank wank wank wank. hari minggu tgl 15 kemarin aku apel ke rumah pacarku, 20 km ku kebut motor kesayanganku, sesampainya disana, eh... ga di kasih apa-apa malah disuruh bantu ngetik karya ilmiahnya, n katanya disuruh ngedit grammar indonesia yg hambur-hamburan.. capek deh gua.. asli capek. udah di suruh ngetik di suruh ngedit grammar lagi. ya udah ga papa kalo semua atas dasar cinta ga akan capek kata ibuku... suerrr dah.. walau dusuruh ngetik sejuta lembar capek gak akan terasa karena cinta. gombal.. gagagag

ya udah langsung aja, dari pada karya ilmiah ini nganggur n menuhin hardisk lebih baik ku posting aja. siapa tau aja ada temen2 yg membutuhkan sebagai bahan referensi kalo mau penelitian, ya kan....?

Download Karya Ilmiah :
Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Karakteristik Anak.docx


KARYA ILMIAH
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
PERKEMBANGAN KARAKTERISTIK ANAK




Disusun oleh :
Abdul Ghofur
Dewi Fatmawati
Ira Suprihatin
M. Fitroh Al-Hadi
Rahmat Effendi
Sinta Purnamasari
Sunadi
Vina Sulistya Ningsih



MOTTO

“Orang yang kuat ialah yang dapat menundukkan nafsunya
dan berbuat untuk kepentingan sesudah mati,
sedangkan orang yang lemah ialah
orang yang jiwanya mengikuti nafsunya
dan berangan-angan terhadap Allah azza wajalla”.
( HR. Syaddad bin Aus ).


HALAMAN PERSEMBAHAN


Karya ilmiah ini kami persembahkan untuk Kedua orang tua kami yang telah mencurahkan sentuhan kasih sayangnya dan yang telah mengasuh, merawat serta mendidik kami sehingga tumbuh dewasa seperti sekarang ini. Segenap dewan guru yang tak henti-hentinya membimbing dan mengajarkan ilmunya kepada kamiSemua teman sekelas XII IPS dan adik-adik kelas yang kami sayangi 

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt tuhan semesta alam yang telah melimpahkan karunianya serta memberikan pertolongan kepada setiap hambanya yang patuh dan taat kepada ajaran agama. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada pengemban risalah suci, nabi Muhammad saw, yang telah banyak mengajarkan adab dan tatakrama dalam kehidupan, ilmu-ilmu agama dan lainnya sehingga kita khususnya umat muslim dapat lepas dari zaman yang suram, zaman yang penuh dengan kefasikan menjadi zaman yang penuh dengan rahmat tuhan. Karya ilmiah ini secara garis besar meneliti tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan karakteristik anaknya. Atas terselesaikannya karya ilmiah ini kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu kami. Demikian yang dapat kami upayakan, namun hal ini masih belum sempurna dan terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik yang berkaitan dengan isi maupun metode penyusunannya. Harapan kami tim penulis, semoga karya ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan karya ilmiah ini dikemudian hari.


Manunggal Jaya, Maret 2009 

Penulis



Tim



--------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini sering kita saksikan tindakan kriminal atau perilaku-perilaku menyimpang baik itu disiaran televisi, Koran, radio, media massa dan lain sebagainya. Sebagian besar pelakunya adalah dari kalangan remaja. Seperti halnya kasus tawuran antar pelajar, miras, obat-obatan terlarang, bahkan pembunuhan yang bermotif dendam atau kecemburuan. Padahal anak itu masih dalam tahap perkembangan menjadi ( pubertas ) atau katakan saja masih bayi, bayi yang baru lahir kedunia ini belum mengenal apapun, ia masih bersih dan murni dan belum terpengaruh sedikitpin oleh suatu hal. Bagaimana dengan perkembangan bayi selanjutnya agar menjadi anak yang baik?
Dalam hal ini orang tualah yang berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana cara orang tua dalam mendidik anaknya. Apakah pola yang mereka gunakan itu adalah yang tepat?, masalah ini harus benar-benar diperhatikan oleh orang tua, karena penerapan pola anak sangat menentukan perkembangan pribadi si anak.
Merujuk dari kasus diatas, kelompok kami mengambil tema tersebut untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Besar harapan kami agar penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua serta para orang tua atau calon orang tua tentang bagaimana mengasuh anak yang baik itu.

1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Apa saja macam-macam pola asuh orang tua itu?
  2. Bagaimana pengaruh atau dampak pola asuh orang tua terhadap anak?
  3. Pola Asuh yang bagaimana yang dapat mengganggu kepribadian anak?
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Mengetahui macam-macam pola asuh orang tua
  2. Mengetahui pengaruh atau dampak dari pola asuh orang tua
  3. Dapat mengetahui penerapan pola asuh yang tidak baik
Adapun manfaat yang kami harapkan dalam hasil karya ilmiah ini adalah semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca, menambah ilmu pengetahuan baru dan menjadi media pengingat bahwasanya penerapan pola asuh orang tua itu mempunyai pengaruh besar terhadap anak, sehingga tidak boleh sembarangan dan harus bijaksana.

1.4. METODE PENULISAN
Dalam mengerjakan karya ilmiah ini, metode penulisan yang kami gunakan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN,
Meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode serta penulisan

BAB II LANDASAN TEORI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, 
Yakni mencakup tentang tempat penelitian, populasi, sampel, waktu penelitian dan metode penelitian

BAB IV PEMBAHASAN, 
Yaitu mengenai pembahasan seputar jenis pola asuh orang tua dan dampak-dampaknya terhadap karakteristik sang anak.

BAB V PENUTUP, 
Meliputi kesimpulan dan saran.

--------------------------------------------------------------

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN ORANG TUA

Orang tua adalah ayah dan ibu yang melahirkan manusia baru ( anak ) serta mempunyai kewajiban untuk mengasuh, merawat dan mendidik anak tersebut guna menjadi generasi yang baik. Orang tua mempunyai peran yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan mental dan spiritual anaknya seperti:
  • Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar agar anak tidak tertekan.
  • Mengajarkan kepada anak tentang dasar-dasar pola hidup pergaulan yang benar.
  • Memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya. Hal ini disebabkan orang tua khususnya, dalam ruang lingkup keluarga merupakan media awal dari satu proses sosialisasi, sehingga dalam proses sosialisasi tersebut orang tua mencurahkan perhatiannya untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi manusia baik-baik.

2.2. PENGERTIAN ANAK

Dalam kamus umum bahasa Indonesia edisi ketiga susunan W.J.S Poerwadinata, anak itu dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu anak kandung atau anak dari darah daging sendiri. Anak angkat, yaitu anak yang bukan berasal dari keturunan asli atau anak orang lain yang di angkat dan diasuh sebagaimana anak sendri. Sedangkan anak tiri, adalah anak yang bukan anak kandung (anak bawaan suami atau isteri ).
Sebagian besar orang laki-laki atau perempuan beranggapan bahwa anak adalah karunia terbesar, harta yang paling berharga, cita-cita yang tinggi, serta belahan jiwa yang secara khusus diberikan oleh tuhan yang maha kuasa kepada manusia yang telah menanti-nantikan kehadirannya.
Menurut kajian ilmu biologi, anak adalah hasil dari suatu proses tahapan yang bermula dari bertemunya sel kelamin jantan dan betina ( pembuahan ), lalu terbentuklah zigot yang bergerak ke uterus hingga terbentuklah embrio yang akan tumbuh menjadi janin. Janin tersebut akan tumbuh dan jika saatnya telah tiba maka akan lahir ke dunia menjadi seorang anak.
Dalam ilmu agama islam disebutkan bahwa yang dinamakan anak adalah amanah allah swt yang harus dirawat, diasuh dan dipelihara hingga tumbuh menjadi dewasa. Sebelum anak tersebut dilahirkan kedunia, ia telah diberi ketetapan oleh allah yaitu meliputi 3 perkara antara lain umur, rizki dan jodoh. Supaya anak mampu mencapai kesempurnaan tersebut, maka allah swt memberi tugas kepada orang tuanya untuk membimbing anaknya dengan baik dan benar agar tidak menyimpang dari jalan ajaran-Nya

2.3. PENGERTIAN POLA ASUH ANAK

Secara etimologi, pola berarti bentuk, tata cara. Sedangkan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik. Sehingga pola asuh berarti bentuk atau sistem dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminologi, pola asuh anak adalah suatu pola atau sistem yang diterapkan dalam menjaga, merawat dan mendidik seorang anak yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negatif atau positif.


--------------------------------------------------------------


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1. TEMPAT PENELITIAN
Dalam penelitian ini tempat atau wilayah yang kami teliti adalah kawasan Desa Bangun Rejo L III Blok A sampai Blok D Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.

3.2. POPULASI
Dalam penelitian ini kami mengambil populasi yaitu warga Desa Bangun Rejo Blok A hingga Blok D Kecamatan Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara Kalimantan Timur

3.3. SAMPEL
Selama penelitian, kami berhasil mengumpulkan beberapa sampel, Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak :
  • 3 keluarga dari warga Bangun Rejo Blok A
  • 3 keluarga dari warga Bangun Rejo Blok B
  • 3 keluarga dari warga Bangun Rejo Blok C
  • 3 keluarga dari warga Bangun Rejo Blok D
Objek penelitiannya adalah sistem penerapan pola asuh orang tua terhadap anak dan karakteristik anak yang diasuh tersebut.

3.4. WAKTU PENELITIAN
Penelitan ini kami laksanakan selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 1 februari sampai tanggal 28 februari 2009.
  • Minggu Pertama, Kami gunakan untuk hunting buku-buku di perpustakaan dan mencari informasi dari media massa.
  • Minggu Kedua, Melakukan study pustaka dengan menelaah berbagai informasi yang berkaitan dengan tema penelitian.
  • Minggu Ketiga, Melakukan observasi tentang pola asuh orang tua terhadap karakteristik anak.
  • Minggu Keempat, Melakukan penyusunan dan penulisan karya ilmiah.


3.5. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut :
Pustaka Yaitu dengan menelaah, mempelajari dan meriset ke perpustakaan dari berbagai sumber buku-buku yang mempunyai keterkaitan dengan tema karya ilmiah ini.
  1. Observasi Metode observasi yang kami lakukan adalah melalui observasi nonpartisipasi (observasi tak terlibat). Gambaran objek yang kami peroleh dari lapangan adalah dengan cara mengamati pola perilaku, kesibukan serta kegiatan sehari-hari yang mereka kerjakan dari jarak tertentu. Selain itu, observasi yang kami lakukan yaitu dengan menganalisis dari isi media massa seperti artikel-artikel dan internet yang berkaitan dengan sistem pola asuh orang tua serta dampaknya terhadap karakteristik seorang anak.

--------------------------------------------------------------

BAB IV
PEMBAHASAN


4.1. MACAM-MACAM POLA ASUH ORANG TUA
Menurut Baumrind ( 1967 ), Pola asuh orang tua dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu :
  1. Pola Asuh Secara Demokratis 

Pola asuh secara demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersifat realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap melebihi batas kemampuan sang anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dalam hal memilih dan melakukan sesuatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.

  1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah kebalikan dari pola asuh demokratis, yaitu cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Misalnya, kalau tidak mau makan, maka tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung memaksa, memerintah dan menghukum apabila sang anak tidak mau melakukan apa yang di inginkan oleh orang tua. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi, dan dalam berkomunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti dan mengenal anaknya

  1. Pola Asuh Permisif 

Pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga seringkali disukai oleh anak.

  1. Pola Asuh Penelantar 

Pola asuh tipe yang terakhir ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya, waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja. Dan kadangkala mereka terlalu menghemat biaya untuk anak-anak mereka. Seorang ibu yang depresi adalah termasuk dalam kategori ini, mereka cenderung menelantarkan anak-anak mereka secara fisik dan psikis. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mau memberikan perhatian fisik dan psikis pada anak-anaknya.


    4.2. DAMPAK / PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK

    • Pengaruh Pola Asuh Demokratis 
    Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman-temannya, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru, dan kooperatif terhadap orang lain.
    • Pengaruh Pola Asuh Otoriter 
    Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma-norma, berkepribadian lemah, cemas dan terkesan menarik diri.
    • Pengaruh Pola Asuh Permisif 
    Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsif, agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang matang secara sosial dan kurang percaya diri.

    • Pengaruh Pola Asuh Penelantar 
    Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak yang moody, impulsif, agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, self esteem ( harga diri ) yang rendah, sering bolos dan sering bermasalah dengan teman-temannya.


    4.3 PENDEKATAN ORANG TUA YANG BERPOTENSI MENGGANGGU KEPRIBADIAN ANAK
    Berikut ini adalah dua sisi pendekatan atau cara mengasuh orang tua yang mempunyai potensi dapat mengganggu kepribadian anak yaitu :

    1. Pendekatan Orang tua Yang Negatif 
    Ada orang tua yang menyikapi anak-anaknya dengan cara yang negatif, bahkan ada yang sampai menjadikan anak-anak mereka sebagai objek kekerasan atau pelampiasan amarah. Ada pula sebagian anak yang terus-menerus dipandang sebagai anak kecil, akibatnya si anak jadi merasa tak berarti dalam hidup, mereka merasa tak dihargai sebagai manusia, padahal mungkin ia sudah bisa memberi pandangan-pandangan yang bermanfaat bagi anggota keluarga yang lain. Jika anak sudah memasuki usia remaja namun masih saja disikapi atau diperlakukan seperti anak kecil maka akan muncul kekecewaan yang mendalam pada diri anak tersebut, dan akan sulit bagi dirinya untuk cepat menjadi dewasa, karena perbuatan yang ia lakukan selalu diremehkan oleh orang tuanya. Ada juga anak-anak yang disikapi secara tidak adil oleh orang tuanya, semua anggota keluarganya mendapat perlakuan yang baik, sementara ia sendiri diperlakukan secara berbeda, seolah ia bukan anak kandung dalam keluarga tersebut. Hal ini tentu sangat menyakitkan si anak dan dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan hal-hal yang menyimpang seperti mengkonsumsi narkoba, mendekati miras, pergaulan bebas, tawuran dan lain sebagainya. Selain diperlakukan tidak adil, terkadang permasalahannya lebih serius. Tidak sedikit anak yang dianiaya oleh orang tuanya sendiri. Mereka dijadikan pelampiasan emosi orang tua, bahkan tidak sedikit pula mereka menjadi korban nafsu syahwat orang tuanya sendiri. Hal tersebut merupakan titik terberat dan sangat serius. Orang tua seperti ini kemungkinan mengalami gangguan jiwa dan perkembangan anak akan terhambat oleh perbuatannya tersebut, dan tentu saja sang anak menderita problem psikologi yang serius dimasa mendatang, kecuali bila kasusnya ditangani secara serius hingga tuntas. Seperti sebuah contoh pengalaman-pengalaman yang dialami oleh david Pelzer yang kemudian ditulis dan dibukukan oleh dirinya sendiri dan diberi judul “A Child Called It, The Lost Boy, dan A Child Called Dave”. buku-buku tersebut mengisahkan perjalanan hidup sang penulis sebagai korban Child Abuse “Penganiayaan Anak” yang kedua terburuk di Negara bagian Amerika. Penganiayaan yang dialami oleh Pelzer sebagai seorang anak sangat sulit untuk dibayangkan. Ia seolah tidak dianggap manusia, dianiaya setiap hari, disuruh memakan kotoran adikya sendiri, tidak diberi makan sampai terpaksa harus mengorek-ngorek tong sampah demi mendapatkan makanan, bahkan nyaris mati ditangan ibunya sendiri. Bagaimana mungkin seorang ibu tega menganiaya anaknya sekejam itu, tetapi itulah yang terjadi, ia mengalami berbagai siksaan yang sulit dan panjang. Hingga kemudian dipisahkan dari orang tuanya oleh pihak Negara setelah melalui proses penyembuhan yang cukup lama. Pelzer ternyata bisa hidup normal, malah ia menjadi seorang yang sukses dan hidupnya dan lebih berhasil daripada kebanyakan orang yang tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga normal.
    1. Orang tua yang terlalu baik 
    Selain orang tua yang bersikap negatif pada anak-anaknya, ada juga yang justru bersikap terlalu positif. Mereka sangat sayang terhadap anak-anaknya, tetapi mereka tidak tahu cara mendidiknya, sehingga akhirnya sang anak jadi manja. Hal yang perlu dituturkan disini karena pengalaman dilapangan menunjukkan betapa banyak anak-anak yang dimanjakan dan memperoleh fasilitas yang lebih dari orang tua mereka, mereka ini cenderung akan bersikap arogan, malas dan merasa tidak perlu bekerja keras dalam hidup serta kurang memiliki tanggung jawab terhadap apa yang ia perbuat.


    --------------------------------------------------------------

    BAB V

    PENUTUP
    A. Kesimpulan
    Dari pembahasan yang telah terurai diatas dapat kami tarik kesimpulan, bahwa pola asuh orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan bagaimana bentuk pribadi anak dimasa depan, Oleh sebab itu orang tua harus benar-benar mawas diri dan bersungguh-sungguh dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan serta norma-norma yang baik kepada anak melalui pola asuh yang baik dan benar.

    B. Saran
    Beberapa saran yang ingin tim peneliti sampaikan kepada segenap pembaca, sekiranya dapat dijadikan bahan introspeksi diri agar dapat menjadi orang tua yang sukses dalam mendidik anak-anaknya kelak, yaitu :
    • Hendaknya orang tua tidak egois, yaitu menganggap bahwa dirinya saja yang paling benar, karena pada prinsipnya setiap anak juga ingin mengekspresikan dirinya dengan gaya dan caranya sendiri.• Hendaknya orang tua lebih bijaksana kepada anak serta mampu memberikan contoh atau teladan yang baik kepada anaknya.
    • Hendaknya orang tua lebih memahami nilai-nilai dan norma-norma kehidupan dan mengajarkan hal tersebut dengan sosialisasi yang baik kepada anaknya.
    • Karena orang tua adalah tempat curahan hati seorang anak, maka jadilah orang tua yang mampu dijadikan sandaran yang baik bagi anak.
    • Pilihlah pola asuh anak yang baik agar anak yang diasuh dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berkarakteristik baik


    --------------------------------------------------------------


    RIWAYAT HIDUP


    • Vina Sulistya Ningsih
    1. Tempat, Tgl lahir : Ds. Kertabuana, 25 Mei 1991
    2. Jenis kelamin : Perempuan
    3. Agama : Islam
    4. Kewarganegaraan : Indonesia
    5. Pendidikan : 
    • SDN 011 L4 Blok C II, Tamat Tahun 2003
    • SMP YPM DIPONEGORO Tenggarong Seberang, Tamat Tahun 2006
    • SMA YPM DIPONEGORO, Tenggarong Seberang

    • Abdul Ghofur
    1. Tempat, Tgl lahir : Tenggarong, 23 Februari 1991
    2. Jenis Kelamin : laki-laki
    3. Agama : Islam
    4. Kewarganegaraan : Indonesia
    5. Pendidikan : 
    • SDN 016 Separi IV, Tamat tahun 2003
    • MTS AL-IKHSAN Separi Besar, Tamat Tahun 2006
    • SMA YPM DIPONEGORO, Tenggarong Seberang

    • Dewi Fatmawati
    1. Tempat, Tgl lahir : Kutai, 20 Desember 1991
    2. Jenis kelamin : Perempuan
    3. Agama : Islam
    4. Kewarganegaraan : Indonesia
    5. Pendidikan : 
    • SDN 021 L II Blok C, Tamat Tahun 2003
    • SMP YPM DIPONEGORO, Tamat Tahun 2006
    • SMA YPM DIPONEGORO, Tenggarong Seberang

    • Ira Suprihatin
    1. Tempat, Tgl lahir : Tenggarong, 16 Januari 1991
    2. Jenis kelamin : Perempuan
    3. Agama : Islam
    4. Kewarganegaraan : Indonesia
    5. Pendidikan : 
    • SDN 016 SEPARI IV, Tamat Tahun 2003
    • SMP YPM DIPONEGORO Tenggarong Seberang, Tamat Tahun 2006
    • SMA YPM DIPONEGORO Tenggarong Seberang

    • M. Fitroh Al-Hadi
    1. Tempat, Tgl lahir : Kediri, 12 Agustus 1991
    2. Jenis kelamin : laki-laki
    3. Agama : Islam
    4. Kewarganegaraan : Indonesia
    5. Pendidikan :
    • SDN 004 Bukuan, Tamat Tahun 2003
    • SMP 20 Bukuan, Tamat Tahun 2006
    • SMA YPM DIPONEGORO, Tenggarong Seberang

    • Rahmat Effendi
    1. Tempat, Tgl lahir : Kertabuana, 12 Desember 1991
    2. Jenis kelamin : Laki-Laki
    3. Agama : Islam
    4. Kewarganegaraan : Indonesia
    5. Pendidikan :
    • SDN 011 L IV Tamat Tahun 2003
    • SMP YPM DIPONEGORO, Tamat Tahun 2006
    • SMA YPM DIPONEGORO, Tenggarong Seberang

    • Nama : Sinta Purnamasari
    1. Tempat, Tgl lahir : Pendingin, 13 Februari 1990
    2. Jenis kelamin : Perempuan
    3. Agama : Islam
    4. Kewarganegaraan : Indonesia
    5. Pendidikan :
    • SDN 010 Bangun Rejo, Tamat Tahun 2003
    • SMPN 1 Tenggarong Seberang, Tamat Tahun 2006
    • SMA YPM DIPONEGORO Tenggarong Seberang

    • Nama : Sunadi
    1. Tempat, Tgl lahir : Madiun, 7 Agustus 1990
    2. Jenis kelamin : Laki-Laki
    3. Agama : Islam
    4. Kewarganegaraan : Indonesia
    5. Pendidikan :
    • SDN 011 SP 1 Tamat Tahun 2003
    • SMP YPM DIPONEGORO Tenggarong Seberang, Tamat Tahun 2006
    • SMA YPM DIPONEGORO Tenggarong Seberang

    --------------------------------------------------------------

    DAFTAR PUSTAKA


    Alatas, Alwi. 2005. 13X ; Remaja Juga Bisa.
    Ali, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
    J. Gode, william. 2007. Sosiologi Keluarga. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
    Lein, Laura dan. 1989. Anak ; Bagaimana Mengasuh Anak Dan Pengaruh Anak Bagi Kehidupan Orang Tuanya.
    Tim Sosiologi. 2006. Sosiologi ; Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat Kelas X. Jakarta : yudistira.
    Tim Sosiologi. 2007. Sosiologi ; Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat Kelas XII. Jakarta : yudistira.
    Alatas, Alwi. 2005. Untuk 13X ; Remaja Juga Bisa Bahagia Sukses Mandiri. Jakarta : Penerbit Pena.



    "Berbagi yang bermanfaat, Meringankan beban Sahabat"
    Ary Anshorie | EDUKATIF BLOG

    Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Karakteristik Anak

    Pengaruh Pola Asuh Orangtua