Jumat, 15 April 2011

Kecemasan Para Guru Sekolah di Awasi Polisi

Ilustrasi: ist. 
BANDUNG - Polisi yang berjaga di lingkungan sekolah saat pelaksanaan ujian nasional (UN) dinilai membuat cemas sekolah. Kecemasan akan dirasakan murid, guru, hingga kepala sekolah.

Hal itu diungkapkan Panitia Pelaksana Satuan Ujian Nasional Jawa Barat melalui Ketua Pelaksana Pengawas Satuan Ujian Nasional Jawa Barat, Uyu Wahyudin. Menurut dia, adanya polisi yang berjaga membuat situasi UN terkesan tidak aman dan kondusif.

"Maka panitia meminta seluruh polisi yang berjaga di seluruh sekolah penyelenggara ujian nasional ditarik keberadaannya," kata Uyu, baru-baru ini, di Bandung, Jawa Barat.

Permintaan ditariknya polisi yang berjaga saat UN berlangsung merupakan masukan dari kepala sekolah dan guru. "Permintaan ini telah disampaikan kepada kepala polisi Jawa Barat," tuturnya.

Sehingga, kata Uyu, nantinya penjagaan kepolisian hanya dilakukan saat mengawal naskah soal ujian dari percetakan sampai gudang soal di masing-masing rayon yang ada di Jawa Barat.

Selain guru dan kepala sekolah merasa terganggu dengan adanya polisi yang berjaga saat UN, keberadaan polisi juga mengganggu konsentrasi peserta UN.  "Dampaknya, pelajar bisa menjadi khawatir hingga tidak bisa mengisi lembar jawaban," ujar Uyu mengimbuhkan.

Seperti tahun sebelumnya, di sekolah penyelenggara UN ditempatkan sejumlah polisi untuk mengawasi keamanan UN. Tahun ini, UN tingkat sekolah menengah atas (SMA) akan dilakukan serentak 18 April 2011.

Sumber: www.okezone.com