TRIPOLI - Pihak oposisi menyambut dengan suka cita aksi pembelotan yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Libya Mussa Kussa. Namun Amerika Serikat (AS) memperingatkan Pemimpin Libya Moammar Khadafi masih belum kalah.
"Kami mulai melihat rezim Khadafi jatuh," ucap juru bicara pihak oposisi Mustafa Gheriani seperti dikutip Reuters, Jumat (1/4/2011).
Pengunduran diri yang disertai aksi pembelotan Mussa Kussa dikabarkan telah meningkatkan semangat tempur para pasukan oposisi. Sebelumnya pihak oposisi sempat dipaksa untuk mundur, usai menghadapi serangan balik dari pasukan yang loyal dengan Khadafi.
Namun, meski perlawanan pihak oposisi sudah dibantu oleh serangan udara pasukan koalisi asing tetap saja pasukan Khadafi dapat memberikan perlawanan balik.
Meskipun demikian, harapan untuk meraih kemenangan bagi pihak oposisi terbuka saat Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memerintahkan operasi mata-mata di Libya. Ini membuka peluang dukungan luas dari perjuangan kelompok oposisi.
Sumber pejabat AS mengatakan operasi intelijen di Libya, dilakukan sebelum Obama menandatangani keputusannya itu. Misi ini lebih bersifat membuka kontak dengan pihak yang melawan Khadafi dan membantu meningkatkan kemampuan perang mereka.
Sumber: www.okezone.com