Rabu, 26 September 2012

PH LARUTAN


PH LARUTAN


PH LARUTAN

Asam dan Basa
a.    Asam
Menurut Arrhenius (1887) Asam adalah suatu zat yang bila di larutkan ke dalam air akan ion hidronium ( H+)
Beberapa Asam, Nama asam dan Reaksi Ionisasi

RUMUS ASAM
NAMA ASAM
REAKSI IONISASINYA
HF
HBr
H2S
CH3CooH
HNO3
H2SO4
H3PO4
H2C2O4
As. Flurida
As. Bromida
As. Sulfida
As. Asetat (Cuka)
As. Nitrat
As. Sulfat
As. Fosfat
As. Oksolat
HF (aq) → +(aq) + F (aq)
HBR (aq) → +(aq) + Br(aq)
H2(aq) → 2H +(aq) + S2(aq)
CH3 CooH (aq) → +(aq) + CH3Coo(aq)
HNO3(aq) → +(aq) + NO3– (aq)
H2SO4(aq) → 2H +(aq) + SO4 (aq)
H3PO4(aq) → 3H +(aq) + PO4(aq)
H2C2O4(aq) → 2H + + C2O4-(aq)
-          Asam yang menghasilkan sebuah H+ di sebut Monoprotik
-          Asam yang menghasilkan dua ion H+ di sebut asam Diprotik
Dipandang dari jumlah ion yang di hasilkan, Asam di bedakan menjadi :
1.       Asam kuat, yaitu asam yang mudah terionisasi dan banyak menghasilkan H+ dalam larutannya
2.       Asam lemah, yaitu asam yang sedikit terionisasi dan sedikit menghasilkan H+ dalam larutannya

b.   Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah suatu senyawa yang di dalam air (larutan) dapat menghasilkan ion CH- . Beberapa basa, Nama basa, dan Ionisasinya dalam air

RUMUSS BASA
NAMA BASA
IONISASI BASA
NaOH
KOH
Ca (oH)2
Ba (oH)2
NH3
Natrium Hidroksida
Kalium Hidroksida
Kalsium Hidroksida
Barium Hidroksida
Amona
NaOH (aq) —Na+ (aq) + OH(aq)
KOH (aq) —K+ (aq) + OH–– (aq)
Ca (OH)2 (aq)­­­ — Ca2(aq) + 2OH (aq)
Ba (OH)2 (aq) — Ba 2+ (aq) + 2OH
NH3 (aq) + H2O(l)—NH4+ (aq) + OH (aq)
Berdasarkan daya hantar listriknya, Basa di bedakan menjadi :
1.       Basa kuat, adalah basa yang terionisasi sempurna, misalnya : KOH, NaOH, Ba (OH)2
2.       Basa lemah, adalah basa yang hanya sedikit terionisasi, misalnya : NH3 dan AL (OH)3

Titrasi Asam Basa
-          Titrasi melibatkan reaksi antara asam dengan basa, yang di kenal dengan istilah titrasi asam basa atau asidi alkalimeri
-          Titrasi yang menyandarkan pada jumlah volume larutan disebut titrasi volumetri.
-          Volume titik akhir titrasi adalah dimana tepat pada saat warna indikator berubah penambahan ( titrasi ) di hentikan dan volumenya di catat
-          Volume larutan penitrasi yang di peroleh melalui perhitungan secara teoritis di sebut titik ekivalen.
-          Perbedaan volume titik akhir titrsi dengan titik ekivalen di sebut kesalahan titrasi

Contoh soal :
1.       Sebanyak 20 ml larutan H2So4 yang belum di ketahui konsentrasiny dititrasi dengan mulai berubah pada saat volun NaOH 0,1 dengan menggunakan indikator fenolftalein (pp). Warna pp mulai berubah pp H2 SO4 tersebut ?
Jawab :
Reaksi yang terjadi pada reaksi tersebut adalah :
H2 SO4 (aq)+ 2Na OH (aq) → Na2 SO4 (aq)+ 2 H2O(L)_
NaOH yang terpakai pada saat titrasi = 0,1 mol L–1 x 0,032 L
= 0,032 mol

Dari persamaan reaksi 1 mol H2SO4 = 2 mol NaOh
Jadi, H2SO4 yang di titrasi = 1 x 0,032 mol
= 0,0016 mol
Konsentrasi H2SO4 = 0,0016 mol / 0,02 ml
= 0,08 mol L – 1
= 0,08 M.