skip to main |
skip to sidebar
Ada 2 Miliar Planet Mirip Bumi di Bima Sakti
Gambar: ilustrasi
CALIFORNIA - Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa kemungkinan bintang yang memiliki planet menyerupai Bumi di galaksi Bima Sakti cukup banyak, yakni antara 1 di antara 37 planet.
Berdasarkan pada kalkulasi terbaru, mungkin ada sekira 2 miliar planet mirip Bumi di galaksi Bima Sakti. Galaksi tersebut diperkirakan memiliki diameter 100 ribu tahun cahaya dan berisi 100 sampai 400 miliar bintang. Demikian seperti yang dikutip dari Softpedia, Rabu (23/3/2011).
Bintang kuning kecil mungkin adalah yang paling cocok untuk perkembangan planet yang mirip dengan Bumi. Atas alasan itulah mengapa para ilmuwan banyak mencari objek yang serupakarena besar kemungkinannya mereka akan menemukan kondisi yang bisa menyokong kehidupan.
Kesimpulan tersebut didapat berdasarkan data yang dikirim oleh teleskop pemburu planet, Kepler, milik NASA, yang baru-baru ini mengungkap keberadaan 1.200 eksoplanet (planet di luar tata surya).
Proporsi dari bintang yang dianalisis untuk penelitian tersebut dibandingkan dengan jumlah dan jenis planet yang ditemukan di sekitarnya, serta membuat daftar kemungkinan yang dihasilkan berdasarkan perbandingan tersebut.
"Ini menandakan bahwa banyak planet yang mirip Bumi di luar sana. Dengan jumlah yang besar yang kemungkinan memiliki kehidupan cerdas di planet tersebut," ujar Joseph Catanzarite, ahli astronomi dari Jet Propulsion Laboratory milik NASA di Pasadena, California.
"Dan itu hanya baru dari galaksi kita saja, sementara ada sekira 50 miliar galaksi lainnya," tambah Catanzarite.
Penyelidikan terbaru ini juga mengungkap kalau bintang merah kecil mungkin juga memiliki eksoplanet mirip Bumi. Satu-satunya perbedaan di sistem perbintangan tersebut mungkin adalah jarak yang lebih dekat dengan bintang induknya.
"Saya berharap kalau suatu hari nanti, planet yang mirip Bumi bisa ditemukan di antara bintang-bintang tersebut," jelas Catanzarite.
Joseph Catanzarite dan ahli Michael Shao mempublikasikan analisis mereka di jurnal online Astrophysical Journal pada tanggal 8 Maret.
Sumber: www.okezone.com