Selasa, 22 Maret 2011

Seks Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

(Ilustrasi: Google image)
CHICAGO - Sejumlah peneliti di Amerika Serikat (AS) mengklaim, peningkatan aktivitas fisik secara tiba-tiba, seperti jogging atau berhubungan seksual, bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa berolahraga.

Memang, fakta bahwa aktivitas fisik mampu menyebabkan masalah jantung serius sudah lama diketahui dunia kedokteran. Namun, hasil studi terbaru ini akan membantu mengukur risiko tersebut. Demikian pernyataan Dr Issa Dahabreth dari Tufts Medical Center di Boston, sebagaimana dilansir Straits Times, Rabu (23/3/2011).

Tim peneliti menganalisa data dari 14 studi yang mengamati korelasi antara aktivitas olahraga, seks dan risiko serangan jantung atau kematian tiba-tiba akibat gagal jantung. Mereka menemukan, risiko seseorang mengalami risiko tersebut meningkat 3,5 kali lipat ketika sedang berolahraga dibandingkan saat mereka tidak beraktivitas fisik.

Mereka juga menemukan, risiko serangan jantung lebih tinggi 2,7 kali untuk orang-orang yang tengah melakukan hubungan seksual, atau segera setelahnya.

Kendati demikian, Dr Jessica Paulus, peneliti lain dari Tufts, menyebutkan bahwa peningkatan risiko tersebut hanya bersifat sementara.

"Peningkatan risiko ini hanya terjadi dalam kurun waktu satu atau dua jam, saat tengah melakukan aktivitas seksual atau setelahnya," ujar Dr Paulus.

"Jika Anda mengamati 10 ribu orang, setiap sesi aktivitas fisik atau seksual setiap pekannya bisa dihubungkan dengan peningkatan 1 atau 2 kasus serangan jantung maupun gagal jantung per tahun," imbuhnya.

Namun, Dr Paulus berharap agar masyarakat juga mengetahui penelitian-penelitian lain yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur bisa mengurangi risiko serangan jantung dan gagal jantung hingga 30 persen. Hasil penelitian ini dimaksudkan agar orang-orang tidak meningkatkan intensitas aktivitas fisik secara tiba-tiba.

Sumber: www.okezone.com