skip to main |
skip to sidebar
Microsoft Bangun Suaka Orangutan di Yogyakarta
JAKARTA - Microsoft merencanakan pembangunan suaka orangutan terbaru di Yogyakarta, Indonesia.
Program ini berada di bawah kemitraan Microsoft dengan Keluarga Kerajaan Yogyakarta dan siswa-siswa Orangutan Outreach, sebagai bagian dari proyek DeforestAction yang dijalankan oleh Partners in Learning Microsoft dan TakingITGlobal.
Sultan Hamengkubowono X dan Greg Butler, Worldwide Education Strategy Director, Microsoft Education Strategy & Marketing, melakukan seremoni peletakan batu pertama Orangudome (nama bangunan tersebut), sebagai tanda dimulainya pembangunan suaka orangutan berdiameter 120 meter dan tinggi 70 meter, yang dirancang oleh Dr. Willie Smits, ahli kehutanan dan konservasi, serta aktivis hak asasi binatang.
Daya tarik utama dari suaka ini adalah pohon raksasa tiruan yang terbuat dari beton dan baja, bernama Dome Tree, yang diharapkan sebagai 'pohon kehidupan' paling besar di dunia. Di dalamnya terdapat suatu ruangan untuk kepentingan penelitian.
"Seremoni peletakan batu pertama ini menjadi pencapaian yang menarik dan penting dalam melindungi populasi asli orangutan kita. Fasilitas baru ini akan menyediakan lingkungan yang lebih memperkaya, menstimulasi dan memuaskan para primata cerdas tersebut, dibandingkan tempat suaka yang lainnya. Orangudome tidak hanya akan menjadi tempat dimana orangutan dapat hidup dengan bebas, nyaman dan terlindungi, tapi juga dapat menjadi fasilitas edukasi dan penelitian bagi para ilmuwan," kata Sultan Hamengkubuwono X.
"Suaka ini akan meniru habitat asli orangutan dan dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mempelajari lebih jauh tentang orangutan lebih lanjut," tambahnya.
Suaka orangutan ini dirancang berdasarkan pemahaman mendalam Dr. Willie Smit tentang pemikiran orangutan, yang digambarkan sebagai 'Thinkers of the Jungle' di dalam bukunya. Falisitas baru tersebut akan melengkapi fasilitas orangutan yang telah dimiliki oleh Orangutan Outreach, seperti karantina dan pusat pendidikan; dan akan dikelola bersama dengan Keluarga Kerajaan Yogyakarta. Selain menjadi tempat transit bagi para orangutan ilegal sebelum dikembalikan ke pusat rehabilitas di Kalimantan atau Sumatera, Orangudome juga akan menjadi rumah suaka yang aman bagi orangutan yang dapat kembali ke alam bebas.
Komponen utama dari program Orangudome adalah untuk membangun jaringan dengan para penjaga kebun binatang dan kebun-kebun binatang di seluruh dunia, serta membantu mereka memperoleh pengetahuan lebih mendalam tentang hewan yang hampir punah melalui ratusan orangutan di Yogyakarta, dan belajar bagaimana menolong orangutan dengan baik di fasilitas tempat tinggal mereka.
"Kami berbagi keprihatinan yang saat ini dibicarakan banyak pihak mengenai dua tantangan terbesar di dunia: pendidikan dan lingkungan. Microsoft melakukan beberapa inisiatif program yang bertujuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar melalui Microsoft Partners in Learning. Tool dan teknologi kami membantu para pendidik melakukan yang terbaik mendidik anak-anak muda dan menumbuhkan pikiran mereka," kata Greg Butler Worldwide Education Strategy Director, Microsoft Education Strategy & Marketing.
"DeforestAction adalah program yang dikerjakan oleh Microsoft bekerjasama dengan TakingITGlobal untuk menjawab kedua tantangan dalam pendidikan dan lingkungan secara bersamaan. Dengan dukungan teknologi Microsoft, program ini membantu para pendidik menciptakan sistem pendidikan yang baru secara bersamaan dengan komunitas-komunitas anak muda di kawasan ini," lanjutnya.
DeforestAction bertujuan untuk memberdayakan anak-anak muda di seluruh dunia untuk berkolaborasi memerangi deforestasi, mendapat informasi tentang politik dan permasalahan seputar deforestasi, dan terlibat secara aktif dalam mencari solusi. Para siswa juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan dan menjalankan proyek yang terkait dengan deforestasi.
Untuk program ini, akan diberikan toolkit DeforestAction sebagai panduan bagi para guru untuk membantu para siswa sekolah memahami lebih baik lagi permasalahan seputar deforestasi. Ada lima modul di dalam toolkit, yaitu Modul Deforestasi, Reforestasi, Orangutan, Pedesaan yang Berkelanjutan, dan Dome Tree
Modul yang terakhir memungkinkan para siswa untuk terlibat secara aktif dalam menumbuhkan pohon terbesar di dunia sebagai pusat edukasi untuk intelejensi, perlindungan dan perawatan orangutan. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan komunikasi dan interaksi secara online dengan para orangutan.
Sumber: www.okezone.com